CINTA ATAU BENCI
Evan mengerti. "Tidak! Tolong! Lepaskan aku! Ya aku mengaku salah, jadi apapu
tu mohon pada Evan agar dirinya bisa pergi da
an dingin seperti tak ada
kamu mau, tolong lepaskan aku, Tuan Evan!" ujar Ella
permintaan kali ini tidak masuk akal. "Bagaimana kalau uang 5 miliar? Atau--tubuhmu yang aku
pa dia harus mengenalnya? Kenapa dia harus menyukai dulu, dan kenapa dia masih saj
a dengan air mata yang sema
u sembarangan hingga jatuh kelantai, sedangkan Ella tidak tau kapan dia mengambilnya dari tangannya.
a itu membuat dia berjongkok sambil menutup kedua ku
Ella kembali tersadar dan mengambil map ya
jatuh, kepala menunduk hormat pada E
hnya tampak heran memasang Ella, dengan wajah yang sama persis
? Dia melamar kerja disini?" t
merapihkan mejanya yang berantakan guna
nerimanya?" ta
Y
gi yang membuat Evan muak, lalu mantapnya d
embuka kedua makanan yang begitu menggugah
lihat hantu, ketakutan dengan tubuh bergetar, apa yang telah dia perbuat hingga wanita itu amat takut p
mbuat dia benci pada dirinya sendiri, dia tidak bisa memben
aru saja satu lambaian, Evan sudah menangkap tangannya dengan wajah menakutkan, kalau Evan menjadi hantu, dia
an!" tanya Evan, sambil memb
gak bakal bikin perut kita kenyang!" ucap Jack yang dengan santainy
ng membuat Jack menggeleng spontan. "Jadi ber
fas kasar, sudahlah memang bicara pada tembok
encoba mencerna apa yang dikatakan Evan padanya, kenapa
i pada terus bersama pria iblis itu, k
langsung menerjangnya, membuat Ella l
ibu kira kamu lupa jalan pulang ke sini," ucap Wanita paruh b
lamar kerja, antrian panjang banget, jad
g tidak bisa dia perlihatkan, harusnya orang senang mendapat pekerjaan, tap
gitu, ibu ikut senang. Kamu udah makan, ibu udah masak tad
a Bu, bikin
sti capek ya?" tanya Saromah yang amat perhatian pada or
s Ella deng
antas mengangguk, kasian sekali ibu ini, sudah capek kerj
rna hitam dan dasi merah, miliknya tak lupa jam tangan
rjamah orang lain selain dirinya, terdapat lukisa
asan juga. Itulah kenapa setiap dia melewati jalanan, semua orang langsung
mencium aroma itu sepanjang malam
i dia ingin menyetir sendiri, dan Evan yakin kalau pagi-pagi seperti ini
ibu kota yang cukup sibuk pagi seperti ini. Tak lama mobil itu berhe
s menojok perut teman disebelahnya meng
ntuk menemui atasan. Evan mantap tajam pada orang ya
orang itu mengangguk takut, dia membuka gerbang lebih lebar