Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta

Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta

yadah

5.0
Komentar
4.6K
Penayangan
31
Bab

Kisah Wili dan Intan, jika ingin nyambung diharapkan untuk membaca Mutiara Istri Yang Dijual. Pernikahan yang diharapan akan membawa kebahagiaan, nyatanya hanya memberikan luka bagi Intan. Ternyata, Wili menikahinya hanya untuk pelarian semata. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? apakah Intan lebih memilih mundur saat mengetahui, kalau wili tidak mencintainya?

Bab 1 Bab1

Intan bangun dari tidurnya dengan badan yang pegal,ia mencoba mendudukkan tubuhnya yang terasa pegal akibat pergulatan panas semalam. ia melihat kesamping,ia tidak mendapati suaminya.

"kemana mas Wili?" gumamnya,

tak lama Wili keluar dari kamar mandi,ia sudah terlihat segar sehabis mandi,

"kamu sudah bangun sayang?" tanya Wili berjalan mendekat ke arah Intan.

Intan mengangguk sambil menunduk,ia malu melihat Wili yang hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.

"kamu kenapa masih malu-malu sepeti itu,bukankah semalam kau sudah melihatnya?" ucap Wili mendongakkan wajah istrinya yang memerah.

"apaan sih mas,..." Intan sangat malu jika mengingat apa yang telah terjadi semalam,apa lagi saat intan mengeluarkan suara kenikmatan yang keluar dari mulutnya.

"sudah ya mas,aku mau mandi dulu." ucap Intan ingin beranjak,sebelum Wili semakin menggodanya.

sssshhhh.... intan mendesis karena area intinya terasa sakit,ia tak bisa berdiri dan kembali terduduk.

"masih sakit ya?" tanya Wili berdiri dan menggendong tubuh mungil istrinya menuju kamar mandi dan perlahan mendudukan tubuh mungil itu di dalam buthup yang sudah terisi air hangat yang sengaja Wili siapkan untuk intan.

"mau mas bantu mandi,atau..."

"aku mandi sendiri mas,mas boleh keluar..." potong Intan cepat,ia tak mau Wili membantunya mandi,karena jika Wili membantunya maka kejadian semalam akan terulang lagi,bukan dia tak mau bahkan dia sangat ingin melakukanya lagi tetapi area intinya masih terasa nyeri,jadi Intan tak mau melakukan hal itu untuk sekarang.

Wili tersenyum dan mengelus kepala intan dengan lembut lalu berjalan keluar kamar mandi.

satu jam Intan baru menyelesaikan acara mandinya,Intan butuh memulihkan tenaganya dulu baru ia bisa keluar kamar mandi.

perlahan intan berjalan karena masih merasakan sedikit nyeri,

"apa masih sakit sayang?" tanya Wili kawatir.

"sedikit mas,mungkin butuh istirahat baru bisa sembuh." Intan menenangkan suaminya.

"yakin?" tanya Wili lagi.

"iya mas,bentar ya aku mau ganti baju dulu kita kan mau ke Bali sekarang kita harus cepat mas sebelum Tiara mengomel."

"Tiara tidak jadi ke Bali sayang,katanya ia ingin ke Paris untuk berbulan madu." Wili memberitahu Intan.

mendengar ucapan Wili,Intan langsung menoleh dengan kedua alisnya bertaut.

"kok?bukanya kita udah sepakat ya mas?" tanya Intan heran

"iya memang,tetapi katanya Tiara tiba-tiba ingin melihat menara Eiffel disana , jadi mereka membatalkan untuk ke Bali." jelas Wili

"lalu kita juga batal mas?"

"tentu saja tidak sayang,kita akan tetap ke sana. mas gakan menyia-nyiakan kesempatan ini,mas ingin menghabiskan waktu berdua bersama kamu sayang. jika nanti sudah bekerja mas takut tidak akan ada waktu untuk berduaan dengan kamu." ucap Wili memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang.

"mas bisa saja,tapi janji ya disana kita bakal keliling kota Bali."

"tentu sayang,apapun itu mas akan penuhi keinginanmu." ucap Wili semakin mengeratkan pelukannya.

setelah selesai berkemas Wili dan Intan berjalan keluar kamar menuju parkiran. mereka memasuki lift menuju ke atas gedung hotel yang mereka sewa.

"loh mas,kok ke atas bukanya kita ke bandara ya?" tanya Intan heran.

Wili tak menjawab pertanyaan intan ia hanya tersenyum sembari menggengam erat tangan milik Intan.

"mas...bukanya di jawab malah senyam senyum." kesal Intan karena tak mendapat jawaban dari Wili.

lift berhenti mereka berdua langsung keluar lift dan berjalan menuju di atas gedung yang tinggi dan luas itu. disana sudah ada helikopter yang tengah menunggu kedatangan mereka.

