Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Wanita Simpanan Bosku

Wanita Simpanan Bosku

Nam9L

5.0
Komentar
364
Penayangan
10
Bab

Ayahnya yang sedang dalam masa kritis membutuhkan biaya operasi yang sangat besar, Selina tak tahu harus mencari uang 100 juta dalam jangka seminggu. Tapi, di saat bersamaan Adam memberikan biaya operasi dengan satu syarat Selina harus menjadi istri simpanannya selama setahun Selina sepakat menerima kontrak kerjasama, keduanya pun menjalani layaknya hubungan suami istri Adam yang kurang puas dengan pelayanan istri pertamanya sangat berambisi mengejar cita-cita sebagai pelukis terkenal membawa Adam diam-diam terhanyut pesona istri simpanannya Selina. Tapi di samping itu Adam juga masih mencintai istri pertamanya Selina juga diam-diam menginginkan hubungannya dengan Adam sah di mata hukum, bukan dianggap sebagai wanita pemuas semata. Selina menyadari keinginannya salah tapi perasaan yang tumbuh seiring waktu membuat Selina menginginkan seutuhnya Adam sebagai suami Akankah hubungan diam-diam yang dijalin Adam dan Selina mulus atau membawa mereka ke dalam permasalahan besar? Bagaimana keduanya menjalin hubungan terlarang tanpa sepengetahuan istri pertama Adam, sanggupkah Selina menerima takdirnya sebagai wanita pelayanan tanpa berharap memiliki hubungan rumah tangga yang diimpikan?

Bab 1 Jadi Istri Simpananku

"Pasien harus segera dioperasi kalau tidak kankernya akan menyerambat ke bagian tubuh."

Bagai petir yang menyambar di siang bolong, Selina duduk lemas saat dokter mengatakan ayahnya harus segera ditangani

"Kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan, Dok?" tanya Selina dengan mata sayu menatap dari arah kaca jendela di mana sang ayah terbaring lemah

"Silahkan tanyakan bagian adminstrasi, Nona." Dokter itu pun pergi setelah mengatakan mengenai penyakit yang di derita pasien

Selina berjalan gontai menuju bagian administrasi, ia pun menyerahkan kertas yang sempat diberikan dokter

"Kira-kira berapa, Mbak untuk biaya operasi pasien dengan nama Arfan."

"Tunggu sebentar ya, Nona, akan saya cek dulu." Hampir lima menit menunggu wanita itu pun menyerahkan selembar kertas total biaya yang perlu dibayar

Mata Selina melotot sempurna saat membaca total pembayaran. "Se ... seratus juta, dari mana aku dapat uang secepat ini dalam seminggu sedangkan, Ayah, harus segera ditangani."

"Mbak apa saya boleh menyicilnya? Saya janji akan membayarnya setiap bulan," pinta Selina memohon tetapi wanita itu menggelengkan kepalanya pertanda tidak bisa

Selina kebingungan pada siapa harus meminta bantuan sedangkan gajinya tidak akan pernah cukup untuk membayar biaya operasi sang ayah, tapi, tiba-tiba saja seorang lelaki berpakaian jas hitam langsung menyambar kertas yang di pegang Selina. Laki-laki itu dengan serius membacanya

"Tuan!" Selina kaget saat melihat ke samping ternyata itu adalah bosnya tempat dia bekerja

"Cepat tangani pasien semua biaya pengobatan akan saya bayar." Adam langsung menyodorkan kertas yang sempat di pegang Selina, dengan cepat adminstrasi langsung mengimput data pasien

"Ikutlah denganku," titah Adam, dengan cepat Selina mengikuti Bosnya dari belakang, Selina terkejut dengan perbuatan Adam tanpa berpikir uang 100 juta yang dikeluarkan demi membantu Selina

"Terimakasih, Tuan, atas bantuan, Anda, saya berjanji akan bekerja keras lagi demi perusahaan." Selina terus mengikuti Adam dari belakang, ia begitu senang bisa mendapatkan bantuan mendadak dari Bosnya sangat berjasa

Saat tiba di parkiran Adam langsung menyuruh Selina untuk segera masuk, Selina pun bergegas masuk tanpa berpikir panjang, wanita itu mengira bahwa Adam akan membawanya kembali ke kantor

Selina mengerenyitkan dahinya kebingungan mobil tiba di sebuah apartemen mewah

"Tuan, bukankah kita akan kembali ke kantor!" tanya Selina terheran-heran

Adam membuka knop pintu setelah memasukkan kata sandi menyuruh Selina untuk bergegas masuk

"Tidak ada yang gratis di dunia ini, Nona Selina." Adam mendudukkan tubuhnya di atas kursi sofa menatap karyawannya dengan serius

"Saya berjanji, Tuan, akan membayarnya setiap bulan atau perlu gaji saya di potong."

Sudut bibir Adam terangkat sebelah. "Setahun saja kau bekerja tidak akan sanggup melunasi hutangmu, Nona Selina, belum lagi kau sering mengambil pembayaran muka."

