Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TERJERAT CINTA MANTAN SUAMI

TERJERAT CINTA MANTAN SUAMI

Febry

5.0
Komentar
129
Penayangan
5
Bab

Menikah muda bukanlah impian Carissa Xaviera Renjana, dia dijodohkan oleh seorang lelaki yang bernama Keenan Malik Mahendra oleh papanya. Sebenarnya Carissa tidak setuju dan ingin menolak perjodohan itu, tetapi papanya sudah bersikeras untuk menjodohkan dirinya dengan Keenan yang merupakan anak dari rekan kerjanya. Saat ini Carissa masih duduk di bangku SMA kelas dua belas. Sedangkan Keenan sudah di bangku kuliah. Hingga umur Carissa beranjak 19 tahun kedua orang tuanya menikahkan Carissa dengan Keenan. Namun setelah menikah bukannya kebahagiaan yang didapatkan Carissa, dia tidak dicintai oleh Keenan yang sangat dingin padanya. Keenan mengaku jika dirinya suka dengan teman kakaknya Carissa. Sehingga setelah menikah berjalan satu tahun Keenan menceraikan Carissa karena dia tidak cinta. Keenan tidak suka dengan Carissa karena dia mendapatkan hasutan dari Bella, kakaknya Carissa jika dia selalu mengikuti pergaulan bebas dan murahan. Keenan tidak suka dan marah. Carissa yang masih muda berstatus menjadi janda tidak ada yang tahu kecuali sahabat dekatnya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk melupakan Keenan karena dia sudah mulai jatuh cinta dengan Keenan. Terlebih keluarganya yang tidak pernah sayang sama sekali dengan dirinya membuat Carissa nekad menjauh. Hingga beberapa tahun kemudian Carissa dipertemukan dengan Keenan kembali. Akankah cinta mereka bersatu kembali atau justru Carissa akan membalaskan dendamnya pada Keenan dan keluarganya?

Bab 1 PERMINTAAN PAPA

"Carissa! Papa mau ngomong sama kamu," panggil papanya dengan nada tinggi. Sebab saat ini Carissa baru saja pulang sekolah dan menggunakan earphone di telinganya. Namun Carissa tidak mendengarkan panggilan dari papanya saat itu sehingga membuat papanya marah dan menarik earphone milik Carissa. Carissa yang tidak tahu papanya memanggil tadi langsung terkejut saat dia mendapati papanya tampak sedang marah. Sebenarnya bukan hal baru bagi Carissa melihat papanya yang marah dengannya. Bahkan hampir tiap hari Carissa selalu mendengar amukan dari papanya yang tidak sayang sama sekali dengan Carissa.

Kini Carissa hanya diam saja, dia tidak mau bertanya kenapa papanya tampak marah seperti itu. Pasti akan protes tentang nilai sekolah ataupun sikapnya selama ini. Carissa sudah menduganya.

"Kamu jadi anak selalu saja menyebalkan. Kamu budeg ya Sa sampai enggak mau jawab panggilan dari papa?" tanya papanya dengan nada tinggi dan wajahnya yang tampak memerah menahan amarah. Mama Carissa yang ada di dapur langsung mendekat saat mendengar suaminya berteriak memanggil Carissa. Hal yang sering terjadi di rumah mewah itu.

"Carissa enggak dengar Pa, kan lagi dengerin musik tadi," jawab Carissa dengan santai sambil memainkan kuku-kukunya yang tampak cantik itu. Rambut blondenya yang panjang dia mainkan dengan menggulung ujungnya. Carissa sangat santai dan tidak takut sama sekali. Dia hanya perlu mendengarkan saja dengan apa yang akan disampaikan oleh papanya saat ini.

"Bisa enggak kamu sehari aja jadi anak yang baik dan penurut. Biar papa tuh enggak pusing mikirin kamu, kamu contoh tuh kakak kamu yang selalu unggul dibandingin kamu!" bentak papanya lagi. Earphone yang berada di tangan papanya kini dilempar ke sembarang arah hingga rusak dan patah. Sebab papanya melemparnya dengan sangat keras. Carissa hanya bisa memejamkan matanya, perih melihat perlakuan papanya yang membanting earphone miliknya yang baru dia beli menggunakan uang gajinya. Papa dan mamanya selama ini tidak tahu jika Carissa bekerja paruh waktu setelah pulang sekolah. Mereka tahunya Carissa kelayapan tidak jelas dengan teman-temannya dan mengikuti pergaulan bebas.

"Aku ya aku Pa, aku enggak bisa jadi orang lain. Jadi Papa enggak usah bandingin aku sama kak Bella. Jelas jauh banget Pa," sahut Carissa dengan dadanya yang terasa sesak, dia sadar jika sampai kapanpun dia tidak bisa melebihi Bella yang selama ini disanjung dan dipuja. Dia tidak ingin menunjukkan wajah sedihnya terhadap papanya. Mamanya yang baru saja tiba dari dapur langsung mendekati mereka berdua. Sedangkan Bellla, kakaknya Carissa sedang berada di kampus. Dia sudah duduk di bangku kuliah tahun ini. Karena Carissa dan Bella selisih dua tahun.

"Ada apa ini Pa?" tanya mamanya, Carissa langsung memutar bola matanya malas saat dia melihat ada mamanya yang datang. Sudah pasti mamanya akan membela kakaknya dan juga papanya. Lagi-lagi membuat Carissa merasa muak karena hanya dirinya terus yang disalahkan dan dikucilkan karena tidak pernah berprestasi di sekolahnya.

"Ini nih anak kamu, dia selalu saja buat masalah. Carissa, nanti malam kamu akan ikut mama dan papa buat makan malam bersama rekan kerja papa, jadi kamu enggak boleh nolak sama sekali," lanjut papanya yang membuat dahi Carissa tampak berkerut. Ada apa dengan papanya yang tiba-tiba mengajaknya untuk ikut makan malam. Biasanya jika ada acara keluarga, Carissa tidak pernah diajak sama sekali sehingga membuat Carissa kali ini merasa heran.

"Kamu ya selalu saja melawan dengan papa kamu. Bisa enggak kamu nurut saja dan dengarkan apa kata papa kamu Sa? Mama juga capek ngadepin kamu yang banyak tingkah dan bandel. Kamu itu anak cewek harunsya anggun dikit lah," sarkas mamanya sambil menuding wajah Carissa. Carissa langsung memalingkan wajahnya karena dia tidak ingin terlihat sedih di hadapan kedua orang tuanya. Dia ingin terlihat selalu kuat agar mereka tidak selalu menindasnya dengan semena-mena.

"Udah kan ngomongnya? Sekarang Carissa capek mau masuk ke kamar dulu," sahut Carissa dengan santainya tanpa menanggapi ucapan mereka sehingga membuat papanya mengepalkan tangannya dengan kuat. Biasanya dia akan berani menampar Carissa namun kali ini dia menahannya untuk tidak menampar Carissa. Sebab dia akan menunjukkan sesuatu untuk Carissa nanti malam.

Malam harinya, sesuai dengan permintaan papanya. Carissa diminta untuk dandan yang cantik. Dia akan ikut dengan mama dan papanya untuk makan malam bersama dengan rekan kerjanya. Namun Carissa bingun untuk memakai baju apa, karena selama ini dia tidak pernah punya gaun yang cantik. Baju yang dia pakai selama ini rata-rata memakai celana panjang dan kaos oversize nya dengan kemeja kotak yang tidak dikancing semuanya. Meski begitu Carissa tampak cantik sekali dan banyak yang menyukai dirinya.

"Carissa!" Terdengar suara mamanya dari luar kamar, Carissa yang sedang dandan langsung keluar begitu mendengar suara mamanya berteriak memanggil namanya.

Pintu kamarnya kini sudah dibuka oleh Carissa. Di depan pintu sudah ada mamanya yang tampak cantik dengan gaun malam dengan wajahnya yang sudah dipolesi dengan make up. Mamanya menatap Carissa dari bawah hingga atas sebab Carissa tidak memakai gaun.

"Kamu kenapa enggak pakai baju cantik? Jangan bikin malu papa sama mama," bentak mamanya saat melihat Carissa yang hanya memakai rok mini berbahan jeans dengan baju atasan crop dan tak lupa Carissa memakai jaket kulit andalannya. Untuk acara makan malam keluarga sangat tidak cocok baju yang dipakai Carissa itu sehingga membuat mamanya tampak murka.

"Aku enggak ada baju gaun Ma," sahut Carissa jujur, dia tidak pernah memakai gaun karena mamanya tidak pernah membelikan untuk Carissa. Semua gaun cantik selalu dimiliki oleh Bella, kakaknya yang sellau menjadi nomor satu di rumah itu. Mamanya kemudian berlalu meninggalkan Carissa untuk mengambil gaun milik Bella agar dipinjamkan pada Carissa. Carissa hany menghela napas berat dengan kejadian malam ini. Karena sejujurnya dia tidak tahu kenapa mama dan papanya sangat ingin sekali mengajak dirinya untuk makan malam kali ini.

Tak berapa lama mamanya kembali datang dan memaksa Carissa untk ganti baju dengan gaun milik Bella. Tadi saat mamanya meminta pada Bella, sebenarnya Bella marah dan tidak terima. Namun mamanya berhasil membujuk Bella dengan syarat membelikan ponsel keluaran terbaru untuk Bella. Sangat berbeda sekali perlakuan mamanya pada Bella dan Carissa.

"Tuh pakai gaun kakak kamu. Jangan sampai rusak," titah mamanya, dia menunggu di bawah saat Carissa mengganti bajunya malam ini. Padahal Carissa sangat tidak nyaman dengan baju gaun itu karena tidak terbiasa.

Akhirnya setelah berusaha memakai baju gaun milik Bella, Carissa sudah selesai dan dia menemui mama dan papanya yang saat ini sudah menunggu. Setibanya di bawah, papanya mendekati Carissa. Ada yang ingin dia sampaikan sebelum tiba di tempat acara makan malam nanti.

"Malam ini papa akan jodohkan kamu dengan anaknya rekan bisnis papa, jadi papa harap di sana nanti kamu bisa jaga sikap agar terlihat sopan. Jangan buat malu papa dan mama kamu malam ini!" ucap papanya dengan tatapan tajam yang ditujukan untuk Carissa.

Carissa tidak bisa menahan rasa terkejutnya saat dia mendengar penuturan dari papanya barusan. Dadanya terasa sesak, tidak tahukah papanya saat ini bahkan dia masih sangat muda untuk menjalani pernikahan. Umurnya saja masih delapan belas tahun.

"Tapi aku masih muda Pa, baru aja mau ujian. Bagaimana bisa papa mau jodohin aku sama lelaki yang tidak aku kenal?" ucap Carissa mengutarakan penolakannya.

"Hanya tunangan saja, kamu akan menikah saat usiamu sudah mencapai 19 tahun."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Febry

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku