Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
LONDON
Malam `ini Angelia harus pulang terlambat karena sebuah pekerjaan yang mengharuskannya lembur.
“Ya Tuhan lelah sekali rasanya,” keluhnya merenggangkan kedua tangannya.
Suasana di kota C cukup ramai penduduk, dan udara disini cukup dingin. Angelia mengeratkan mantelnya seraya memeluk tubuhnya sendiri.
Suasana malam itu cukup sepi, tak banyak orang berlalu lalang.
Angelia sampai di rumahnya yang begitu sederhana. Rumah yang dia beli beberapa bulan terakhir ini dari penghasilannya.
Ia mengetik password di tombol dekat pintu.
Klik
Suara kunci terbuka, ia pun menekan knop pintu dan masuk ke dalam rumah.
“Ah!”
Ia memekik saat hendak menutup pintu rumahnya, seseorang menerobos masuk ke dalam rumah dengan memakai hoddie hitam yang menutupi kepala juga wajahnya.
“Siapa kamu? Kamu mau mencuri?” pekik Angelia sangat ketakutan sekaligus kaget.
“Bantu aku!” seru pria itu dengan nada memerintah.
“Tidak! Aku tidak mau menolong orang asing!” seru Angelia dengan tegas.
Terdengar suara beberapa sepatu yang berlari.
“Tutup.”
“Hei!” Angelia memekik kesal saat pria itu menutup pintu rumahnya hingga berbunyi klik dan tubuh tingginya berada tepat di depan Angelia dengan jarak yang sangat dekat.
“Kau ini siapa sebenarnya, dan mau a...” mulut Angelia di tutup telapak tangan besar pria itu.
“Diam,” serunya seraya menempelkan telinganya ke daun pintu.
Diam-diam Angelia memperhatikan wajah pria di depannya itu dengan seksama karena jarak mereka begitu dekat.
Tampan....
Itulah yang pertama kali ada di benak Angelia.
“Sudah puas menatap wajahku?” seru pria itu yang kini mata tajamnya menatap ke mata abunya.
Angelia yang ketahuan segera mendorong dada pria itu untuk menjauh darinya dan berjalan mendekati telpon rumahnya.
“Hallo, kantor polisi. Saya...”
Seruan Angelia terhenti saat telponnya di rebut seseorang dari belakang dan mematikannya.
“Apa mau mu? Dasar pencuri!” pekik Angelia.
“Memang apa yang aku curi, sampai kau menuduhku mencuri?” tanya pria misterius itu.
“Cepat pergi dari sini!” usirnya.
“Aku masih butuh tumpangan untuk satu malam,” serunya berjalan santai dan duduk di atas sofa membuat Angelia melongo.
“Aku tidak bisa menampungmu! Cepat keluar dari sini!” usir Angelia sudah sangat kesal.
“CK, rumahmu kecil sekali, bahkan kamarku tidak sekecil ini,” seru pria itu membuka penutup kepalanya dengan menaikkan kedua kakinya ke atas meja dengan angkuh.
Arrogant sekali....
“Kau sudah masuk tanpa permisi, kemudian menghina rumahku? Pergi dari sini!” seru Angelia dengan kesal menarik lengan pria itu untuk beranjak dan pergi.
Tetapi sayangnya kekuatan Angelia tidak seimbang dan bahkan tak berpengaruh, malah membuat tubuhnya yang tertarik, saat pria itu menarik lengannya.
Tubuh Angelia jatuh tepat di dada lebar pria tampan itu. Tatapan mereka berdua beradu satu sama lainnya.
“Kau begitu agresif, Nona.”
Angelia semakin dongkol di buatnya, dengan kesal ia kembali mendorong pria itu hingga pegangan di tangannya terlepas dan ia kembali berdiri tegak.
“Dengar kau pencuri, aku tidak kenal siapa kamu dan kenapa kamu di kejar orang-orang tadi. Aku tidak ingin terlibat apapun, jadi sekarang pergi dari rumahku!” usir Angelia yang sudah sangat kesal.
“Aku akan pergi besok pagi, kau lakukan saja apa yang kau mau. Dan aku tidak akan mengusikmu,” serunya dengan santai melepaskan hoddie nya hingga menyisakan kaos berwarna hitam.
“Huh!”Angelia sudah tak mampu berkata apapun lagi. Dengan kesal ia memilih pergi memasuki kamarnya dan membanting pintu kamarnya.
“Siapa pria itu?” gumam Angelia saat sudah berada di kamar.
Ia menempelkan daun telingannya ke pintu berusaha mencuri dengar tetapi tak ada suara apapun.
“Apa mungkin dia pencuri?” gumamnya kembali berdiri tegak dan berjalan mendekati ranjangnya. “Tetapi bagaimana mungkin seorang pencuri setampan dia?”
“Aduh pusing! Ada apa dengan hari ini, sudah pekerjaan yang tidak ada habisnya, aku juga lupa makan siang dan sekarang malah di rampok pencuri tampan,” gerutunya merasa kesal sendiri.
Setelah cukup lama Angelia berada di dalam kamar, ia kembali keluar kamar setelah menempelkan telingannya di daun pintu memastikan keadaan.
Angelia melihat pria tadi tertidur di atas sofa kecilnya dengan menutupi wajah menggunakan lengannya. Perlahan Angelia melangkah memasuki ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah cukup lama membersihkan diri dan terasa sangat segar, Angelia keluar dari kamar mandi.
“Ah!” pekiknya saat pria tadi sudah berdiri di depannya.
“A..apa? kamu mau apa?” tanya Angelia menyilangkan kedua tangannya di dadanya. Tubuhnya hanya di tutupi jubah handuk berwarna putih.
“Ck, ada orang asing di rumahmu, kamu malah menggunakan handuk seperti ini,” seru pria itu berjalan mendekati Angelia menghapus jarak di antara mereka.
Angelia berjalan mundur hingga punggungnya menabrak dinding di belakangnya. Pria itu menempelkan sebelah tangannya ke dinding di sisi kepala Angelia, kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Angelia.
“Strawberry,” gumamnya. “Sangat segar.”
“Jangan macam-macam!” seru Angelia dengan mata melotot penuh ancaman, tetapi itu tampak lucu dan imut menurut pria misterius itu.
“Memang kenapa kalau aku macam-macam padamu, toh kamu sendiri yang mengundangnya,” seru pria itu dengan seringai devilnya.
“Aku akan lapor polisi!” seru Angelia dengan nada galak.