Dendam Cinta Sang Miliarder
gimu?" Luna bertanya dengan nada resah pada Freya yang saat ini
. Waktu sudah menunjukan pukul enam sore. Butik milik Freya masih sepi, karena
udah menunggu sejak wakt
ya bertanya sembari menatap Luna dengan t
seseorang yang sudah menyewa butik tersebut dan memintanya untuk dikos
mbuang napas kasar. "Kau bilang si pemesa
dengan lugunya.
hari ini." Saat menyebut dua rekan kerjanya dalam penuturan, Luna sempat menoleh ke arah mer
mata dan dagu Luna tertuju, untuk sesaat. "Kau yakin? Kita
Percaya saja padaku." Lu
sama sekali tidak terasa gatal
tara Luna tetap tinggal di tempatnya berdiri, dengan
erdebatan antara dirinya dan Farel berpu
r mengepalkan kedua telapak tangannya
ami untuk pula
alah satu rekan kerjanya menelusup ke dalam rungu,
len sudah berdiri tepat di hadapannya, bersama deng
adis cantik itu. "Hemmm. Hanya hari iniut bukanlah miliknya, Luna justru banyak ikut andil untu
h pantas menjadi pemilik ketimbang pekerja dan i
ilik suara manis nan lembu
dibanding dengan Luna, maka sebab itu Emely leb
a ... terkadang keberadaan Emely mampu membuat rasa ri
esung itu, justru membuat Luna acap kali merasa seperti sedang bercer
ianya masih dua puluh tahun. Yang paling muda di antara
h dulu untuk hari ini. Bukannya K
leh ke arah Freya yang masi
ara Emely dan Helen membungku
di hadapannya itu. "Sekarang kalian pulang. Hati-ha
engan senyuman terbaikn
i ke ruang pekerja untuk mengambil barang-barang mereka, kemudian
etuk Freya, bertanya sembari men
uju. "Hemmm. Tapi d
itu tengah menatap sendu dua gadis tadi. "Anak se
u tersenyum. "Bukan tidak ada,
nap
reka sudah menemukan kebahagiaan di tempat tinggal mereka sekarang i
nya setelah mendengar perkaraan Lu
panti asuhan dan menolak untuk diadopsi oleh siapa pun, membuat Freya tidak
yapa untuk beberapa saat. "Apa kau akan tetap d
uh
ini atau tidak, Freya. Jangan bilang kau lupa meminta kontak mereka?" Ada sedi
itu dari tadi." Freya buru-buru pergi mendekati sisi lain dar
yak lagi. Freya pun segera menghubungi kontak si p
nunggu lagi dengan sisa-sisa
an kala pintu utama terbuka dan menghasilkan deritan
dan Freya kala manik mata indah mereka menangkap beberapa orang pria b
ri di samping sahabatnya itu, sambil mera
ahabat penakutnya itu dengan tatapan
okus saja pada mereka. Tanya
ng melakukannya? Ken
Luna sedikit terhuyung ke depan. "Lakukan
. Ia kemudian membuang napas ka
is terpatri, Luna menghampiri beberapa pria yang
tiba-tiba ia berhenti kala manik matany
t wajahnya terlihat pucat, mana kala benaknyan mengingat mome
Salah satu pri
ka dengan tatapan nanar pun, me
ntuk memjemput anda Nona,"
gat. Kilas balik kejadian satu bul
area pintu masuk itu merupakan pria yang sama, dengan
tiba saja Luna merasa ketakutan menjalari rongga dadanya, membuat
masih berdiri di tempat yang sama, sampai salah satu dari pria t
a terkulai. Sahabatnya itu duduk di
u tidak
tepatnya, pada sosok pria tampan yang baru
gahnya. Manik mata jelaganya tertuju tepat pada mmembuat seringaian ngeri te
at di hadapan Luna. "Hai, Sw
i buruk semenjak satu bulan terakhir dalam hidup Lu
eya bertanya sembari m
angannya ke arah Freya. "Perkenalkan, aku Sagara, orang