Selina menunduk ketakutan. "Maafkan saya, Tuan, saya sangat butuh uang itu untuk biaya pengobatan, Ayah, makanya saya meminta gaji di awal tanggal."

Selina menyadari perbuatannya sangat salah, ia meminta temannya sekaligus orang yang bertugas dalam mengurus gaji karyawan untuk meminta gajinya dimajukan lebih awal

"Kau bisa melunasinya tanpa memotong gajimu, menikahlah denganku dengan begitu semua hutangmu akan lunas."

"Ma ... maksud, Tuan?" Selina mengerutkan sebelah alisnya apa pendengarannya yang kurang jelas

Adam dengan wajah datar mengulangi lagi perkataannya. "Dasar bodoh, maksudku kau bisa melunasinya cepat dengan cara menikah denganku, semua kebutuhanmu akan terpenuhi."

Selina terhenyak dengan perkataan Adam, ia tidak mungkin menyetujui permintaan pria yang sudah jelas berstatus suami orang

"Maaf, Tuan, saya tidak bisa melakukannya, pastikan membayar semua hutang-hutang saya, saya tidak bisa menerima permintaan Anda."

Tatapan Adam terlihat tidak suka dengan perkataan Selina, kemudian salah seorang sekertaris pria itu berdiri dari arah pintu membawa sebuah map hitam

"Baca sendiri berapa uang yang sudah kau pinjam di kantor belum lagi biaya operasi Ayahmu, apa kau sanggup membayarkan. Lebih baik terima penawaran ini, Nona, kau cukup menjadi istri simpananku maka semua masalahmu akan beres."

"Sekali lagi saya tidak bisa, Tuan," jawab Selina dengan bersikap tenang meski dalam hatinya ketar-ketir melihat angkah nol di belakang, sampai tidak sadar berapa jumlah uang yang dipinjam

Selina bangkit dari kursi sofa, Adam yang masih duduk malah tertantang melihat lawannya yang mencoba mencari cara, Adam menyilangkan kedua tangannya masih menatap tajam Selina

Selina meraih knop pintu, ia merasakan perasaan aneh meskipun Selina terdesak membutuhkan uang tetap saja Selina tak akan pernah mau menjadi istri simpanan Bosnya, sama saja dia seperti wanita perebut suami orang, Tapi, tiba-tiba saja dua pengawal dari luar langsung menyeret tubuh Selina kembali masuk ke ruangan Adam

"Argh!" Tubuh Selina terhuyung ke lantai merasakan bagian bokongnya yang sakit

"Sudah kukatakan tadi, menikah saja denganku dari pada kau memilih jual mahal. Tidak ada orang yang bisa menolongmu di masa sulit seperti ini." Adam menyeringat tipis, mencondongkan wajahnya ke depan

"Sampai kapanpun aku tidak akan mau!" Selina berusaha berdiri menghindari tatapan gila Adam

"Beraninya kau!" Adam mencengkram kuat dagu Selina. "Cih, aku sudah membantumu dengan mudah, Nona, apa kau sanggup membayar semua hutang-hutangmu kalau ditotalkan 350 juta."

Selina terdiam, apa sanggup membayar semua hutang-hutangnya sedangkan gaji yang selama ini bekerja tidak akan pernah cukup belum lagi, ia harus membayar hutang ke retenir peninggalan almarhum ibunya, biaya kontrakan rumah yang tiap bulannya belum lagi biaya pengobatan rawat jalan sang ayah, apa Selina sanggup membayar semuanya, sedangkan posisinya di kantor hanya karyawan biasa

"Aku tidak akan pernah mau," jawab Selina dengan tegas meski dalam hatinya sangat ragu, dia berani menatap mata elang Adam

"Kau yakin?" tanyanya dengan suara datar penuh penekanan. "Waktumu hanya cukup seminggu mulai detik ini pikirkan baik-baik, kalaupun ayahmu berhasil dioperasi apa kau sanggup membayar biaya pengobatan perbulannya?"

Selina diam seribu bahasa perkataan Tuan Adam yang menusuk sekaligus menyadarkannya bahwa Selina tidak akan pernah sanggup membayar semua itu dalam jangka tiga puluh hari

Adam melepaskan cengkeramannya saat melihat dua bola mata Selina berkaca-kaca, dia pun merapikan jas bajunya yang berantakan

"Kau masih punya waktu untuk berpikir." Adam melangkah keluar setelah memberi ancaman itu pada Selina

"Nona, mari saya antarkan keluar," ucap

Kenzo sekretaris pribadi Tuan Adam. Membantu Selina untuk berdiri

Selina keluar dari ruang apartemen Tuan Adam dalam perasaan lega, saat berada di dalam Selina merasakan aura gila dari bosnya padahal Adam sudah memiliki istri

"Apa aku terima tawaran, Tuan Adam saja?" Langkah kaki Salina terhenti pikirannya masih tertuju dengan perkataan Tuan Adam, apa mesti Selina menerima tawaran sebagai Istri simpanan Tuan Adam atau Selina tetap bertahan dengan prinsipnya tidak akan pernah mau menjadi orang ketiga.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku