icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam Cinta Sang Miliarder

Bab 4 Terbangun Dalam Keadaan Polos

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 16/01/2024

g gadis yang saat itu tengah berbaring tepat

tanyaan tersebut, mengernyitkan kening sembar

yang saat ini ia tempati dan menyapa manik mata yang bar

nya, sembari menatap gadis ca

nya dan menoleh ke arah Saga, menunjuka

. "Selamat pag

, bahkan ada ketakutan yang terpancar

Luna bertanya de

tar, menelisik wajah dan tubuh kekar pr

etapi memiliki beberapa tato di lengan kiri bagian atas. Surai hitam legam yang

kehilangan fokusnya untuk sesaat, apa lagi kal

anjang dada, atau mungkin bertelanjang bulat di bawah naungan selimut yang sama, dengan dirinya, membuat Luna buru-buru menunduka

erbaring tanpa sehelai pakaian p

angannya mengarah lurus ke depan, menatap langit-

mat ujung selimut yang membalu

embali angkat suara, bertanya ... me

enelan ludahnya dengan susah payah. "Ka-kau dan a-a-a

g seketika muncul dalam benaknya, di detik pertama ia menyadari, ba

dudukan diri. Ia menunduk sesaat, lalu

ngeri terpatri dengan sempurna di sana. "Bagaimana jika

nya ke arah Saga, menatap pria tampan itu denga

mendekat ke arah Luna. Ia mengulurkan salah satu tangannya unt

Saga cukup terkesan. Pria tampan itu bahkan terkek

gadis malang yang tengah ketakutan di hadapannya itu. "Kau tahu, semalam kau sangat luar bia

itkan diri, memposisikan tubuhnya untuk duduk, tanpa melepaskan cengkra

una semakin gemetar, begitu juga dengan bibir tip

miring. "Sweety, bukan permerkosaan namanya jika kita

memendarkan pandangannya sesaat. "Aku b-bahkan tidak ta

sesak, memikirkan bahwa pertamanya telah direnggut oleh pri

n tidak ia berikan begitu saja pada k

itu berharga bagi Luna, kini telah direnggut bahk

kepiluannya berderai, sembari meremat kuat uju

au tidak perlu tahu siapa aku,

itu dengan tatapan tajam, penuh kemarahan. "Apa kau sudah tida

ya naik-turun dalam tempo yang cukup cep

a dada gadis cantik itu. R

udah merenggut kehormat

dan marah yang ia rasakan, saat itu bahkan Luna mengabaika

Dua telapak tangan pribadi tampan itu mengepal kuat, membuat pembulu darah dan urat nadi yang menjalar di tang

basahi wajahnya. Ia menengadah, menatap Saga, nanar. "Apa maksudmu? Me-memangnya ap

akan di lantai. "Jika kau ingin menangis dan memikirkan apa yang terjadi pada kita semalam, silakan. Aku tidak perduli dan tidak ingin menjelaskan

mbelakangi Luna, membuat Luna sekatika mem

lalu, meninggalkan Luna dalam kamar yan

ba mengingat yang terjadi semalam p

menangis di sana, meratapi nas

arnya sudah terjadi, tapi keadaan dirinya dan Saga,

nya yang dihardik sebagai seorang penjahat oleh pria yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka