Tiara menikah dengan Andre lelaki yang dua tahun ini menjadi kekasihnya.Tapi tak di sangka Andre malah menjualnya pada rekan bisnisnya yang bernama Dewa demi membayar semua hutang hutangnya.tapi setelah lama Tiara hidup bersama dewa semakin hari cintanya semakin tumbuh.Tapi disaat Tiara sedang mengandung anak Dewa,dia malah di buang oleh Dewa karena kekasih lelaki itu telah kembali. Tiara tak berputus asa dia tidak akan menggugurkan bayinya dia berjanji akan membesarkan bayinya sendiri.Disaat Tiara merasa hidupnya sudah mulai tenang dan usianya memasuki bulan ke7 tiba tiba dewa datang dan menginginya kembali.tetapi Tiara bertekad untuk tidak kembali dengan Dewa.ternyata tidak semudah yang dibayangkan Dewa untuk mendapatkan Tiara kembali.
Saya terima nikah dan kawinya Mutiara kasih binti (alm) Herman Setiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai...
"Bagaimana para saksi sah?"
Sah
Sah
"Alhamdulillah," ucap mereka serempak semuanya mengucapkan syukur...
Hari ini adalah hari pernikahanku dengan lelaki yang sudah menemaniku selama 2 tahun belakangan.
Mas Andre Herlambang, kami saling mencintai hingga akhirnya kami memutuskan untuk menikah.
Meskipun acaranya terbilang cukup sederhana, tetapi aku merasa senang karena kini aku sudah menyandang istri dari pengusaha muda.
Ya, walaupun usaha suamiku sekarang sedang mengalami krisis, tak membuatku urung untuk menikahinya.
Aku yakin kalau usahanya akan berangsur membaik, aku akan slalu mendukungnya.
Akhirnya pesta kecil kecilan yang kami selenggarakan berjalan lancar dan Kami memutuskan untuk menginap di hotel.
Awalnya aku menolak, tetapi mas Andre tetap kekeh! alasanya ingin berbulan madu walau masih di dekat sini.
Akupun akhirnya mengiyakan! aku berpikir tidak ada salahnya juga, toh hanya sesekali bukan?
Sekarang kami berdua ada di dalam sebuah kamar yang besar, aku memindai kamar yang cukup luas dan mewah.
Jantungku berdebar sangat kencang saat kami berada di dalam kamar! ini pertama kalinya bagiku berduaan dengan seorang pria, sungguh ini benar benar membuat jantungku berdebar cukup kencang.
Mas Andre membuka baju atasnya, memperlihatkan tubuh atletisnya, aku menunduk menahan malu.
Mas Andre mendekatiku, didongakkan wajahku agar aku memandang wajahnya, dia tersenyum menggoda,
"Kenapa malu malu sayang,sekarang kita sudah sah kan?" ucapnya menggoda lalu mengecup singkat bibirku.
"Aku akan mandi dulu, baru setelah itu kamu! atau mau mandi bersama?"
Mendengar godaan dari mas Andre, membuat kedua pipi ku bersemu merah.
"Ish, apaan sih! sana cepat mandi, nanti gantian!" ucapku mendorongnya pelan untuk menutupi rasa Maluku.
Mas Andre tertawa gemas melihat tingkahku, lalu mengacak rambutku sebelum ia berjalan menuju kamar mandi.
"Huft, mas Andre memang suka menggodaku!" gumam ku sambil memegang dadakuyang kian berdetak kencang.
Tak butuh waktu lama mas Andre untuk membersihkan dirinya, dia menatapku lalu tersenyum lembut.
"Mandilah, setelah itu kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan!" bisik nya, membuat bulu kudukku berdiri.
Seketika wajahku memerah mendengar bisikkanya. Aku memang belum pernah melakukanya di umurku yang ke 25 tahun.
Meski belum pernah, aku mengerti kemana arah pembicaraannya.
Tak ingin mas Andre terus menggodaku,
Aku memilih berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri, karena aku sudah merasa risih dengan badanku yang sedikit lengket karena keringat.
Tak butuh waktu lama, untukku membersihkan diri lalu keluar dari kamar mandi.
Saat keluar dari kamar mandi, aku melihat mas Andre sedang duduk di sofa yang berada di kamar ini!
