Pernikahan Sebatas Status
i dia melirik Ganendra yang serius mengemudi, hingga kendar
rpaksa membuka suara, karena insting
kter kandungan," j
tentang apa?"
yang bertubi-tubi. Dia mengempaskan napas panja
an, kamu dilarang hamil
a berdebar. Dia meremas
r kandungan untuk program sterili
a. "Keterlaluan kamu, Pak!" serun
k mau, maka bersi
a bisa, ambil juga ginjalku untuk menutupi utang-utang omku! Y
ja sudah sangat menyakitkan, dan sekarang anda hendak mer
erah padam dikuasai amarah. Pikirannya hanya s
l dan melompat turun. Dia bernia
mobil, lalu mengejar Jingga. "Hei, tunggu!" cegahnya. Ganendra berhasil
a pandangan heran orang-orang di sekitar yang berlalu lalang. Beb
a juga kehilangan kesabaran. Dia mendekap erat Jingga se
"Biasa, pengantin baru. Kami baru saja menikah. Butuh adaptasi," jel
terlihat baik-baik saja. Dia baru berhent
mpak marah. "Puas kamu sekarang? Kamu
Ceraikan sekalia
ayang. Apa kamu tidak membaca isi dari surat perjanjian tadi? Istri tidak berhak men
i dia marah pada diri sendiri yang
k masalah, kita pulang sekarang!" ujar Ganendr
lakan mesinnya. "Kita bisa mencari cara lain sup
ang berhenti menyentuhku. Dengan begitu, aku
t barang, aku sudah membelimu! Masa iya, tid
bir. Ganendra jelas tak akan dapat menyembunyikan rasa malu seandainya
harus terus berdebat dengan Jingga. Hal itu akan membuang-buang wak
tepat setengah jam kemudian. Tampak Sandra dengan wajah
anendra tak sendirian. Kekasih gelapnya itu membawa seo
dah pulang? " sapa Sandra basa-basi s
m pulang?" sa
Atmawirya mengirimkan beberapa dokumen
," titah Ganendra. Dia menoleh ke arah Jingga lalu m
panggilan Ganendra terhadap Jingg
ami baru saja menikah tadi." Ganendra tersenyum p
a untuk tersenyum, mesk
k secara agama maupun nega
mpunyai seorang istri? Bagaimana tanggapan Nyonya Hilda
pribadiku, Sandra? Tugasmu hanyalah sebaga
engan percakapan itu. Dia lebih banyak menund
ersenyum getir. "Baiklah, kalau begitu. Selamat datang di rum
menerima uluran itu. Dia menjaba
angan kedua wanita itu, lalu menarik Jingga masuk ke rum
dengan berita pernikahan k
h. Dia tak melepaskan genggamannya sampai
tidur di sini, bersa
bir. Dia kerap melakukan itu saat gugup
a hanya istri siri. Sedangkan kamu ...." Ganendra m
uami istri yang sah." Ganendra menyerin
enasaran dengan tujuan anda menikahiku. Bukankah anda
perti saat di apartemenku waktu itu." Ganendr
ng adegan percintaan yang begitu
ak melepaskan pakaian Jingga, pintu kamar y
ntu dengan mata nyalang. "A