"selamat siang tuan,nyonya." sapa pilot

Wili dan intan hanya mengangguk,

"apa semuanya sudah siap?" tanya Wili.

"sudah tuan." jawab pilot tersebut

Wili dan intan memsakui helikopter,Wili membantu intan memasuki helikopter dan memakaikan earphone ke Intan.

jantung intan berdetak dengan kencang saat merasakan helikopter yang ia tumpangi mulai melayang dan melaju terbang ke langit yang begitu cerah.

"Wili yang melihat wajah istrinya yang pucat langsung membawa intan ke pelukannya.

"apa kau takut sayang?" tanya Wili memum intan,

Intan hanya mengangguk sebagai jawaban,wajahnya sudah pucat dan jantungnya berdetak dengan kencang. ini pertama kalinya ia menaiki heli helikopter.

"jangan takut ada mas disini,atau kamu tidur saja agar rasa takutmu menghilang." ucap Wili menenangkan dan membawa kepala sang istri agar bersandar di pundaknya.

butuh waktu beberapa jam helikopter yang mereka tumpangi sampai di pulau yang mereka tuju,selama perjalanan intan lebih memilih tidur karena memang ia takut dengan ketinggian.

Wili membawa tubuh istrinya di dalam gendongannya dan turun dari helikopter untuk menuju sebuah vila.

dengan perlahan Wili menidurkan sang istri di ranjang king zise miliknya lalu dengan lembut ia mengecup puncak kepala sang istri.

Wili tak ingin mengganggu tidur istrinya ia lebih memilih masuk keruang kerja untuk memeriksa beberapa email dan mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

sementara itu Angel masih di sibukkan dengan pasienya yang membutuhkan pertolongan,jadi mau tidak mau dia harus membatalkan rencananya untuk bertemu Wili.

"Alex...bagaimana kalau kita ke kantin aku sangat lapar sekali." ucap Angel mengajak Alex saat mereka baru menyelesaikan operasi yang menguras tenaga hal itu membuat angel merasa sangat kelaparan.

sesampainya di Indonesia angel di minta untuk meneruskan mengelola rumah sakit milik ayahnya,dan kebetulan rumah sakit miliknya memang membutuhkan dokter tambahan,lalu dia meminta Alex untuk membantunya menjadi dokter di rumah sakit yang kini sudah menjadi miliknya.

sementara Alex sudah memiliki klinik sendiri,dan Alex tidak menolak tawaran dari angel tetapi dia tidak bisa stay di rumah sakit milik angel,dia hanya akan datang jika di hari-hari tertentu. dan itu tidak masalah bagi Angel selama itu Alex masih mau membantunya.

"baiklah...ayo aku juga sudah sangat lapar."

mereka berjalan santai menuju kantin rumah sakit. tidak banyak dokter dan suster yang mengetahui kalau angel adalah pemilik rumah sakit ini,karena Angel memang sengaja untuk menyembunyikan identitasnya.

"hah...akhirnya bisa istirahat juga." ucap Angel yang memang dari pagi sampai jam empat sore baru duduk untuk meng istirahatkan tubuh dan pikirannya setelah menangani tiga pasien untuk operasi,dan itu benar-benar menguras tenaganya.

"itulah pekerjaan sebagai dokter,jadi kamu harus terbiasa." ucap Alex

"aku tahu itu Alex,jangan kau ingatkan." angel mencebik.

tak berselang lama makanan mereka pun datang dan mereka mulai melahap makanan yang mereka pesan.

"seharusnya sekarang aku sudah bersama Wili." ucap Angel lesu,mereka sudah menyelesaikan makanan mereka.

Alex yang sedang minum tersedak mendengar ucapan angel,pasalnya ia mengira angel sudah melupakan keinginanya untuk menemui Wili.

"apa kau yakin ingin menemuinya?" tanya Alex

"tentu,aku begitu merindukanya dan aku masih sangat mencintainya,dan aku yakin Wili pun sama denganku."

"bagaimana kalau dia sudah memiliki wanita lain atau bahkan sudah menikah?" tanya alex lagi.

"aku akan merebutnya dari wanita itu,tak peduli bagaimanapun caranya aku akan mengambil sesuatu yang menjadi milikku." ucap Angel yakin.

sementara Alex hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah angel,ia ingin sekali memberitahukan angel kalau Wili sudah menikah kemarin,tetapi ia tak tega jika melihat angel bersedih. tetapi ia juga kawatir jika angel nekat merebut Wili dari istrinya.

jadi Alex memutuskan untuk memilih diam dan akan melihat apa yang akan di lakukan oleh Angel,jika di batas wajar Alex baru akan menegurnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh yadah

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku