Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
CINTA ATAU BENCI

CINTA ATAU BENCI

Penulis_senja

5.0
Komentar
5.4K
Penayangan
48
Bab

Sebuah Fitnah membuat dia merasakan kekejaman dari pria yang dia cintai selama ini, tapi karena pria itu tak mencintai membuat dia tak percaya padanya, Apalagi di dukung faktor tentang penolakan dari keluarganya. Saat Ella keluar dari penjara, takdir malah mengantarnya pada pria itu lagi, bukannya senang dia malah ketakutan tapi anehnya dia selalu mendekat kearah pria itu, kekejaman terus berlanjut. tapi Ella tak pernah tau kalau sebenarnya Evan juga mencintainya

Bab 1 TERTAWA DAN JIJIK

Seorang wanita menekukan kedua lututnya, didepan pria yang sedang duduk di bangku kebesarannya dengan muka tak perduli. Dia masih sibuk dengan pekerjaannya, tak berniat melihat wanita yang sudah lebih dari 2 jam menekuk lututnya tidak bisa dibayangkan betapa sakitnya kaki wanita itu.

"Evan! Apa kamu gak percaya sama aku? Aku gak mungkin ngelakuin hal itu," ucap wanita cantik tersebut, yang berusaha membuat pria ini perduli dan mendengarkannya, tapi percuma sejak dulu Evan dari keluarga Grayson yang begitu disegani orang sebagai pengusaha Karena bisnis juga kekayaan yang begitu besar, tak pernah sekalipun perduli padanya.

Evan menutup laptopnya, mata terpejam sebenar lalu dia menatap wanita itu dengan wajah marah, wanita ini berani datang padanya walau dia sudah menyewa bodyguard untuk menghalanginya, tapi dia tetap berusaha dan memberontak.

"Keluar dari ruanganku, Ella Madelyn! Aku tidak mau melihat mukamu lagi! Dan dengarkan aku! Polisi akan datang sebentar lagi untuk menangkapmu."

"Kapan kamu akan percaya sama aku, Evan? Sumpah demi Tuhan seluruh alam, aku tidak pernah melakukan hal itu!"

Evan menatap wanita di bawahnya dengan pandangan tajam. "Ada dua hal yang membuat aku sama sekali gak pernah sama kamu! Pertama orang tuaku menolakmu dan kedua aku membencimu."

Perkataan itu bagai pisau tajam yang menghujani hatinya bertubi-tubi, air mata menetes dia bisa menerima fitnah yang sama sekali tidak dia lakukan, tapi mendengar perkataan dari pria yang dia cintai, membuat hatinya terasa begitu perih.

"Aku sama sekali tidak membunuh orang tuamu, aku dijebak, Evan!" ucap Ella yang menangis sambil memegang baju Evan, tapi percuma pria berhati sedingin es itu hanya menatap tak perduli.

Tiba-tiba pintu terbuka, memperlihatkan polisi yang datang secara bergerombol membuat Ella ketakutan dan menggeleng sambil menatapnya. "Evan, tolong percaya padaku! Aku mohon!"

Tapi lagi-lagi Evan tak perduli, orang tuanya dibunuh dan satunya saksi mengatakan bahwa hanya ada Ella disana membuat dia langsung yakin apa yang diucapkan mereka, semua bukti terus mengarah pada Ella.

Wanita itu diborgol sambil menangis, dia tidak melakukan hal ini saat itu dia diperintahkan keduanya untuk makan malam bersama, tentu saja dengan rasa bahagia, Ella menyetujui kali saja mereka akan membuka jalan baginya untuk menikahi Evan, tapi yang terjadi dia malah melihat keduanya sudah menjadi mayat, tiba-tiba semua orang melihat hal itu dan menuduhnya kalau dia pelaku pembunuhan itu.

Ella diseret matanya tak lepas dari pria yang sama sekali tak perduli menatapnya, tangisan kesedihan tak bisa dibendung, kenapa Tuhan seakan jahat sekali padanya, jika dia memang tidak bisa bersama Evan, kenapa harus seperti ini?

Saat itu juga Ella dari marga Madelyn, memiliki perusahaan yang berkembang pesat di tanah air, langsung menjadi trending topik keluarganya pun seakan tak perduli lagi dan mencoreng marga yang ada dibelakang nama Ella, wanita itu semakin terpuruk saja.

.

Wanita itu didorong kedalam sel dengan kasar, hingga dia tersungkur ke lantai, Ella Madelyn yang dulunya begitu dipuja, karena sebagai anak pengusaha dia juga model terkenal, langsung dihina karena tindakannya.

Ella yang jatuh berusaha bangkit, dengar-dengar bahwa dia akan dipenjarakan selama lima tahun, membuat Ella berpikir, jika Evan memang membencinya kenapa tidak seumur hidup saja?

Tiba-tiba saat dia duduk sebuah Jambakan keras membuat kepala kebelakang sambil meringis kesakitan. "Ah aduh, Sakit mbak!"

"Oh ini yang namanya Ella Madelyn itu ya?" tanya salah satu dari mereka, didalam penjara tidak dia sendiri, ada lima orang wanita yang samanya.

Ella berusaha melepaskan Jambakan yang semakin lama, semakin sakit, dia bahkan menangis kesakitan karena hal itu. "Udah, ampun mbak! Saya salah apa sama mbak?"

"Lo gak salah apa-apa sih, cuma kita di suruh buat nyiksa Lo," ucap wanita itu yang melepaskan Jambakan dengan mendorong kepala Ella dengan kasar.

Ella kembali tersungkur kelantai, menyiksanya? "Siapa?"

"Mau tau? Tentu Tuan Grayson. Pria yang orang tuanya Lo bunuh," ucap mereka dengan senyuman jahat, tak lama setelah mereka tertawa sambil kembali menjambak kuat rambut Ella.

Karena sudah tak tahan, Ella memberontak dan berlari kerah para penjaga yang tak minat menatap kesengsaraan Ella di dalam sel. "Tolong pak! Tolong saya pak! Pak polisi!"

Mereka semua seakan tuli dan lebih mementingkan pekerjaan sendiri dari pada menolong wanita cantik itu, pada akhirnya rambut Ella kembali ditarik.

"Ampun mbak! sakit," tangisnya yang penuh pilu, seumur hidup dia baru mendapatkan perlakuan yang amat kasar dari seseorang, kemana semua orang yang dulu memujanya?

"Sakit hah? Kenapa gak ada yang nolong Lo kan? Selamat datang di neraka nona Ella! Karena selama lima tahun Lo disini, maka Lo akan terus disiksa yang lebih banyak dari ini," ucap salah satu dari mereka dengan muka puas, seakan mereka menyimpan dendam yang teramat sangat.

Dan Lima tahun itu adalah tahun-tahun terburuk yang tak pernah dia bayangkan selama ini, Evan benar-benar menjadi iblis atas kesalahan yang sama sekali tidak dia perbuat, dari pada seperti ini kenapa tidak membunuhnya saja? Ella rasa lebih baik mati.

.

.

LIMA TAHUN KEMUDIAN ...

Tubuh kurus penuh lebam itu ditarik pelan keluar dari penjara, polisi kadang kali memberikan obat untuknya tapi orang-orang terus mengusiknya hingga tubuhnya penuh dengan luka.

Tak bisa dibayangkan betapa buruknya, kehidupan Ella selama dipenjara. Ingin sekali dia mati tapi tidak bisa, mereka seakan ingin dia terus di siksa.

Ella seperti seonggok mayat yang masih bernafas, matanya lurus kedepan dengan wajah pucat.

"Kamu sekarang bebas, ini semua baju kamu dan ini Uang yang saya kasih untuk kamu!" ucap polisi wanita itu yang menatap penuh iba pada Ella, selama ini dia ingin membantunya, tapi atasan mereka mendapatkan sogokan dari seseorang hingga tidak ada yang boleh menghentikan penyiksaan Ella.

Dia memberikan uang 100 pada Ella, padahal dulu wanita itu memiliki hampir 1 miliar dari hasil kerjanya sebagai model. Tangan kurus itu mengambil uang yang diberikan polisi tersebut. "Terima kasih."

"Kamu mau kemana setelah ini?" tanya wanita itu yang masih merasa kasihan pada Ella.

Wanita termenung. "Pergi sejauh mungkin dari pria bernama Evan Grayson."

"Memang kamu ada masalah apa dengan pria itu?" tanya polisi wanita tersebut yang tidak tau apa masalahnya, dia baru setahun ini pindah bertugas, dan kabar tentang sodokan uang itu ia tahun dari yang lain.

"Hanya masalah kecil," balas Ella sambil menunduk. "Ya sudah, saya pergi ya, bu."

"Kamu ada tempat tinggal? Kamu bisa tinggal dulu sama saya?"

Ella menggeleng pelan. "Tidak, biarkan saja saya perjalanan tanpa arah, karena hidup saya sudah tidak ada harapan lagi, terimakasih atas kebaikan anda Bu polisi."

Ella menunduk saat berdiri pada wanita itu, sedangkan yang lain hanya membicarakan dari belakang, ada yang kasian ada yang tertawa dan jijik. Ella pergi meremas tali tas yang berisikan bajunya serta uang 100 rb tersebut.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Penulis_senja

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku