Menceritakan sepasang suami istri yang saling mencintai, yaitu seorang mantan model papan atas dengan seorang CEO yang terkenal dengan sifat dinginnya. Sebuah pernikahan yang terlihat begitu sempurna bagi sebagian orang, baik dari segi visual maupun materi. Namun sebahagia-bahagianya sebuah pernikahan tak kan sempurna tanpa hadirnya seorang buah hati. Bagaimana perjuangan mereka dalam menghadapi badai yang menerjang biduk rumah tangganya, akankah tetap bersatu atau malah ikut terhempas bersama badai.
Olivia Nadin Hadiwidjana yang akrab di sapa Livi adalah seorang mantan model papan atas berusia dua puluh lima tahun yang harus terpaksa facum dari dunia permodelan setelah menikah.
Wanita cantik bertubuh ramping itu telah di pinang seorang anak pengusaha terkaya di Indonesia tepatnya pewaris tunggal pemilik perusahaan Star group.
Bintang Aluwi Gionino namanya, seorang CEO muda berparas tampan yang terkenal dengan sifat dinginnya. Di usianya yang masih terbilang muda yaitu dua puluh delapan tahun itu ia telah sukses dengan menciptakan sebuah platform yang bisa di gunakan semua kalangan masyarakat dalam hal pendanaan, pembayaran yang begitu efisien.
Bintang Aluwi Gionino dan Olivia Nadin Hadiwidjana adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.
Pasangan yang selalu terlihat sempurna, baik dari segi visual ataupun segi materi oleh sebagian pandangan manusia.
Sudah hampir lima tahun mereka menikah. Pernikahan mereka berjalan sangat baik dan bahagia, Bintang sangat mencintai Livi begitupun sebaliknya.
Pemuda tampan berkulit putih itu juga sangat memanjakan istrinya.
Namun sebahagia-bahagianya sebuah pernikahan tak akan lengkap tanpa hadirnya tawa anak kecil di tengah keluarga mereka.
"Baby, nanti malam Mommy sama Papyku akan berkunjung kerumah kita, katanya mereka rindu padamu ... jadi persiapkan jamuan untuk mereka ya, terserah kamu mau pesan di restoran atau memasak sendiri, oke,"ucap Bintang pada Livi istrinya sebelum ia berangkat ke kantor.
"Siap boscu,"jawab Livi sambil berpose seolah hormat pada atasannya.
"Good girl,"jawab Bintang tersenyum tipis sembari mengusap pucuk surai sang istri.
"Baiklah kalau begitu aku berangkat ke kantor dulu, kamu jaga rumah dan juga dirimu baik-baik oke," ucap Bintang yang di respon Livi dengan mengangguk lucu.
Akhirnya ia pun berangkat kerja, melangkah keluar menuju garasi lalu memilih mobil yang di gunakan hari ini, menaikinya dan menancapkan gas melajukan mobil itu dengan kecepatan rata-rata membelah
jalan kota Jakarta.yang tak terlalu pada pada hari itu.
****
Malam haripun telah tiba, kini Mommy dan Papy Bintang serta pasangan suami istri itu tengah menikmati makan malam di ruang makan.
"Wah ... Livi, masakanmu mengapa selalu lezat,"ucap Maya Mommy Bintang memuji menantu cantiknya.
"Ah, biasa saja Mommy,"jawab Livi tersenyum lebar sembari menggaruk tenguknya yang tak gatal atas pujian yang di dapat dari mertuanya.
Makan malampun selesai, Orangtua Bintang dan pemuda itu sendiri kini berpindah tempat ke ruang santai keluarga.
Ruangan yang terletak setelah ruang tamu itu terdapat sofa empuk berbentuk L bewarna cream yang terdapat bantal kecil di atas, serta karpet berbulu sebagai alasnya tak lupa ada telivisi berukuran besar terpajang di dinding.
Ketiga orang itu tengah berkumpul dan duduk manis di sana, yang mana kedua orangtuanya bersenda gurau lalu Bintang hanya bisa menyimak, menanggapi ala kadarnya karena memang Bintang ini agak pendiam orangnya.
Sedangkan Olivia harus membereskan meja makan yang tentu di bantu oleh beberapa pembantu di rumahnya.
"Bintang sayang, apa kau tak ingin menikah lagi hm? Mom ingin segera menggendong seorang Cucu. Keluarga kita butuh seorang pewaris Bi, sedangkan kamu adalah harapan satu-satunya kami,"ucap wanita paruh baya yang masih terlihat sangat muda dari usia sebenarnya itu.
"Maksud Mom apa?"tanya balik Bintang dengan menaikan satu alisnya.
Kita mundur pada masa perjuangan Olivia dan Bintang untuk menikah.
Keluarga Bintang yang notabenenya kaya raya awalnya memang tak menyetujui pernikahan mereka karena latar belakang Olivia yang kurang jelas meski ia seorang celebrity, model.
Olivia sendiri adalah gadis yang hidup sebatang kara, ibunya telah meninggal saat ia berusia lima belas tahun. Lalu Ayahnya menelantarkan dirinya, pria yang di sebut Papa itu telah pergi entah kemana meninggalkan Olivia remaja seorang diri.
Gadis itu tinggal di rumah peninggalan orangtuanya lalu menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja paruh waktu di cafe.
Namun karena gadis itu mempunyai nasib beruntung sehingga takdir membawanya menjadikannya seorang model ternama dengan bermodalkan tampang rupawan, tubuh indah dan bakat dari lahir.
Gadis itu selalu pas mengenakan berbagi macam model pakaian apapun, keduanya dulu bertemu karena kerja sama dari perusahaan Bintang yang memakai jasa Olivia sebagai model iklannya.
Lama-lama hubungan yang awalnya hanya sebatas rekan bisnis itu perlahan berubah, melibatkan perasaan dan akhirnya mereka jadian.
Setelah pacaran selama dua tahun akhirnya mereka memutuskan untuk menikah meski dengan perjuangan yang tak mudah tentunya.
Kita kembali ke masa sekarang, Olivia yang baru saja menyelesaikan tugasnya dan bermaksud berkumpul bersama mertua dan suaminya tak sengaja mendengarkan ucapan kedua orang itu, yaitu suami dan ibu mertuanya.
Wajahnya yang awalnya sumringah mendadak sedih, Aluwi Ayah mertua Livi yang menyadari hal itu sontak mengajak menantu cantiknya ikut bergabung,"Livi Sayang, apa yang kau lakukan di situ Nak? ayo sini ikut gabung,"ucap Aluwi dengan melambaikan tangannya ia bermaksud mengajak sang menantu gabung bersamaan karena yang dilihatnya tadi Olivia hanya berdiri diam.