Gairah Liar Sang CEO
tuk mengantarnya pulang. Selain karena ia lema
Rio ke sekian kalinya pada Vanes
cepat pulang. Rasa sakit yang mendera kewanitaannya
i belum sempat memeriksa gadis itu seca
dengan cepat. "Antarkan aku pulang s
ia benar-benar menyuruhmu
laki itu menuruti keinginan Vanessa.
selalu memasang antisipasi. Termasuk ketika ia m
laki itu berhenti. Tanpa berpamitan atau sekadar mengucapkan terima
rjalan dengan cepat. Ia terus memaksakan kedua kakiny
a berbelok mengambil jalan pintas menuju rumah sede
sa tiba di rumahnya. Ia harus berhenti beb
karena tak membawa kunci. Beruntung pintu dalam keadaan
dan lenguhan kencang yang berasal dari kamar ayahnya. Teng
a. Bedanya, jika yang saat ini terjadi adalah jeritan ke
kuat lagi mendengar desahan itu. Menghimpun si
air di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Ia menanggalkan sem
-sisa yang diberikan laki-laki bajingan itu bersih tak tersisa
ngkeraman tangan pria kejam itu menoreh
yang tak bisa mengendalikan diri
anti? Dan bagaimana kelanjutan masa depan t
mu. Jadi, sebelum aku puas ... aku t
k Vanessa. Amarahnya bertakhta. Ia menyudahi
elasan kepada ayahnya. Ia yakin jika p
menutup dengan benar, satu kenyataan pahit mengh
ak sebaik itu. Ia termangu mendengar semua ocehan dar
membuka pintu dengan kasar dan membuat sang
ta tajam Robi menghunjam Vanessa yang ber
pada pria hidung belang?" pekik Vanessa dengan suara meninggi. Ia tidak peduli
anita sewaannya itu menarik diri. Mera
piri Vanessa. Ia menarik rambut gadis itu hi
l?" tanya Robi tanpa melepaskan cen
ahan kesakitan
sakit-sakitan hingga dia mati," ucap Robi tanpa perasaan. "
ya. Menahan isakan yang
ngin hidup dengan tenang." Robi menghempaskan tubuh Vanessa ke lant
k. Kembali menarik rambut Vanessa agar g
Robi. "Dan asal kau tau ... mulai besok malam, kau harus mengikuti
a Vanessa membentur lantai hin
dengan emosi yang b
an padanya?" pekik wanita tanpa
Jangan berteriak
yeret tubuh Vanessa k
ahkan a
a ke kamar gadis itu. Tanpa perasaan, ia m
a itu meneguk ludahnya kasar. Gairahnya
k tidak menghabisi Vanessa. Tetapi, bagaimana dengan kali ini? Di saat g
aat yang tepat untuk menikmati gadis pembangkang it
ah ini karena efek dari obat kuat yang ia minum? Atau me
essa perlahan. Merasakan kehalusan kulit yang me
mbayangkan bagaimana nik
tidak bisa
ya merobek kaos yang Vanessa pakai hingga menampil
ya payudara itu. Membuat ia tak tahan unt
g membawa ponselnya mengalihkan tata
elepon
harus menunda keinginannya sejenak. Pada
h Vanessa, Robi menerima p
ada apa
.
pa
.
rsiapkannya terlebih dah
.
transaksi ini berhasil. Kau tidak perl
ka ruang percakapan di salah satu aplikasi pesan online.
ambu