Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MENANTU pembawa sial

MENANTU pembawa sial

Pisces

5.0
Komentar
33
Penayangan
1
Bab

"Mama kan sudah bilang, jangan menikah dengan janda itu, dia hanya membawa sial di keluarga kita, lihat saja setelah kamu menikah dengannya, semua hancur, perusahaan bangkrut dan sekarang kamu terbaring di rumah sakit, semua ini karna dia!, dia istri pembawa sial, dan menantu pembawa sial untuk mama". Elis menunjuk-nunjuk Delisa menantunya yang sedang menangis di samping suaminya Reno yang sedang sakit. Itulah yang selalu di dengar oleh Delisa. Wanita cantik yang di nikahi oleh Reno wijaya, pengusaha kaya raya CEO di berbagai perusahaan. Namun karirnya hancur seketika karena orang kepercayaannya berkhianat. Dan mertuanya Elis selalu menyalahkan Delisa atas kejadian yang menimpa putra tunggalnya. Ia berpikir delisa adalah pembawa sial untuknya juga putranya Reno. Karena harta Reno habis, dan Reno juga terkena penyakit leukimia yang mengharuskan ia berobat di rumah sakit, tapi karena biaya rumah sakit yang besar membuat pengobatan Reno terhenti, tidak mau merasakan sakit untuk kedua kalinya karena kehilangan suami, delisa pun mencari berbagai cara untuk bisa mendapatkan uang dan mengobati suaminya. Termasuk bekerja sebagai wanita malam.

Bab 1 Selalu di salahkan

"Mama kan sudah bilang, jangan menikah dengan janda itu, dia hanya membawa sial di keluarga kita, lihat saja setelah kamu menikah dengannya, semua hancur, perusahaan bangkrut dan sekarang kamu terbaring di rumah sakit, semua ini karna dia!, dia istri pembawa sial, dan menantu pembawa sial untuk mama". Elis menunjuk-nunjuk Delisa menantunya yang sedang menangis di samping suaminya Reno yang sedang sakit.

"Sudah mah, kasihan delisa!, jangan menyalahkan Delisa, ini bukan salah dia, delisa istri yang baik!". Ucap Reno membela istri kesayangannya.

"Memang dia pembawa sial di keluarga kita, dulu kita sangat berada, kita bisa membeli apapun yang kita inginkan, sekarang untuk bayar rumah sakit aja kita gak mampu Reno, bagaimana caranya kita harus membayarnya, semua sudah habis!". Ucap Elis dengan nada yang keras.

"Maaf mah, nanti aku akan bantu cari uang untuk biaya rumah sakit mas Reno!". Ucap Delisa dengan deraian air mata.

Delisa memang seorang janda saat Reno mengajaknya menikah, Delisa di tinggal mati oleh suami pertamanya, delisa dan Reno sudah kenal sejak lama bahkan sejak masih sekolah, tapi dulu reno tidak berani menyatakan cinta pada Delisa sampai akhirnya delisa dilamar oleh temannya sendiri, setelah lama tidak bertemu, takdir pun mempertemukan mereka lagi, Delisa melamar pekerjaan di perusahaan yang kebetulan adalah milik Reno, sejak itu mereka kembali dekat sampai akhirnya menikah.

Delisa memang dari keluarga yang tidak mampu, mereka menikah tanpa restu dari keluarga Reno, tapi karena cintanya pada Delisa sangat besar Reno tetap menikahi Delisa tanpa dihadiri oleh keluarga besarnya.

Tak lama menikah perusahaan Reno mengalami kebangkrutan dan sekarang Reno terserang penyakit leukimia, dan harus melakukan tindakan kemoterapi dan cuci darah, agar Reno bisa selamat, tapi jangankan untuk biaya biaya operasi, sekarang hidup mereka sangat kekurangan dan keluarga Reno menyalahkan semua ini pada Delisa.

"Dari mana kamu bisa mendapatkan uang, kamu saja tidak bekerja dan hanya bisa minta dan minta uang sama Reno, sampai uang Reno habis!". Ucap Elis.

"Tapi mah, aku meminta uang pada mas Reno untuk kebutuhan kami, bukan untuk dihambur-hamburkan!". Delisa mencoba membela diri.

"Alah, buktinya semua uang Reno habis, bahkan sampai perusahaan yang sudah lama ia bangun harus dijual pada orang lain, semua ini gara-gara kamu Delisa!". Ucap Elis dengan mata memerah.

"Mah cukup, sudah cukup jangan salahkan delisa lagi, aku mohon!". Reno sangat sayang pada Delisa dan ia tahu bukan delisa penyebab semua masalah ini. Tapi memang kesalahannya, memberikan kepercayaan pada orang yang salah, sampai akhirnya perusahaan bangkrut karena banyak yang korupsi.

"Bela saja trus perempuan ini, kamu memang sudah ditutup oleh cinta sampai kamu tidak bisa melihat buruknya pengaruh dia di keluarga kita!". Ucap Elis.

Karena tidak kuat mendengar semua hinaan mertuanya, dan ia juga tidak kuat melihat mas Reno yang kesakitan tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya Delisa pun berlari meninggalkan ruangan mas Reno.

"Delisa!". Panggil mas Reno, ia ingin sekali mengejar Delisa dan mengusap air matanya, tapi apalah tubuhnya banyak terpasang infus dan juga alat-alat medis lainnya.

"Mah kejar Delisa mah!". Ucap Reno.

"Untuk apa, biarkan saja dia pergi, mama mau tahu darimana dia akan mendapatkan uang!". Ucap elis melihat kepergian delisa.

'Delisa maafkan mas!'. Ucap Reno dalam hati melihat bayangan Delisa hilang.

Sedangkan Delisa berlari entah kemana, yang ia tahu ia harus mendapatkan uang agar suaminya bisa selamat, tapi dari mana, ia tidak bekerja dan tidak punya penghasilan apapun. Selama menikah ia hanya meminta pada mas Reno.

Delisa mengambil ponselnya, ia menelepon semua kontak yang ada di ponselnya, satu persatu ia hubungi untuk meminta pekerjaan. Tapi hasilnya nihil, semua menjawab tidak untuk pertanyaan Delisa. Sampai ada satu kontak yang belum ia hubungi. Yaitu temannya mira, Mira adalah teman Delisa dari kampung sekarang ia juga tinggal di kota bersama Delisa, hanya saja mira belum menikah dan hidup di dunia gelap, ia menjadi pekerja sek komersial dengan tarif yang sangat mahal, karena pelanggannya adalah pria-pria pengusaha kaya raya.

"Hanya satu yang belum aku hubungi, yaitu Mira, tapi-!".

Delisa meletakan ponselnya di dada, ia tidak yakin dengan idenya untuk menghubungi Mira dan meminta bantuannya. Ia yakin Mira pasti akan mengajaknya bekerja bersamanya. Dulu sebelum menikah Mira selalu mengajak Delisa untuk bekerja seperti dirinya, mira bilang Delisa sangat cantik dan memiliki tubuh yang bagus juga seksi pasti banyak pria yang mau membayar mahal untuk satu malam bersamanya, tapi Delisa dengan tegas menolak, karena ia tidak ingin merendahkan harga dirinya dengan melakukan pekerjaan seperti itu.

Tapi kini, Mira satu-satunya jalan untuk Delisa mendapatkan uang, delisa tidak ada pilihan lagi, ia harus secepatnya mendapatkan uang untuk biaya berobat suaminya.

"Aku tidak mau kehilangan suami untuk kedua kalinya, aku tidak mau kehilangan mas Reno hiks hiks hiks!". Ucap Delisa ia ingat sekali saat suami pertamanya meninggal karena kecelakaan, ia tidak ingin hal itu terjadi lagi padanya.

"Tuhan tolong aku!". Delisa menatap langit yang terlihat teduh.

"Aku tidak ada pilihan lain, aku harus menghubungi mira!".

Delisa pun mengambil kembali ponselnya dan menghubungi Mira.

[Hallo mira]!. Ucap Delisa saat Mira mengangkat teleponnya.

[Hallo lis, ada apa?,]. Jawab Mira di ujung telepon.

[Mir hiks hiks hiks!]. Delisa menangis.

[Kenapa Delisa, kenapa menangis katakan sesuatu!]. Ucap Mira.

[Aku butuh bantuanmu, aku butuh pekerjaan, mas Reno harus dioperasi secepatnya, tapi kami tidak memiliki uang!]. Ucap Delisa.

[Ya tuhan, aku turut prihatin. Tapi kamu tahu aku bekerja seperti apa. Dan kamu sangat menolak dengan tegas dulu saat aku mengajakmu bekerja denganku!]. Ucap Mira.

[Tapi sekarang, aku tidak punya pilihan. Aku harus mendapatkan uang dengan cepat, atau aku akan kehilangan mas Reno hiks hiks hiks].

[Ya sudah jangan menangis lagi, apa kamu sudah yakin?]. Tanya Mira.

[Aku yakin, ini semua demi mas Reno!]. Ucap Delisa.

[Kalau begitu, nanti malam kamu datang ke rumahku ya, aku akan mengajakmu bekerja malam ini!]. Ucap Mira.

[Baiklah, aku akan datang!, terimakasih mira!].

[Iya Delisa, aku tahu bagaimana dirimu, jika kamu sudah mengambil keputusan ini aku yakin ini sudah pilihan terakhirmu!]. Ucap Mira. Mira sangat mengenal Delisa, delisa adalah wanita baik-baik dan berhati tulus, sejujurnya Mira tidak menyangka Delisa akan menghubunginya meminta pekerjaan, tapi semoga saja ini yang terbaik untuk masalah yang dihadapi Delisa.

Delisa pun mematikan ponselnya dan berpamitan pada suaminya untuk pulang dan bersiap-siap, karena hari sudah mulai gelap.

"Mas, aku akan mendapatkan uang, nanti malam aku akan mulai bekerja!". Ucap Delisa menghampiri Reno.

"Kerja apa kamu, cepat banget dapat pekerjaan!". Ucap Elis dengan nada merendahkan.

"Iya sayang, kamu dapat kerja apa?". Tanya mas Reno.

"Aku tadi dapat pekerjaan jadi pelayan di kafe mas, kerjanya malem aja dan gajinya lumayan, aku bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi kamu mas!". Ucap Delisa dengan senyum. Ia terpaksa harus berbohong pada suami dan mertuanya.

"Pelayan, pekerjaan yang pantas untukmu!". Ucap Elis.

"Delisa, apa kamu yakin ingin bekerja, aku sangat khawatir, bagaimana jika kamu kelelahan, dan sakit, aku tidak apa-apa Delisa, aku bisa menjual aset untuk biaya operasi kamu tidak perlu bekerja!". Ucap Reno.

"Aset yang mana lagi, semua sudah habis terjual, biarkan saja istrimu itu mencari uang, semua ini kan habis gara-gara dia!". Ucap elis.

"Mah, jangan bicara seperti itu terus pada Delisa!".

"Delisa, mas tidak tega jika kamu harus bekerja!". Ucap Reno mengelus tangan Delisa.

"Gak apa-apa mas, yang penting mas bisa operasi dan sembuh, kita akan berjuang bersama!". Delisa mencium tangan Reno.

"Terimakasih delisa, aku sudah merepotkanmu!".

"Jangan bicara seperti itu mas, mas sama sekali tidak merepotkanku. Yang terpenting bisa bisa bersama selamanya!". Ucap Delisa.

"Aku benar-benar mencintaimu!".

"Aku juga mas, aku sangat mencintaimu, cepat sembuh ya, agar kita bisa bersama seperti dulu lagi!". Delisa menghapus air matanya yang tidak bisa ia tahan untuk jatuh.

Reno mengusap rambut Delisa dan tersenyum.

"Aku harus siap-siap dulu ya mas, aku gak boleh telat di hari pertamaku bekerja!". Ucap Delisa.

"Iya sayang, maafkan mas ya!".

"Tidak, jangan minta maaf terus!". Delisa menaruh jari telunjuknya di bibir Reno.

Reno mengambil tangan Delisa dan menciumnya.

"Sana kalau mau pergi, hati-hati ya!". Ucap Reno.

"Jangan lupa bawa uang yang banyak!". Ucap Elis.

"Iya mas, iya mah, aku pergi dulu ya!".

Delisa pun pergi dari rumah sakit, ia pulang ke rumah untuk bersiap-siap.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku