Wanita Yang Dicintai Suamiku
pun karena rasa mual. Morning Sickness ini membuatku tak bertenaga. Yang kul
isa menyakinkan dirinya jika aku baik baik saja, aku beralasan hanya masuk
gelas teh hangat. Bi Imah hanya bekerja setengah hari saja, ia biasa d
n perutku. Aku berharap ditengah berkecamuknya pikiran dan perasaanku
inginannya untuk meminang Kania, seperti sudah tak terbendung lagi. Harapan
unganku ke dokter. Aku butuh vitamin agar janin dan tubuhku kuat menghadapi kenyata
ok to
aku menyeret kaki ke sana untuk membuka pintu, wajah B
Tanyaku sedi
terlihat khawatir seperti itu. Jujur saja melihat penampakan raut wajah wan
i, apa ada
tadi ada yang datang kesini, ngasih kabar
lagi, Bi Imah bisa pul
Nurma di ma
ang, udah dibawa ke-rum
ggu sebentar di
ri dalam dompet ku, lalu kembali lagi menemui Bi
ada sekedar untuk bantu beli p
berapa hari, ya mbak Alina, buat ngurusi
atang kembali kalau semua
ucap berkali kali terima kasih
siang sudah tersedia di atas meja. Rupanya sebelum pergi meminta izin p
k .
tafel ini, namun, tak ada apapun yang keluar. Rasa mual ini sungguh menguras energi. Kuhirup da
ah hampir jam sebelas siang, aku membuka lemari mengganti pakaianku dengan
idepan rumahku. Tak ingin membuang-buang waktu, a
*
ibu sudah berjalan tujuh minggu," terang d
tor sebuah janin kecil sudah berada di rahimku.
informasi yang kuperlukan mengenai kehamilanku, t
n diperiksakan kandungannya, ya bu," pesan dokter Si
an lagi di rumah sakit ini, aku pun berjalan menuju pintu keluar,
ni
d ku yang tadinya bahagia menyambut calon anakku,
gilannya, dalam sambungan telepon in
nyetujuinya. Ku ajak dia bertemu di sebuah Cafe dekat rumah sak
g. Rasa pusing dan mual yang kutahan sudah cukup menyiksaku, ditambah cuaca yan
g kupesan hanya kuminum beberapa teguk saja, begitu pula dengan
kulihat ia tak datang sendiri, melainkan bersama seorang teman wanita. Sambil men
ina. Aku
a lalu memperkenalkan wanita
a itu mengulurkan tangannya,
sambil menerima j
ukankah semua sudah sesuai dengan keinginanmu, bukan
nda untuk memanggil pelayan, memesank
. Jika kau ingin bicara, sebaiknya
i Mas Bayu, aku ingin kau hadir di acara lam
r ia bicara. Apa benar ia meminta be
tamu, mengatakan hal itu
a atau tidak. Aku ingin kau melih
ka dengan sikapku. Dering ponsel seseorang tiba ti
bentar," ucap Winda lalu ber
enolak? Apa yang akan
bersikap baik padamu, kau hadir atau tidak tak akan
ku, aku tersenyum sinis melihatnya. L
lalu untuk apa berta
Sentakn
na, istrinya Mas Bayu, dan akan selamanya begitu. Aku yakin Mas Bayu sudah m
rti dirimu pasti tahu, apa anggapa
ku dengan nada pe
a ...
akan. Aku tersenyum mengejek padanya, tak l
baik padamu, Alina. Kau sungg
temu karena permintaan dar
ot matanya masih menunjukkan rasa t
intaan Mas Bayu, aku malas b
anyakan, kau sendiri sudah
i yang harus kita bicarakan, aku mau
aikanmu, Alina? Kurasa itu lebih baik untuk kita be
u .
rasa marah yang sedari tadi kut
bisa melakukannya?" Ia te
ia .
atap kami, aku tak peduli, memilih mengabaikannya. Dengan geram
ak
kan di pipi mulusnya, ia
" Geramnya sambil mengel
pa baru saja
edang tertawa bahkan iblis pun berbahagia mendengar ucapanmu ini, Kania. Tidakk
bukan berarti aku bisa meminta cerai sesuka hatiku, aku masih takut
nku sudah diambang puncak. Jika tak segera kutinggalkan tempat
sam