icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Cinta Sang Miliarder

Bab 8 Seharusnya Membahagiakan, Malah Jadi Menyakitkan

Jumlah Kata:1378    |    Dirilis Pada: 16/01/2024

udah p

nya. Dirinya yang baru kembali ke apartemen miliknya, sama sekali tidak menyad

n tadi. Ia kemudian membuang napas kasar yang berasal dari rasa lega, karena mendapati ke

Apa yang sedang kau pikirkan, samp

rhenti. Ia yang sebelumnya hendak pergi langsung menuju kamarnya, mengu

kosong, tepat di samping Farel. "Aku hanya meras

ata indahnya menatap wajah lelah gadisnya

ala. "Tentu saja." Ia memiringkan posisi duduknya, guna menghada

pan singkat di bibir tipis gadisnya, tanpa memberi aba

n serangan mendadak dari Farel, Farel malah tersenyu

sedang sangat merindukanmu, waktu tera

dian membiarkan manik hazel indahnya saling beradu tata

is lagi di bibirnya. "Kenap

Raut wajahnya saat itu menunjukan kebingunga

lutnya seraya memiringkan kepala, sesaat. "Entahl

tu sendu, menyiratkan kesedihan, walaupun hanya sesaat. Luna yan

? Aku mel

ngan lugunya. "Hemm

i duduknya, kemudian menyadarkan tubuh ke kepala

git-langit di atas sana, yang menaunginya. Sebel

ala Luna, penuh kasih. "Kalau be

matanya, lalu menoleh ke arah Farel. "La

a melaku

ekasihku, bu

tu, mari ki

apa yang dikatakan sang kekasih hanyal

nikah." Farel berucap dengan teg

ang kini tengah Luna dan Farel tempati tersebut. Keduanya b

erucap, memecah keheningan yang mulai terasa canggung, semb

nuju kamarnya. "Maaf, Farel. Lebih baik kau pulang. Sekarang, sudah

a hanya membiarkan manik jelaganya menatap sosok Luna yang menjauh dari pandanga

seraya memejam. Gadis cantik itu menengadahkan kepala sambil menggigi

cul di hidupku, semuanya

sa dikatakan lamaran yang dilakukan Farel beberapa detik

dar untuk bermain-main saja. Kehidupan pernikahan bersama pria

dengan Saga, angan-angan dan impian Luna itu rasanya sangat

ntuk bersanding dengan Farel. Pria baik seperti Farel, berhak mendapatka

apa kuat pun Luna meyakinkan diri, bahwa segalanya akan baik-baik saja dan hubungannya dan L

iba dalam hidupnya dan berhasil menghancurkan segala impian in

yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan. Benaknya terus mendes

h atas keinginannya, akan tetapi ... tetap saja,

r atas apa yang te

ilik Freya sebelumnya, tiba-tiba muncul dalam i

ncul, seakan pria itu tengah b

butik Freya. Semakin lama gadis cantik itu mendengarkan perkataan Saga, semakin b

elum pernah bertemu denganmu sebelum malam itu. Lantas kapan aku melakukan kesalahan yang membu

t, kau akan tahu, kenapa aku bisa sebenci ini padamu

an perasaannya. Jika saja pria di hadapannya itu bisa langsung berterus terang dan memberitahu

adapannya saat itu. Ia akhirnya hanya diam, mematung, sementara manik

hidupmu menderita, sampai titik di mana kau akan me

ma ia beradu tatap dengan Luna, semakin membuncahlah

antai. "Baiklah. Silakan. Silakan lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Kau marah? Kau memb

ang sudah berkaca-kaca, menatap langit-langit di atas sana untuk sesaat

n Saga dengan tatapan yang tak kalah dingin. "Kau tidak akan menemukan apa pun lagi dalam diriku, yang bisa membuat hidupku lebi

sana, meninggalkan Saga yang mematu

alkan butik milik Freya tanpa mengatakan

n ... Saga tidak akan berbuat macam-macam, selagi Saga hanya men

*

nimpa hidupnya, di waktu yang sama, namun di tempat yang berbeda, Saga terlihat tengah du

Pria tampan itu tersenyum getir, selepas menundukan pandangan, sekilas. "Maaf, harus membuatmu ikut terlibat dalam masalah yang dilak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka