/0/23058/coverorgin.jpg?v=4c0ec1f46fbfddc72bcf6894813f78e9&imageMogr2/format/webp)
Ruang apartemen riuh dengan tepuk tangan, sementara tiga orang pria tampan dengan tubuh sempurna hanya mengenakan G- string under wear meliuk menari dihadapan tujuh wanita sosialita yang sudah setengah mabuk.
"Ouh my baby...." Tante Mira mengelus tonjolan memanjang dibalik kain penutup yang digunakan Frans.
Frans meremas payudara Tante Mira yang montok. Orang tidak akan menyangka usianya sudah hampir 50 tahun. Body nya begitu semok dengan kulit putih terawat.
Tante Mira seorang janda yang ditinggal mati suaminya seorang konglomerat property. Yang hartanya tidak akan habis tujuh turunan.
Hampir dua tahun Frans menjadi simpanan Tante Mira. Namun masih tetap melayani panggilan selama tidak sedang bersama Tante Mira.
Tante Mira mengeluarkan sosis jumbo milik Frans dengan tepuk tangan para wanita...
" Wooow aku maauuuuuu...." Teriak salah seorang wanita cantik sambil merangkul Frans dan mencium bibir Frans.
Tante Mira tidak marah kalau Frans disentuh Kawanya tapi akan marah kalau Kawanya membooking Frans tanpa sepengetahuannya. Dan Tante Mega manager nya Frans sangat tahu kalau Frans adalah piaraan kesayangan Tante Mira.
Tante Mira mulai mengulum sosis jumbonya frans sambil mengocok dengan tangan kanannya.
Sementara dua kawan Frans sudah mulai menggenjot sambil meraba dan wanita lainnya.
Tujuh orang wanita sosialita dengan tiga pria panggilan yang tampan.
Arisan mingguan rutin yang dilakukan ini bergantian. Siapa yang menang dialah yang membayar pesta.
" Sayang... Kemarilah...!" Ajak tante Mira sambil membuka pahanya lebar-lebar.
Frans lalu berjongkok dan mulai menjilati klitorisnya.. Tante Mira memegang kepala Frans seolah menahan kepala itu jangan sampai terangkat.
Frans memasukan lidahnya dan bermain disana sambil memasukkan satu jarinya mengocok perlahan. Tante Mira mengerang nikmat.
" Ouh beib... Masuki aku beib ..!" Pinta Tante Mira.
Frans langsung mengarahkan sosis jumbo nya namun tidak langsung memasukan nya tapi memutar kepala sosis di lubang nikmat Tante Mira yang mendesah nikmat. Dan menarik bokong Frans. Dan sleeeeb..
Sosis jumbo pun melesak masuk ke liang sempit milik Tante Mira.
Frans mulai meraba payudara Tante Mira yang bulat, usia 50 tahun namun payudaranya terlihat ranum dengan kulit putih mulusnya.. Frans terus menatap Tante Mira sambil tanganya meremas dada montoknya.
Tante Mira yang sangat naik birahinya tanpa ragu melumat bibir Frans memainkan lidahnya seolah mimta disedot..
Frans dengan santai melepas pagutan dan menyedot payudara dan meremasnya keras.
Lalu menghisap putingnya
" Ahk honey... i like it..."desahnya...
dengan gemas Frans memasukan jarinya ke liang hangat yang disambut pekikan nikmat.
Tante Mira yang menggunakan g string dengan mudah digapai Frans.
Dengan bernafsu Tante Mira meraup dan menjilatinya seperti anak kecil yang senap diberi ice crem cup mc donnald.
Frans menidurkan Tante Mira di sofa bed... dan mulai mengarahkan pusakanya.
slllllep agak tersendat.. vagina Tante Mira sangat terawat dan masih kuat remasan nya.
lalu ditekan llebih kuat.... sleeeeeeb....
" auh honey soooo big baby.... "ujar Mira
" Auh honey... push me more... ahk ahk ahk.... " Mira menceracau nikmat. Frans yang hampir dua minggu tidak melepaskan syahwatnya begitu menikmati setiap tusukannya.
Frans membalikan tubuh Mira dengan posisi tengkurap.. lalu mengangkat bokongnya yang bulat putih montok lalu memainkan sebentar dengan jarinya...
"honey... ahk... please... i want you come in..." ujar Mira berusaha menggapai sosis berotot yang berdiri tegak..
Dengan sengaja menggoda Tante Mira dengan menggesek-gesek kepala pentungannya di bibir liang hangat Mira membuat perempuan itu semakin gemas dan menekan bokongnya ke belakang alhasil kepala pentunganpun masuk nikmat..
Frans lalu dengan sengaja mencabutnya dan memasukan kembali kepalanya sampai menimbulkan bunyi blup blup blup...
/0/14807/coverorgin.jpg?v=85f1253232de8461870e038284ae1db1&imageMogr2/format/webp)
/0/6454/coverorgin.jpg?v=f214c22b5ea6341bf14b594f0482615b&imageMogr2/format/webp)
/0/28776/coverorgin.jpg?v=8d0e28d6579d4587d5021af06ee0054b&imageMogr2/format/webp)
/0/17906/coverorgin.jpg?v=f85d1f9f960abba4700b41ac71c64601&imageMogr2/format/webp)
/0/12243/coverorgin.jpg?v=faf79a956ba42c47b23c877c308739e7&imageMogr2/format/webp)
/0/22771/coverorgin.jpg?v=85cbea1e723b0264d49f9f31ef77b9ec&imageMogr2/format/webp)
/0/14523/coverorgin.jpg?v=129a31041e33c9d78477eab5582de025&imageMogr2/format/webp)
/0/16328/coverorgin.jpg?v=d621b9f745cfe09fda0812c94cb92730&imageMogr2/format/webp)
/0/13379/coverorgin.jpg?v=5cd6134d73c677de0a7f1a81db34e23f&imageMogr2/format/webp)
/0/18180/coverorgin.jpg?v=50bde00ea8f9f6849091efb21ba5ce23&imageMogr2/format/webp)
/0/17353/coverorgin.jpg?v=31a343bf3182b63d1bda1c4e4f708406&imageMogr2/format/webp)
/0/18263/coverorgin.jpg?v=720de119bd06960062dad4d071c92481&imageMogr2/format/webp)
/0/2780/coverorgin.jpg?v=1001949e2f836fc99439efe8577b7ae7&imageMogr2/format/webp)