Pernikahan Sebatas Status
inan apalagi yang anda renca
t menguntungkan bagi dirimu,"
gangkat wajah, seakan
urat perjanjiannya menyusul nanti, setelah kamu menyetujui semua," jel
Sandra dan Hilda. Namun demikian, kecantikan Jingga tetap terpancar. Ganendra susah payah untuk tida
dan kemerahan. Dia mengusap bibir itu lembut dan penuh perasaan, sambil
atnya," tanya Ganendra. Nada bicaranya pun beruba
ria setampan Ganendra. Gadis itu langsung mengangguk
berkas-berkas persyaratan yang dibutuhkan untuk pernik
maan dengan Lukman yang masuk sambil menuntun
kan dompet dan menyerahkan puluhan lembar pecahan uang seratus ribu. "Ini untuk mempercepat proses pendaf
atanya mengamati tumpukan uang di genggaman ta
tak ada waktu!" seru Ganendra dari dalam mobi
ingga yang terpaku. "Maksud Pak G
g paman tak akan berhenti mendesak jika dirinya tidak segera bercerita. "Intinya, Pak Ganendra menawarkan per
i hampir melonjak kegirangan. "Tapi ... kam
n itu tanpa bertanya lebih jauh tentang segala persyaratannya. "Jangan khawatir. Mulai
mikirkan dirinya. Lukman hanya mementingkan bagaimana cara agar terbebas
dia datang ke si
skan surat-suratmu secepatnya y
suk ke rumah tanpa memedulikan sang
ati janjinya. Dia datang bersama dua orang pengacara. Masing-masing dari orang itu memba
ikahan Pak Ganendra dengan anda, Bu," papar si pengac
a juga sudah mendaftarkan di KU
an yang sudah kususun ini." Ganendra menjentikkan jari, sebagai pertanda bagi pengacar
uruh Ganendra tanpa melepas
in terakhir yang membuatnya sangat terkejut. "Saya tidak berhak menuntut harta sedikitpun d
bukan?" celet
jemari Jingga gemetar saat me
ditentukan. Mungkin juga untuk s
g. Demi dua ratus juta dan rumah peninggalan sang ayah,
ukman antusias, membuat Jin
" Mata Jingga
ri dari pria sekaya Pak Ganendra. Segala kebutuhanmu
tidak pernah peduli pa
juga berjuang demi kamu." Lukman tak
lau iya, cepat tanda tangani, supaya kita bisa
bersemu merah. Dia menahan tangis sekaligus amarah dan
engacara Ganendra, kemudian menandatangani semua berkas-berkas yang diberikan
i itu juga Ganendra dan Jingga telah sah menjadi pa
agaimana?" tany
ukman yang menjaga rumah warisan
s dulu. Aku belum menyiapkan baju-b
ak tahan rasanya melihat selera berpakaianmu yang j
tatus sebagai suami. Jingga memilih untuk tak menghiraukan. Dia akan berusa
nggalan ayahmu dengan sebaik-baiknya," hibur Lukman
ja dia sudah menjadi istri seorang pria bernama Ganendra. Entah kehidupan seperti apa yang akan d
ya ke dalam mobil. "Ingat perjanjian kita! Kamu harus menunjukkan sikap ceria dan bahagia di depan semua oran