/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
Selamat, bayi Nyonya Katharine Wolff berjenis kelamin laki-laki."
Katharine membungkam, memutar ke dua bola matanya menjauh dari sosok bayi mungil dengan tangisan melengking. Seakan menunjukkan kehadirannya adalah kebahagiaan.
"Mungkin setelah ini kebahagiaannya akan berubah memilukan."
"Benar, aku juga tidak tega harus mengatakan ini padanya. Nyonya Katharine sangat menginginkan Tuan Alex Wolff menemaninya bersalin. Dan pria itu telah menghembuskan nafas terakhirnya dua jam lalu."
"Berikan dia padaku."
Katharine mengulurkan tangan kepada dua orang pria yang membantunya di meja operasi bersalin- tengah berbisik-bisik.
Berusaha mencuaikan. Tatapannya fokus dengan wajah mungil di pelukannya.
"Berikan nama Keanu Wolff padanya."
Kemudian kedua tangan pucat itu mengembalikan bayinya kepada perawat yang berdiri di sampingnya.
Sejenak menghela nafas panjang dan berusaha tegar menghadapi putaran jam siap memberikan kenyataan pahit setelah kebahagiaan ini.
Sejam sebelum di eksekusi di meja operasi bersalin. Tanpa sengaja mendengar berita naas berasal dari televisi di ruangan bersalin rumah sakit militer.
"Salah seorang pasukan Batalyon Intai ABatalyon mfibi (Yon Taifib) atas nama Alex Wolff baru saja menghembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit military diperbatasan Ukraina. Dan beberapa orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit military."
"Ahhkk!? Suamiku, Alex...?!"
Setelah itu tidak ada suara yang terdengar seiring gendang telinganya tidak lagi bisa merespon suara.
Kedua bola matanya terbuka ketika ranjang rumah sakit tempatnya berbaring telah berpindah ke dalam ruangan operasi.
Begitu anastesi bekerja untuk melumpuhkan sebagian tubuhnya, pandangannya mengabur dengan genangan air mata.
Tidak ada yang tahu rapuhnya wanita muda itu saat ini.
Saat dia berjuang memberikan kehidupan baru pada dunia, di waktu yang sama di negara lain; Alex Wolff berjuang menahan nafas kian menipis.
"Dia telah pergi," desisnya pelan seperti sebuah bisikan.
"Iya, aku tahu mulai detik tadi, dia akan dikenang sebagai pahlawan medan tempur."
Bibirnya tersenyum kecut, membayangkan bagaimana dia harus menjadi single parents.
"Aku... tidak sekuat yang dilihat," bisiknya bergetar dengan genangan airmata bercucuran dari sudut matanya.
Rahimnya berhasil memberikan satu kehidupan baru, buah cintanya dengan Alex Wolff; yang dia namai Keanu Wolff. Disisi lain hatinya teriris kehilangan ayah bayinya.
"Oksigenn...!! Nyonya Katharine pingsan!!" Terdengar suara panik dalam kamar VIP, tempat Katharine menjalani pemulihan.
Katharine tidak mampu menggerakkan kepalanya untuk mencerna setiap kata samar menerobos gendang telinganya.
"Larikan ke ruang ICU!!"
Katharine menggerakkan bola matanya berlahan, mengikuti setiap tubuh setengah berlari menarik ranjangnya melewati lorong gelap.
"Kemana mereka membawaku?" tanyanya datar tanpa penekanan nada.
"Nyonya Katharine Wolff sudah sadar kembali!!" Terdengar suara wanita lantang, seiring hentakan keras di tubuhnya berlahan meredup.
"Kembalikan ke ruangannya! Panggil dokter segera!!"
"Nyonya Katharine...!?"
Perawat berusaha mengajaknya untuk berbincang.
Namun Katharine tidak tertarik untuk menyahutinya. Dia memejamkan mata dan menikmati irisan kepahitan setelah anastesi yang melumpuhkan separuh tubuhnya perlahan menghilang.
"Shit... aku merindukannya," gumamnya perih.
Lebih sakit dari anastesi setelah benar-benar meninggalkan raganya.
Pria yang telah menemaninya dua tahun terakhir akan kembali, setelah delapan bulan berangkat dengan Batalyon Intai Amfibi; pulang dengan tubuh terbujur kaku.
"Kapan jasadnya sampai kemari?" tanyanya memberikan kasih sayangnya kepada Keanu, sejenak tertidur di dekapannya; disusul bunyi gertakan keras dari gerahamnya.
Selang penghubung dari tabung berisi Whole Blood masih menancap di nadi tangannya.
"Siang nanti, Nyonya. Masih menunggu jenazah Tuan Alex Wolff di bandara, Nyonya."
"Urus kepulangan saya dari rumah sakit ini." Katharine menyerahkan Keanu kembali kepada perawat yang membawanya masuk ke ruangan dimana dia dirawat.
"Tapi Nyonya--"
"Stop berdebat dengan ku!!"
Pikirannya kacau dengan kondisi hidupnya yang berubah hanya hitungan jam.
"Nyonya Katharine--"
Tidak ada sahutan.
"Nyo--"
/0/16143/coverorgin.jpg?v=c5bfd7b352b9b2d19c195a898e08f533&imageMogr2/format/webp)
/0/2862/coverorgin.jpg?v=51629458789b543129b08eac79405620&imageMogr2/format/webp)
/0/3985/coverorgin.jpg?v=266618c9059c3178d5f9ead60dba40fd&imageMogr2/format/webp)
/0/2883/coverorgin.jpg?v=9916b1f5462d478626e3de862da36955&imageMogr2/format/webp)
/0/3767/coverorgin.jpg?v=e122681d29ba31b9ab1160fc720c919a&imageMogr2/format/webp)
/0/6459/coverorgin.jpg?v=4b8547e4549ae8b4a02599d1e689dffd&imageMogr2/format/webp)
/0/14129/coverorgin.jpg?v=ef703d591e4c73c631733afd772154d1&imageMogr2/format/webp)
/0/2742/coverorgin.jpg?v=ff8c7d010406380b88853494528c376b&imageMogr2/format/webp)
/0/2622/coverorgin.jpg?v=56435d3903b95a407666f2cfdbce6cdc&imageMogr2/format/webp)
/0/6012/coverorgin.jpg?v=e8445efdfadb5c6fc6d5e4b709a055d0&imageMogr2/format/webp)
/0/6404/coverorgin.jpg?v=f14da70af12ac1562c813d35e01d2f2a&imageMogr2/format/webp)
/0/2936/coverorgin.jpg?v=5734329e19ee139c082f1ed1be95f1ea&imageMogr2/format/webp)
/0/18254/coverorgin.jpg?v=f31ad8ac78a983a4b3dab67fe7f825d9&imageMogr2/format/webp)
/0/28807/coverorgin.jpg?v=4a3e4329d99f5f8a386fb53784ad4637&imageMogr2/format/webp)
/0/18408/coverorgin.jpg?v=fd930fe5ae9942c9b78ac478416969ef&imageMogr2/format/webp)
/0/4269/coverorgin.jpg?v=0f6119a1e2e803d3bc9aa654eaf6c36e&imageMogr2/format/webp)
/0/8899/coverorgin.jpg?v=460ed679c0638ad026a31933db41faa6&imageMogr2/format/webp)
/0/2624/coverorgin.jpg?v=e6f881395758d217272b9b32d202169e&imageMogr2/format/webp)
/0/3711/coverorgin.jpg?v=f675be16bfab495054e4086bc887f970&imageMogr2/format/webp)