Di depannya sudah tersedia makanan dan minuman, ternyata mas Andre sudah memesan makanan dan minuman.
Aku baru ingat kalau aku belum makan dari tadi siang, pantas saja perutku rasanya sudah sangat lapar.
"Kemari lah, aku tau kau lapar, lebih baik kita makan dulu!" ajaknya dengan senyuman manis.
Aku membalas senyuman manis mas Andre, lalu berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya.
Kami makan dalam diam, karena ini memang sudah menjadi kebiasaan kami, tidak ada percakapan saat makan.
Kami sudah selesai menyelesaikan makan kami, mas Andre berjalan menuju telpon yang ada di atas nakas, lalu memanggil seseorang untuk mengambil bekas makanan kami.
"Tiara aku mau keluar sebentar, karena ada yang penting harus mas selesaikan!"
"Tapi mas,ini kan malam pertama kita? kenapa harus sekarang bukan besok saja!" protesku.
"Ini tidak akan lama Sayang, aku janji akan segera kembali!" ucapnya menyakinkan ku.
"Baiklah, tapi cepat kembali mas!" mas Andre mengangguk lalu mengecup bibirku sekilas.
Aku melihat kepergian mas Andre dengan tak rela. Meski dia bilang hanya sebentar tapi, sungguh perasaanku tidak enak! bukan aku ingin segera memadu kasih denganya, tapi entah perasaanku tidak enak.
Aku memutuskan berbaring di ranjang yang super besar, aku mematikan lampu dan hanya lampu tidur yang aku nyalakan.
Ku tatap kasur yang sudah berhiasan mawar merah yang berbentuk cinta dan sepasang angsa yang terbuat dari handuk sungguh indah, tetapi pengantin prianya sedang keluar.
Terpaksa aku singkirkan benda itu karena aku sudah sangat lelah dan ingin merebahkan tubuhku.
Saat sedang merebahkan tubuhku, tiba tiba aku merasa tubuhku sangat panas padahal AC di kamar ini sudah dingin, tapi entah kenapa terasa panas.
Tanpa sadar aku sudah melucuti pakaianku, karena tak kuat menahan panas yang tiba-tiba menyerang.
Saat membuka bajuku, tak sengaja tanganku menyentuh buah dadaku, saat itu juga, aku merasa kan hal yang aneh.
Rasa aneh itu membuatku ingin menyentuhnya dan bermain dengan payudara ku sendiri. Tak cukup sampai di situ, aku merasa milikku basah dan aku ingin mencoba menyentuhnya
Benar saja, saat aku menyentuh milikku sendiri, terasa sangat geli dan nikmat secara bersamaan.
Lebih gilanya lagi, aku ingin seseorang menyentuhku! aku meremas dadaku sendiri. aku tidak sadar apa yang sudah aku lakukan.
Saat aku sedang bermain-main dengan tubuhku sendiri, ada seseorang yang memasuki kamar ku.
"Pasti itu mas Andre!" aku segera beranjak dari kasur dan menghampirinya.
"Mas kenapa lama sekali, aku kepanasan mas tolong aku!" ucap ku, sembari menempelkan tubuhku pada tubuh kekar milik mas Andre.
Lelaki itu masih diam saja tanpa mau mengeluarkan suara. Dia masih saja menatap ku tanpa ekspresi.
Dengan cahaya yang remang, aku tak bisa melihat dengan wajah mas Andre. Entah keberanian dari mana, aku menggesekkan kedua dadaku, di dada bidang mas Andre.
"Ahhhh, Mas, ayo sentuh aku!" desahku yang sudah kehilangan akal.
Lelaki itu menarik pinggangku dan tengkuk ku.
Perlahan wajahku dan wajahnya begitu dekat, lalu menyambar bibirku.
Dilumatnya bibirku dengan rakus, selama satu menit dia memakan bibirku lalu melepaskan.
Dia menempelkan keningnya ke keningku, tangannya meraba tubuhku dan berakhir meremas bagian belakangku dengan gemas.
"Akh..." aku mendesah
"Aku ingin melihat seberpa liarnya kamu!" ucapnya lalu menggendong tubuhku dibawanya ke arah ranjang posisi kami sekarang aku berada di atas pangkuannya dan meciumi leherku kemudian turun ke dua buah dada yang belum pernah ada yang menyentuhnya.
Tangannya melepas celana dalam yang aku pakai dan meraba bagian yang sangat sensitif bagiku.
"Kau sudah sangat basah sayang," ucapnya sambil memainkan milikku.
Akkhhhh....
Desahan panjang kami terdengar di segala penjuru kamar ini.
Ini adalah pelepasan terakhir setelah melakukan pelepasan beberapa kali.
lelaki itu tersenyum puas, sementara aku sudah jatuh lemas di sampingnya lalu tertidur.
Dia menarikku kedalam pelukannya dan aku merasakan kecupan lembut di keningku.
Aku membuka mata yang terasa berat, cahaya matahari masuk dari celah korden yang tertutup.
Aku ingin bergerak merenggangkan ototku yang begitu kaku tetapi ada lengan kokoh yang memelukku dengan erat.
Aku tersenyum malu dan membenamkan wajahku di dada lelaki yang sudah menjadi suamiku itu.
Aku mendongakkan wajahku ingin melihat wajah mas Andre yang sedang terlelap akibat pertempuran kami semalam.
Saat aku mendongakkan wajahku aku terkejut saat melihat bukan mas Andre yang tengah memelukku tetapi lelaki lain.
Siapa lelaki ini? aku melepas pelukannya dan memukulnya dengan bantal.
"Sialan pria mesum siapa kamu?"
"Hei...apa yang kamu lakukan?"dia terlihat kesal dan menangkap bantal yang aku layangkan padanya.
"Katakan siapa kamu? berani sekali kau menyentuhku!" ucapku sambil terus memukulinya.
Dia langsung menangkap bantal dan membuangnya, lalu mencengkram daguku dengan kuat shingga aku meringis kesakitan.
"Ck, apa kamu lupa apa yg terjadi semalam, bahkan kamu sangat agresif dan begitu ingin aku sentuh!"
Aku pun menggeleng, aku tak ingat apapun! aku mencoba utk mengingatnya tapi malah kepalaku tambah pusing.
"Ck, apa suamimu tidak memberitahu mu?" tanyanya dengan menatapku tajam.
"Apa-apa maksudmu?"
"Ck, suami mu itu sudah menjualmu kepadaku dan kita sudah melakukan sesuatu yang menyenangkan dan aku sungguh puas karena suamimu tidak bohong kalau kamu masih perawan."
"Ap-apa..."
Aku menggeleng kuat,seakan tak percaya dengan apa yang di ucapkannya.
Bab 1 Di jual suami
23/01/2024
Bab 2 Ide gila Andre
23/01/2024
Bab 3 Kenyataan pahit
24/01/2024
Bab 4 Menginginkan Tiara
24/01/2024
Bab 5 Keluar kandang komodo masuk kandang buaya
24/01/2024
Bab 6 6
24/01/2024
Bab 7 7
24/01/2024
Bab 8 8
24/01/2024
Bab 9 9
24/01/2024
Bab 10 10
24/01/2024
Bab 11 11
24/01/2024
Bab 12 12
24/01/2024
Bab 13 13
24/01/2024
Bab 14 14
24/01/2024
Bab 15 15
24/01/2024
Bab 16 16
24/01/2024
Bab 17 17
24/01/2024
Bab 18 18
24/01/2024
Bab 19 19
24/01/2024
Bab 20 20
24/01/2024
Bab 21 22
25/01/2024
Bab 22 22
26/01/2024
Bab 23 23
27/01/2024
Bab 24 24
27/01/2024
Bab 25 25
27/01/2024
Bab 26 26
28/01/2024
Bab 27 27
29/01/2024
Bab 28 28
30/01/2024
Bab 29 29
30/01/2024
Bab 30 30
30/01/2024
Bab 31 31
31/01/2024
Bab 32 32
31/01/2024
Bab 33 33
31/01/2024
Bab 34 34
31/01/2024
Bab 35 35
31/01/2024
Bab 36 36
01/02/2024
Bab 37 37
01/02/2024
Bab 38 38
01/02/2024
Bab 39 39
01/02/2024
Bab 40 40
02/02/2024
Buku lain oleh yadah
Selebihnya