Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita Yang Dicintai Suamiku

Wanita Yang Dicintai Suamiku

Rira Faradina

5.0
Komentar
107.4K
Penayangan
101
Bab

Kisah Alina, yang harus melepaskan suaminya kembali kepada mantan kekasihnya, mampukah ia bertahan?

Bab 1 Pertemuan

"Biarkan aku menikahi suamimu, Alina, atau tinggalkan dia."

Aku tertegun mendengar apa yang wanita ini katakan. Ia masih menatapku tajam, menunggu jawaban dariku.

"Alina, aku tahu pernikahan kalian hanyalah perjodohan, Mas Bayu juga tidak mencintaimu bukan, lalu, untuk apa kau masih bertahan dengan pernikahan ini?"

Ia terus mendesakku, untuk kedua kalinya, wanita ini meminta hal yang tak masuk akal padaku.

Aku hanya bisa menggeleng pelan dengan permintaannya yang tidak masuk akal itu, entah mengapa sampai sekarang ia masih mengejar suamiku. marah, kesal. jangan ditanya lagi.

Wanita yang berdiri dihadapanku ini adalah mantan kekasih suamiku. Ia dan Mas Bayu telah menjalin hubungan dengan selama empat tahun, bahkan mereka sempat hampir menikah, sayangnya selama mereka berhubungan, ibu mertuaku, tak pernah merestui hubungan mereka.

Pernikahanku dengan Mas Bayu, memang atas dasar perjodohan ibu mertuaku dengan Almh. Mama. Menurut cerita, dulu mereka berdua dulu adalah teman baik, bahkan perjodohan ini pun atas permintaan ibu mertua karena merasa berhutang budi pada keluarga Almh. Mama.

Dua tahun sudah pernikahanku berjalan, akupun mengakui jika Mas Bayu masih terus memikirkan Kania, mantan kekasihnya itu. Bukan sekali dua kali, aku memergoki ia menelepon kekasihnya, hanya saja selama ini aku masih diam dan bersabar karena masih ada Almh. Mama dan ibu mertua yang selalu menjadi pendukungku.

Sejak kematian ibu mertuaku tiga bulan lalu, Kania merasa seolah tak memiliki penghalang lagi untuk masuk kedalam kehidupan pernikahanku, dan pertemuan ini menjadi puncak keinginannya untuk memiliki Mas Bayu.

"Alina, aku bisa saja meminta Mas Bayu menikahiku karena ia masih sangat mencintaiku, tapi hal itu tak kulakukan karena aku masih menghormati keberadaanmu sebagai istrinya. "

Ucapan Kania seperti mengejekku, kuhela napas panjang lalu pergi meninggalkannya tanpa jawaban apapun.

"Alina ... Jika kau menolak tawaranku, maka, jangan salahkan aku jika kurebut suamimu," ancamnya sambil setengah berteriak.

Aku tak memperdulikan ucapannya, dengan mantap kulangkahkan kaki, meninggalkan ia yang masih mengumpatku disana.

****

"Alina, mana dasiku? Ah, maaf, bisa tolong ambilkan sebentar?" pinta Mas Bayu, saat aku tengah berada didapur, menyiapkan sarapan pagi untuk kami berdua.

"Di lemari atas, Mas. Tunggu sebentar nanti aku ambilkan," jawabku.

Aku segera berlalu meninggalkan pekerjaanku sebentar, melangkahkan kaki kekamar, mencari dasi yang akan dipakainya.

Mas Bayu, masih saja bersikap dingin padaku, padahal sudah dua tahun kami menjalani pernikahan ini, tak ada romansa indah yang tercipta selama pernikahan ini berjalan. Membuatku kadang frustasi dan sempat terpikirkan untuk meminta cerai darinya.

Mas Bayu tipe suami yang bertanggung jawab, ia tak pernah lalai akan kewajiban lahiriah padaku, namun, kewajiban batin tak bisa kudapatkan sesuka hati darinya. Ia memberikannya hanya saat ia benar-benar telah berhasrat padaku. Dan itupun kadang membuatku harus menunggu lama untuk mendapatkannya, bahkan bisa saja satu bulan hanya dua kali hak itu kudapatkan darinya.

"Alina, uang bulananmu, sudah ku transfer ke rekeningmu," ucapnya saat aku menyerahkan dasi kepadanya.

"Iya, terima kasih."

"Mas, jika kau ada waktu. Nanti malam aku ingin bicara," lanjutku.

"Bicara saja sekarang, aku akan pulang malam hari ini, dan iya, jangan menungguku untuk makan malam," sahutnya tanpa menoleh.

Aku hanya mengangguk pelan, bukan sekali dua kali ia bersikap seperti ini padaku, terlalu sering ia mengabaikankui, tetap saja aku tak mampu untuk mencegahnya.

"Apa kau akan makan malam bersama Kania?" Tanyaku langsung tanpa basa basi.

Ia menatapku tajam tanpa berkedip, aku mengalihkan pandanganku karena tak nyaman dengan tatapannya, jantungku kini berdegup kencang. Rasa takut pun mulai menjalar di sekujur tubuh.

"Untuk apa kau tanyakan hal itu, Alina?" nada suaranya terdengar kurang nyaman dengan pertanyaanku barusan.

"Aku hanya ingin tahu, apa tidak boleh? lagipula aku masih istrimu, mas ..."

"Kau sudah tahu jawabannya, Alina. Sebaiknya jangan bertanya tentang sesuatu hal yang bisa menyakiti dirimu sendiri," ia langsung menyela.

Aku menggeleng pelan, kurasa aku sudah mendapatkan jawabannya atas pertanyaan Kania padaku kemarin, jika memang mereka berdua masih saling mencintai lalu untuk apa aku harus mempertahankan pernikahan ini?

Aku membuang pandanganku kearah lain, aku kesal karena sikap Mas Bayu masih tetap sama saat pertama kali kami mulai menjalani pernikahan ini, ia masih saja cuek dan dingin padaku. Kehadiranku seperti tak punya arti untuknya.

"Aku menyetujui pernikahan ini karena permintaan mama, Alina. Karena itu jangan menuntut lebih pada pernikahan ini. Kau jangan khawatir, aku akan memberikan hak dan menjalankan kewajibanku padamu, hanya saja jangan mengartikan lebih jika aku bersikap baik padamu."

Kalimat itu yang diucapkannya saat malam pertama kami sebagai pengantin, yang masih kuingat sampai sekarang. Saat itu, aku hanya bisa menangis dalam diam, malam pertama yang yang kuharap menjadi suatu malam yang indah dan berkesan berubah menjadi malam yang kelam untukku karena Mas Bayu lebih memilih mengabaikanku dan tidur di sofa.

"Mas, Kania menemuiku." Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutku.

Ia hanya melirikku sebentar, namun, tak bertanya apapun. Cukup lama aku menunggu reaksinya. namun, ia seolah tak peduli membuatku akhirnya hanya bisa menggigit bibirku, segera saja ku balikkan badan dan berlalu meninggalkannya yang masih terpaku disana.

Andai saja Sang Waktu bisa berputar kembali, mungkin lebih baik saat itu kutolak saja perjodohan ini. Namun, semuanya sudah terjadi, sanggupkah aku bertahan menjalani pernikahan ini?

bersambung

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Wanita Yang Dicintai Suamiku
1

Bab 1 Pertemuan

08/03/2022

2

Bab 2 Kiriman Foto

08/03/2022

3

Bab 3 Pembicaraan

08/03/2022

4

Bab 4 Awal Perkenalan

08/03/2022

5

Bab 5 Pertemuan dengan Kania

08/03/2022

6

Bab 6 Maaf, Alina

08/03/2022

7

Bab 7 PoV Kania

08/03/2022

8

Bab 8 Ancaman untuk Bayu

08/03/2022

9

Bab 9 Rahasia Alina

08/03/2022

10

Bab 10 Tawaran Kania

08/03/2022

11

Bab 11 Lakukan saja Kania

08/03/2022

12

Bab 12 Persiapan Pertunangan

08/03/2022

13

Bab 13 Malam ini saja, mas

08/03/2022

14

Bab 14 Keputusan Alina

08/03/2022

15

Bab 15 Keresahan Bayu

10/03/2022

16

Bab 16 Keresahan Bayu

10/03/2022

17

Bab 17 Surat dari Alina

10/03/2022

18

Bab 18 Kekesalan Kania

12/03/2022

19

Bab 19 Pertemuan dengan Nisa

12/03/2022

20

Bab 20 Pertemuan pertama

13/03/2022

21

Bab 21 Keinginan Kania

13/03/2022

22

Bab 22 Jenitha

14/03/2022

23

Bab 23 Pertemuan dengan Kania

14/03/2022

24

Bab 24 Pertemuan Kembali

15/03/2022

25

Bab 25 Cerita di Kontrakan

15/03/2022

26

Bab 26 Cerita tentang Jeni

15/03/2022

27

Bab 27 Kisah Jeni

16/03/2022

28

Bab 28 Kisah lain di kontrakan

16/03/2022

29

Bab 29 Cerita Reyhan

17/03/2022

30

Bab 30 Cerita Reyhan 2

17/03/2022

31

Bab 31 Kabar dari mama

18/03/2022

32

Bab 32 Kabar dari mama bag. 2

18/03/2022

33

Bab 33 Perjalanan Alina

19/03/2022

34

Bab 34 Pembicaraan di Rumah Sakit

19/03/2022

35

Bab 35 Pembicaraan di Rumah Sakit bag. 2

19/03/2022

36

Bab 36 Kabar dari Nisa

20/03/2022

37

Bab 37 Persiapan Kania

20/03/2022

38

Bab 38 Kegelisahan Alina

21/03/2022

39

Bab 39 Kedatangan Bayu

21/03/2022

40

Bab 40 Kemarahan Kania

22/03/2022