Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita Simpanan Suamiku.

Wanita Simpanan Suamiku.

D_Loveliqq

5.0
Komentar
180
Penayangan
5
Bab

Acara resepsi pernikahan yang ku hadiri pada saat itu ternyata bukan acara resepsi pernikahan sahabat baikku Intan, tapi justru acara resepsi pernikahan suamiku dan wanita simpanannya.

Bab 1 Rencana Licik Adnan

"Pak, tolong jangan bersikap seperti ini," Intan yang sedang memotong sayur-sayuran di dapur sontak menghentikan aktivitasnya saat merasa ada yang memeluknya dari belakang. Melepaskan kedua tangan Adnan yang melingkar di pinggangnya.

"Saya dengar ibu kamu sedang sakit keras ya dan membutuhkan uang untuk berobat? Saya bisa memberikan kamu uang yang banyak asalkan kamu mau menjadi wanita simpanan saya Intan. Bagaimana?"

"Sadar pak sadar. Bapak sudah mempunyai istri. Kalau ibu tahu ibu bisa marah besar atas sikap bapak yang kurang ajar ini."

"Perempuan bodoh itu nggak akan tahu selagi kita tutup mulut. Lagi pula saya menikahi Maya bukan karena saya mencintai Maya, tapi karena saya bisa hidup berkelimpahan harta bila menikah dengan Maya. Kamu tau sendirikan Maya itu berasal dari keluarga kaya raya. Hidup saya, ibu saya pasti akan terjamin bila menikah dengan Maya. Belum lagi Maya mempercayai saya untuk memegang perusahaan. Dengan begitu saya bisa membeli apa pun yang saya mau menggunakan uang perusahaan."

"Kamu mau apa Intan? Baju? Sepatu? Tas? Apartemen mewah atau rumah mewah? Semuanya akan saya belikan untuk kamu. Tugas kamu cukup melayani saya setiap malam karena saya sudah bosan dengan Maya. Cukup mudah bukan?"

"Bapak gila? Saya nggak semurahan itu," Intan menatap Adnan tidak suka. Bahkan ini bukan pertama kalinya Adnan berniat ingin melecehkan dirinya saat Maya tidak ada di rumah. Tapi sudah sangat sering namun Intan berhasil menggagalkan aksi Adnan.

"Atau kamu mau perhiasan?"

"Saya nggak mau apa-apa pak. Saya cumah mau bapak jangan mengganggu saya supaya pekerjaan saya cepat selesai."

"Sial. Kenapa Intan sangat sulit diluluhkan," Adnan membatin kesal dalam hatinya. Tidak ada satu pun perempuan yang bisa menolak Adnan. Hanya dengan jentikan jari saja semua perempuan akan mendekat. Tapi kenapa mendapatkan perempuan lugu dan polos seperti Intan sangat sulit?

"Baik kalau kamu nggak mau. Saya harap kamu jangan menyesal sudah menolak saya. Karena kesempatan nggak akan datang dua kali," Adnan memandang Intan sinis dan berlalu.

"Syukurlah pak Adnan sudah pergi," Intan mengelus dadanya.

****

"Mas Adnan, kenapa tadi kamu nggak menjemput aku di rumah teman aku mas? Semua teman-teman aku pulang dijemput sama suaminya. Sedangkan aku pulang naik taxi," Maya mendudukkan tubuhnya di samping Adnan. Dia baru saja pulang dari rumah sahabatnya, Tya.

"Maaf ya, tadi mas ketiduran. Kamu tahu sendirikan akhir-akhir ini mas sering lembur dan pulang larut malam. Cumah hari libur mas bisa beristirahat," Adnan mengusap kepala Maya.

"Enak aja minta aku antar jemput dia. Memangnya dia pikir aku ini supirnya apa? Kalau bukan karena dia punya banyak harta dan kaya, sudah aku ceraikan kamu May," Adnan membatin dalam hatinya.

"Yaudah mas, aku mau ke kamar dulu," Maya bangkit dari duduknya dan berlalu menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar mereka yang ada di lantai dua.

"Mas.. mas Adnan.." teriak Maya dari lantai dua. Adnan bangkit dari duduknya dan menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar mereka.

"Ada apasih May teriak-teriak?"

"Kamu melihat perhiasan aku nggak mas?" raut wajah Maya terlihat panik.

"Perhiasan? Memangnya kamu simpan di mana?"

"Aku simpan di dalam kotak perhiasan mas. Di dalam lemari pakaian. Tapi barusan aku lihat kotaknya sudah kosong. Uang yang aku simpan di dalam nakas juga hilang."

"Coba kamu tanya Intan. Biasanya kan dia suka masuk ke kamar kita untuk beres-beres. Tadi waktu kamu pergi mas juga melihat dia masuk ke kamar kita."

"Tapi mana mungkin lah mas Intan yang mengambilnya. Aku tau betul seperti apa Intan. Anaknya lugu dan polos. Mana mungkin dia yang mencuri uang dan semua perhiasan aku. Lagi pula selama bekerja di rumah kita Intan itu orangnya nurut banget dan nggak pernah neko-neko."

"Itu karena nggak ketahuan aja. Selama dia bekerja di rumah kita kamu sering kehilangan uang dan barang-barang bukan? Siapa lagi kalau bukan dia yang mengambil? Orang cumah ada mas, kamu dan Intan di rumah ini. Dia itu cumah pura-pura polos doang untuk menutupi kebusukannya. Supaya kamu percaya kalau dia anak baik-baik."

"Kamu jangan menuduh Intan begitu dong mas. Memangnya kamu punya bukti kalau dia yang mengambil? Biar aku panggil Intan dulu. Intan.. Intan.."

Tidak lama terdengar suara derap langkah kaki semakin mendekat. Intan datang dari arah dapur lalu menatap Maya dan Adnan bergantian.

"Iya bu ada apa?"

"Sebelumnya saya mau minta maaf sama kamu Intan. Saya nggak bermaksud ingin menuduh kamu kok. Saya cumah mau bertanya, saya baru saja kehilangan sesuatu dan uang. Apa selama saya pergi ada orang asing masuk ke rumah?" Maya menatap Intan lekat-lekat.

"Nggak ada bu, cumah ada saya sama pak Adnan di rumah."

"Ya berarti yang mengambil kamu. Nggak mungkin kan saya?" celetuk Adnan.

"Itu semua nggak benar bu. Saya nggak pernah mengambil barang-barang ibu," Intan membantah tuduhan Adnan barusan.

"Mana ada maling yang mau mengaku!"

"Mas, kamu nggak mendengar tadi Intan bilang apa? Dia bilang kalau bukan dia yang mengambilnya," sela Maya.

"Terus kamu percaya?"

"Aku sih percaya aja karena Intan orangnya jujur."

"Bagaimana kalau kita geledah kamarnya? Siapa tau ajakan setelah mengambil uang dan perhiasan kamu dia menyembunyikan semua itu di kamarnya," Adnan tersenyum miring.

Maya terdiam selama beberapa saat kemudian menatap Intan.

"Bagaimana Intan? Apa saya boleh memeriksa kamar kamu? Bukan saya mencurigai kamu dan menuduh kamu, tapi ada baiknya kita buktikan saja supaya nggak terjadi salah paham lagi antara kamu dan suami saya. Kamu juga nggak mau kan dituduh terus-terusan. Saya yakin kok bukan kamu pencurinya. Saya sudah sangat mengenal kamu selama ini," Maya tersenyum pada Intan.

"Boleh bu. Mari," Intan berjalan keluar kamar mendahului Maya dan Adnan sedangkan keduanya menyusul di belakang Intan.

Kini tibalah mereka di kamar Intan.

Adnan langsung saja menggeledah nakas yang ada di samping tempat tidur Intan.

"Ada mas?"

"Nggak ada."

"Sekarang sudah terbukti kan bukan Intan pelakunya."

"Tunggu sebentar Maya, kan baru satu tempat yang kita periksa. Bisa jadi dia menyembunyikan uang dan perhiasan kamu di tempat lain."

Adnan mengambil tas yang ada di atas tempat tidur. Membukanya dan mengeluarkan semua isi di dalamnya. Jelas saja perhiasan punya Maya ada di dalam tas Intan kan Adnan sendiri yang menaruhnya. Setelah itu Maya pasti akan memberhentikan Intan dan mengusirnya dari rumah. Itu yang Adnan mau karena Adnan sudah muak dengan Intan yang tidak mau menuruti perintahnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh D_Loveliqq

Selebihnya
Menantu Yang Selalu Ku Hina Ternyata Kaya Raya.

Menantu Yang Selalu Ku Hina Ternyata Kaya Raya.

Lebih

5.0

Seumur hidup Alard tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan terkesan muak kepada gadis-gadis yang selama ini selalu mengejarnya. Bahkan sampai ada yang menawarkan tubuhnya demi mendapatkan hatinya. Tergiur? Tentu saja tidak. Alard tahu mereka tidak benar-benar tulus mencintainya. Melainkan hanya menginginkan harta dan kekayaan yang ia miliki semata. Sampai pada akhirnya tuhan mempertemukan dirinya dengan Liana, satu-satunya perempuan yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Alard begitu mencintai Liana. Apa pun akan ia berikan demi Liana. Namun Alard harus mengalami patah hati setelah mengetahui bahwa Liana sudah memiliki kekasih Nichole dan akan melangsungkan pernikahan. Tepat di hari pernikahannya, Nichol kekasih Liana dengan tidak tau malunya mengakui bahwa dirinya sudah menghamili perempuan lain di hadapan keluarga Liana. Kedua orang tua Liana terlihat sangat murka pada saat itu. Bingung dan malu karena semua tamu undangan sudah berdatangan dan acara pun tidak mungkin dibatalkan. Alard yang begitu terobsesi dengan Liana memberanikan diri untuk menggantikan posisi Nichol. Kedua orang tua Liana pun tidak dapat menolak karena tidak ingin menanggung malu tetapi Alard sengaja menutupi identitasnya dan menyamar sebagai tukang sayur keliling. Dia tidak ingin membuat Liana jatuh cinta karena harta dan kekayaan yang ia miliki seperti perempuan lainnya. Dia ingin membuat Liana jatuh cinta kepadanya karena benar-benar tulus mencintainya. Meskipun pernikahan ini terjadi awalnya tanpa cinta tapi Alard akan berusaha meluluhkan hati Liana dan membuat Liana jatuh cinta kepadanya. Namun bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Liana menghianatinya dan diam-diam menjalin hubungan bersama sepupunya sendiri yang Alard benci selama ini. Belum lagi ibu mertuanya yang selalu memperlakukan dirinya seperti sampah, dicap sebagai menantu tidak berguna, selalu direndahkan dan dipandang sebelah mata hanya karena pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual sayur keliling? Membuat Alard muak dan membongkar identitas aslinya.

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku