Dendam Cinta Sang Miliarder
is bergumam sembari mendudukan diri di salah satu sofa pa
h enam tahun itu disapa, baru saja selesai membersihkan diri sele
remot televisi malah sukses dibuat terhentikan pegerakannya, sebab mend
yala, menunjukan kontak milik Aruna Eleana Morris - sang adik,
menerima panggilan dari Runa, mengabaikan rasa heran yang seketika menelusu
ang digenggamnya di dekat daun telinga, selepas mengge
menyapa sang adik, saat itu, Runa malah menyela
ungu Luna dengan agar gemetar, ayalnya se
gagal membuat Lu
Kenapa tiba-tiba menghubungi Kak
sana. Sontak Luna membangkitkan diri dari duduknya. "Runa, saat i
partmenmu. Tolong ikut saja dengannya. Dia akan membawamu kemaktu baginya untuk berpikir secara logis, kare
emui adiknya saat itu juga dan mem
kay? Kau akan baik-baik s
pintu utama apartemen Luna berbunyi. Luna buru-b
pertinya sudah di sini, K
ktu, Luna memutuskan untuk menghampiri pintu utama dari a
gi semampai pun memiliki perawakan tegap berdiri di sana. Pakaian mereka form
Salah satu pri
ka dengan tatapan nanar pun, me
mi untuk memjemput anda Non
a? Siapa Tuan Muda kalian? Bukankah kalian d
n Muda kami lah yang meminta kami untuk membawa Nona menemui adik Nona. Seb
cantik gadis itu menunjukan sebuah keraguan, tetapi saat benakn
rtanya atau mencurigai tiga pria tadi, Luna
ya itu baik-baik saja, Luna tidak perduli d
berkendara cukup jauh menggunakan
panjangnya, karena baik Luna atau pun pria ya
an main, takut sesuatu yang buru
mbawa Luna kembali angkat suara, membuat sekelumit
n pintu mobil untuk Luna. Luna pun tan
ran aspal dan gadis itu langsung memendarkan pa
rnya dikelilingi taman hijau dengan halaman yang begitu luas
berkecukupan, tidak perlu lagi bersusah payah untuk bekerja, memikirkan u
kembali mengudara, membuat Luna ke
yum kikuk sembaei menggaruk tengkuknya yang sama se
Ikut
gguk gamang
ng, karena menyadari ada sesuatu yang sangat janggal, Luna pun mengikuti satu dari
a, selagi dirinya membiarkan pandangannya terpendar, menatap setiap
pnya, Luna menginjakkan kaki
enuhi dengan fornitur berkesan mewa
ta adanya ... bukan hanya tergambar di film-film, atau pun di
menemui anda nanti," tutur si pria yang menuntun Lunanmemasuki are
rinya di sofa yang tertata rapi di sana, ber
menelisik setiap sudut ruang yang bis
nan. "Apa yang Runa lakukan d
nya sebuah istana, tidak pantas d
membuat Luna bertanya-tanya ... siapa ge
emput dan diminta datang ke sana, Luna yak
yang menjadi penghubung antara ruang satu dan ruang yang lainnya, Luna b
diminum
tu ada seorang wanita paruh baya menyimpan se
alu tersenyum.
umah tangga yang bekerja di sana, membungkukan sedikit tubuhnya s
ya bisa menemui adik saya?" Luna
a paruh baya tersebut, sepertinya sama sekali tid
di
. "Iya. Saya datang kemari kar
Tuan Saga, ada
samar. Ia kebingungan.
pandangan beberapa saat, membuat Luna yang m
ju ke arah trali besi pembatas lantai
, gadis itu sama sekali tidak melihat
an dan berlalu dari sana, kembali meninggalkan Luna
perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya, tertel
agi membiarkan manik matanya menatap secangkir minuman yang ada di hadapannya
menahan rasa ingin untuk menengg
gi Luna kala dirinya merasa butuh waktu untuk merilek
i membersihkan diri, ia selalu duduk di balkon aparteme
buat rasa lelah dan stress hilang
ria tampan yang Luna tak ketahui keberadaannya, sedari t
n ngeri terpatri dengan sempurna, tatkala manik jelaganya yang beruara dingin mengintimidasi itu, men
u memang disediakan khusus untukmu, Aluna Jay