Setumpuk dokumen yang harus diperiksa sudah terselesaikan sejak satu jam lalu. Pun dengan bagian yang memerlukan tanda tangan dan stempel perusahaan, sebelum dokumen tersebut dijadikan bahan rapat untuk beberapa hari lagi.

Meskipun tak ada pekerjaan tidak perlu ia kerjakan, bukan berarti sang direktur utama bisa keluar dari kantor seenaknya. Itulah yang selama ini menjadi kedisiplinan Rafael dalam bekerja.

Maka tak heran, jika semua karyawan akan segan dan meniru kebiasaan sang pemimpin. Tak akan ada ceritanya pulang cepat, ketika pekerjaan sudah selesai. Mereka akan lebih memilih tinggal untuk sekadar berdiskusi dengan kepala departemen ataupun menelaah dokumen baru.

Oleh karena itu, siapa pun yang pernah bekerja di perusahaan Rafael akan menjadi rebutan oleh perusahaan lain, jika orang tersebut memutuskan mengundurkan diri.

Berbicara mengenai pemberhentian pekerja, Rafael sendiri yang turut menyeleksi bersama asistennya, dan dibantu dua sekretaris yang sudah bekerja lebih dari empat tahun itu. Mereka akan sangat teliti dalam memilih siapa yang bertahan dan siapa yang harus dikeluarkan.