Mobil sport hitam itu melaju kencang di jalan tol yang sepi, menembus gelapnya malam. Lampu-lampu jalan memantulkan sinarnya di permukaan mobil yang mengilap, sementara suara musik pelan terdengar dari dalam. Eleanor Beaumont tersenyum kecil, menatap pria di sampingnya dengan mata penuh harapan.
Kieran Lancaster tampak tenang di balik kemudi, namun pikirannya dipenuhi oleh ribuan hal. Pernikahan mereka hanya tinggal satu hari lagi. Besok, Eleanor akan menjadi istrinya. Wanita itu telah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun, seseorang yang dikenalnya sejak kecil. Pernikahan mereka bukan hanya soal cinta, tetapi juga tentang penggabungan dua keluarga kaya dan berpengaruh.
Namun, kebahagiaan itu hancur dalam sekejap.
Dari arah berlawanan, sebuah truk besar melaju dengan kecepatan yang tak terkendali. Kieran baru menyadarinya saat cahaya terang menyorot langsung ke arahnya.
"Kieran!" Eleanor menjerit.
Dunia tiba-tiba melambat. Kieran berusaha memutar kemudi, mencoba menghindari benturan, tetapi truk itu bergerak terlalu cepat. Dentuman keras mengguncang udara, disusul suara kaca pecah dan suara gesekan besi yang mengerikan.
Mobil mereka terhantam keras dari samping-tepat di sisi tempat Eleanor duduk. Suara jeritan Eleanor menggema di kepala Kieran sebelum semuanya berubah menjadi gelap.
Ketika Kieran membuka matanya, ia berada di rumah sakit.
Cahaya putih menyilaukan matanya, bau antiseptik menyengat di hidungnya. Kepalanya berdenyut, tubuhnya terasa kaku. Dia mencoba menggerakkan tangannya, merasakan perban membebat lengannya yang terluka.
"Eleanor..." Suaranya serak, nyaris tak terdengar.
Hening.
Lalu terdengar suara seseorang menarik napas panjang. Evangeline Lancaster, ibunya, berdiri di sisi tempat tidur, wajahnya pucat dengan mata yang sembab.
"Kieran..." suara ibunya bergetar. "Eleanor sudah tiada."
Waktu seakan berhenti.
Kieran merasakan jantungnya mencelos. Dadanya sesak, seakan-akan ada sesuatu yang mencengkeram kuat di dalamnya.
Tidak. Tidak mungkin.
Dia memejamkan matanya, berharap ketika dia membukanya kembali, semua ini hanya mimpi buruk. Tapi ketika ia menatap wajah ibunya lagi, kenyataan menghantamnya tanpa ampun.
Eleanor-wanita yang akan menjadi istrinya, orang yang telah menemani hidupnya-telah pergi selamanya.
Tangannya mengepal, tubuhnya menegang. Kemarahan mengalir melalui pembuluh darahnya, menggantikan kesedihannya.
"Siapa?" suaranya terdengar rendah, namun penuh amarah.
Evangeline terdiam sejenak sebelum menghela napas berat.
"Sopir truk itu..." katanya pelan. "Dia kehilangan kendali atas kendaraannya."
Kieran menggeram.
"Dimana dia sekarang?"
"Dia masih hidup. Dia juga mengalami luka ringan...."
Kieran mengangkat kepalanya dengan tatapan tajam. "Luka ringan?"
Lelaki itu merasakan darahnya mendidih. Sementara Eleanor terbujur kaku di kamar mayat, pria yang telah merenggut nyawanya hanya mengalami luka ringan?
Pintu kamar terbuka, dan Howard Lancaster, ayahnya, melangkah masuk dengan ekspresi serius.
"Kami sudah mengurus semuanya," kata Howard dingin. "Keluarga pria itu tidak akan bisa lari dari tanggung jawab."
Evangeline menatap suaminya dengan ragu, lalu kembali melihat Kieran.
"Kami menemukan sesuatu yang menarik," lanjutnya. "Sopir truk itu memiliki seorang putri."
Kieran mengerutkan kening. "Lalu?"
Evangeline berjalan mendekat, suaranya penuh ketegasan.
"Kami ingin dia menggantikan Eleanor."
Kieran menatap ibunya seolah wanita itu telah kehilangan akal sehat.
"Apa maksudmu?"
"Sopir truk itu telah merenggut seseorang dari kita," kata Evangeline dengan nada dingin. "Maka dia harus menggantinya. Putrinya akan menikah denganmu, besok."
Keheningan memenuhi ruangan.
Kieran menatap ibunya tanpa berkedip, berusaha memahami kata-kata itu. Pernikahan? Dengan putri seorang pria yang telah membunuh Eleanor?
/0/23544/coverorgin.jpg?v=20250526182620&imageMogr2/format/webp)
/0/16152/coverorgin.jpg?v=3b8d9d0560ed479c600608ec0e0aa1cf&imageMogr2/format/webp)
/0/29596/coverorgin.jpg?v=9bec6c62baa21cbaf0bd7b6852e019ba&imageMogr2/format/webp)
/0/26693/coverorgin.jpg?v=b2148014816a517e19d336e1d45d40f5&imageMogr2/format/webp)
/0/29107/coverorgin.jpg?v=0a091751938cae92afff12c3b593e4fd&imageMogr2/format/webp)
/0/13410/coverorgin.jpg?v=38a6ed5b9e7e5aedcfa336729d76a053&imageMogr2/format/webp)
/0/2889/coverorgin.jpg?v=e01850068f65fbdbdf4ff55d53c9c070&imageMogr2/format/webp)
/0/16613/coverorgin.jpg?v=c4ffa689ca8dcb36d6f52d94720ad1f6&imageMogr2/format/webp)
/0/5941/coverorgin.jpg?v=0f18c60b915e229bc0dcc0f1e6e45480&imageMogr2/format/webp)
/0/20041/coverorgin.jpg?v=20241030112700&imageMogr2/format/webp)
/0/26401/coverorgin.jpg?v=643420a2065615c7d47606925588f864&imageMogr2/format/webp)
/0/27447/coverorgin.jpg?v=3b31b36cfa4efff0740dd4090ff9b257&imageMogr2/format/webp)
/0/30900/coverorgin.jpg?v=20251212171740&imageMogr2/format/webp)
/0/19443/coverorgin.jpg?v=95e7007e82c82d4c266985cb26a7872d&imageMogr2/format/webp)
/0/2969/coverorgin.jpg?v=20250120143228&imageMogr2/format/webp)
/0/10770/coverorgin.jpg?v=143999bee5a72468bd4e014e47a473dc&imageMogr2/format/webp)
/0/14636/coverorgin.jpg?v=20250123120210&imageMogr2/format/webp)
/0/29154/coverorgin.jpg?v=20251106215909&imageMogr2/format/webp)
/0/29567/coverorgin.jpg?v=e1e6f4c1ad2829a6ed9bbd486a1e6590&imageMogr2/format/webp)
/0/6503/coverorgin.jpg?v=afda2728b97c81c32c6edc17c36624a5&imageMogr2/format/webp)