Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Dikejar Oleh Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Jangan Main-Main Dengan Dia
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
A/N: Cerita ini merupakan hasil remake dari BJYX fanfiction(unpublis) yang kutulis di tahun 2021, kemudian aku republish di pertengahan tahun ini. Untuk plot, ada sedikit perubahan yang kulakukan juga di beberapa tempat yang disebutkan.
Sebelum membaca, perlu kuperingatkan. Ini cerita dewasa, memuat konten LGBTQ dengan sedikit tema gelap di dalamnya. Adapun untuk konten berupa aktivitas seksual sudah kuedit dengan memperhalus kosa kata dan narasinya. Jika merasa terganggu dengan beberapa hal di atas, silakan untuk langsung pergi. Bijaklah dalam memilih bacaan Anda!
Happy Reading!
.
.
.
━━━━━━━━━ • ━━━━━━━━━
Pertengahan musim panas langit berwarna biru dan matahari berwarna kuning bersinar cerah. Sirkuit Mugello yang terletak di Italia penuh dan sesak dengan banyak penonton yang datang untuk menyaksikan kejuaraan internasional balapan MotoGP.
Di bawah terik panas sinar matahari, pembalap harus berhadapan dengan lintasan sepanjang 5,245 km. Memiliki 13 slot di antaranya 6 tikungan ke kiri dan 9 tikungan terbalik dengan lebar 19 m panjang trek lurus. Penonton bersitegang menyaksikan mereka meluncur mulus, melaju di lintasan lurus, meliuk tajam di tikungan, menderu maju.
Seorang pembalap dari Indonesia mengenakan racing suit terus menancap gas dengan motor Yamaha YZR-M1 Monster Energy 1000cc. Memimpin di depan dengan memiliki angka putaran terbanyak yang telah dia lalui dari peserta yang lain. Awalnya motor Yamaha itu nyaris lepas dari perhatian sampai dua puluh menit terakhir, ketika menerobos lintasan dia mencapai kedudukan sepuluh, lalu ketujuh, kemudian kelima. Dan terus melaju pesat. Penonton kini memperhatikan ketika pengendara motor Yamaha itu mulai menyelip motor Honda Repsol yang dikemudikan pembalap lainnya. Kedua motor itu melejit dengan kecepatan 250km/jam.
Motor Yamaha yang berwarna hijau dan hitam itu berusaha mendahului Honda Repsol dari sisi luar, dan Ducati merah menggeser menutupi langkah Yamaha tersebut. Mereka menyalip motor yang lain dalam lintasan dengan kecepatan tinggi. Kini keduanya berdampingan untuk saling selip. Para penonton sempat menahan napas menyaksikan dua pengemudi yang jaraknya saling berdempetan.
Putaran terakhir pertandingan hampir selesai, pembalap Ducati melaju satu langkah di depan Yamaha, kemenangan hampir diraihnya. Begitu sampai di tikungan terakhir kedua pengemudi yang memimpin balapan saling mengencangkan genggamannya pada setang kemudi. Pengendara Ducati merah bisa melihat si pengemudi Yamaha itu melemparkan spekulatif ke arahnya. Perhatian penonton langsung tersedot ke arah Yamaha, menderu-deru melewati garis akhir menuju green prix.
Penonton bersorak dan menjerit kegirangan, beberapa staf acara balapan berlarian ke arahnya. Si pengemudi turun dari motor dan melepas helmets yang dia kenakan. Matahari menyinari wajahnya dengan elegan. Seorang lelaki berusia di akhir dua puluhan dengan garis wajah tegas dan rahang yang kuat. Diliputi ketampanan yang menawan, beraura dingin pada ekspresinya.
Sambil berjalan ke podium lelaki itu melambaikan tangan kepada wartawan, media dan mereka yang ingin mengambil gambarnya. Bersamaan saat itu seorang perempuan cantik langsung memeluknya.
Perempuan itu mengenakan dress model hight waist selutut yang menonjolkan kurva tubuhnya dengan jelas. Rambut hitamnya terurai bebas sampai mencapai punggung diiringi gestur anggun. Usai pelukan terlepas, keduanya berciuman mesra tepat di depan publik.
Perempuan itu adalah Helena, istri dari sang pembalap.
Austin berdiri di peringkat paling atas sambil menyemprotkan sebotol sampanye dengan gembira. Senyuman yang tersungging di wajahnya mengeluarkan atmosfer kesombongan dan rasa percaya diri yang terlewat tinggi. Sekali lagi, kemenangan telah diraihnya. Piala kehormatan kembali diraihnya, tetapi bukan itu yang diincarnya setiap kali memenangkan suatu perlombaan, melainkan suatu kepuasan. Kepuasan saat kamu bisa mengalahkan orang lain, kepuasan saat kamu berada di puncak tertinggi sebuah popularitas. Dan sekarang, Austin memiliki itu semua.
Saat masa remaja dia binal dan modern. Tentu saja lelaki impian banyak gadis muda. Seorang lelaki yang mudah mendapatkan banyak uang juga mudah menghamburkan banyak uang. Dan berganti perempuan seperti berganti pakaian, karena dirinya tidak pernah kekurangan perempuan cantik, pemberani, jutawan, perayu. Tentu saja Austin juga menjadi sasaran kecemburuan dan kebencian kaum lelaki yang ingin seperti dirinya. Namun tidak mampu. Hal itu terus berlangsung sebelum Austin mengenal Helena, seorang perempuan, dengan sepasang mata bulat yang selalu memandangnya melalui tatapan tajam.
Helena Rei Surendra adalah seorang putri satu-satunya dari pengusaha brand fashion ternama Galen Ray Surendra. ketika Austin pertama kali bertemu dengannya di sebuah jumpa pers antar perusahaan dia terpesona akan penampilannya, tetapi yang lebih menarik baginya adalah kepribadiannya yang suka berterus-terang.
Helena tidak pernah berpikir akan menikah dengan lelaki yang seperti Austin Leon Keano. Dia selalu jenuh dengan tipe lelaki seperti itu. Lagipula dia tidak mencintai Austin. Dirinya bahkan tidak yakin menyukai lelaki itu dia tidak bisa mengerti apa yang diharapkan seorang Austin darinya. Jadi akhirnya Helena tetap menikah dengan Austin atas nama perusahaan ayahnya yang nyaris bangkrut. Pernikahan Austin dan Helena adalah salah satu yang ditutupi dari media.
Upacara pernikahan mereka megah, diadakan di luar negeri di negeri Paman Sam. Hanya teman-teman terdekat dari Austin, kerabat terdekat dan beberapa media mengetahui pernikahannya. Bahkan, mereka tidak terlalu mengetahui identitas istrinya. Jika Austin akan memilih untuk mengungkapkan kepada media tentang istrinya, Helena tidak ingin dikenal sebagai istri seorang Austin Leon Keano. Bahkan setelah upacara pernikahan dan telah menjadi istri yang sah dari Austin.
Seiring berjalannya waktu demi waktu mereka bersama membangun sebuah rumah tangga dalam pernikahan telah diatur, lambat laun sebuah rasa yang disebut cinta juga terbangun di dalamnya. Helena pun mulai mencintai Austin, suaminya.
***
Malam tampak kelabu tanpa berjuta bintang yang berpendar. Bulan purnama di atas takhta, memancarkan sinarnya, menerangi celah-celah gang gelap yang tak tersentuh cahaya.
Dia berdiri seorang diri dalam kegelapan malam tanpa cahaya. sedang matanya memandang hampa keluar kaca jendela yang agak berdebu, menatap gedung-gedung bertingkat yang di bawahnya disesaki lalu lintas kendaraan bermotor, kadangkala genangan air seusai hujan turun. Pemandangan akrab dan tak terpisahkan dari kota Jakarta.