Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The living of darkness

The living of darkness

Hanzo

5.0
Komentar
14
Penayangan
1
Bab

Hayashi Hanzo Valhana adalah seorang Anak bungsu sekaligus pangeran dari Kerajaan Valhana dan ia adalah anak dari Raja penguasa Alam semesta yaitu Enzo Valhana. Hayashi Hanzo Valhana saat berusia 9 tahun ia sudah menjadi Ketua organisasi yang bernama Black Death dan ia terkenal dengan kebrutalan menyiksa para korban. Hayashi Hanzo Valhana memiliki darah keturunan Dewa iblis dan Raja dewa pertama sehingga ia harus melawan musuh dari berbagai alam semesta dan dunia lain. Hanzo juga bertekad untuk menjadi Penguasa seluruh alam semesta hingga neraka ia ingin kuasai, Apakah Hanzo mampu menggapai impian itu ?

Bab 1 Son of kings universe

Beberapa tahun lalu, Enzo Valhana keturunan darah Raja iblis pertama yaitu Aillard telah menjadi Raja penguasa alam semesta dan ia menikahi 19 istri salah satunya Hayashi Kazumi anak dari mantan ranked pertama di Jepang.

16 tahun setelah Enzo menikah dengan Kazumi, di sebuah kediaman Klan Hayashi terlihat sesosok anak muda dengan rambutnya yang hitam pekat diiringi poninya yang menutupi dahinya.

Warna kedua mata yang sangat berbeda yaitu merah dan perak, anak muda tersebut bernama Hayashi Hanzo Valhana anak terakhir dari Enzo Valhana.

Beberapa saat kemudian terlihat Hanzo dengan tubuhnya yang kekar dengan diselimuti oleh keringat karena latihannya dengan sebuah batu kristal.

Seorang pria muncul dengan teleportasi iblisnya dihadapan Hanzo dan berlutut sembari mengatakan " Tuan muda Hanzo, saya Diablos akan memberikan jadwal anda hari ini"

Hanzo kemudian membersihkan keringatnya dengan handuk seraya mengatakan " Bacakan jadwal ku hari ini Diablos" kata Hanzo yang memakai pakaiannya

" Baik tuan muda Hanzo, hari ini untuk jadwal pertama anda akan rapat untuk kerjasama dengan beberapa perusahaan, kedua anda akan menghadiri pesta dari tuan Xin zuan, ketiga anda berlatih bersama tuan Kazuya dan terakhir anda akan bersekolah di sekolah legenda" ucap Diablos membuat Hanzo berhenti melangkah

Hanzo menoleh ke diablos sembari mengatakan" sekolah legenda ? Omong kosong apa yang kau katakan Diablos ?"

Seorang wanita dengan rambut berwarna ungu dengan dua kepangan nya menghampiri Hanzo dan mengatakan " Nenek yang mendaftarkan mu di sekolah itu Hanzo"

" Nenek Sakura... Baiklah saya akan mengikuti perintah Nenek, Diablos ayo kita pergi" kata Hanzo yang melewati Sakura

Beberapa mobil mewah datang di depan kediaman klan Hayashi, beberapa orang berbaris untuk kedatangan Hanzo dan Diablos

" Selamat pagi tuan muda Hanzo dan tuan Diablos !" Ucap mereka seraya hormat kepada Hanzo dan Diablos

Diablos membuka pintu mobil untuk Hanzo, Hanzo masuk kedalam mobil dan duduk bersama sepupunya yang bernama Nagasa

" Selamat pagi Hanzo, kau sudah diberi tahu oleh Nenek Sakura tentang sekolah itu ?"

" Ya Nagasa, Sekolah legenda ? Sekolah dengan nama omong kosong itu tidak ada di alam semesta ini"

Mobil pun berjalan meninggalkan Kediaman klan Hayashi

" Bagaimana kencan mu dengan Renallesa Hanzo ?"

" Berjalan dengan lancar, kita akan rapat untuk beberapa perusahaan yang ingin kerjasama dengan Black Death " ucap Hanzo memunculkan hologram

Nagasa mengambil sebuah minuman yaitu Wine dari mobil tersebut, Nagasa minum wine tersebut hingga habis

" Wine nya lumayan juga, Hanzo kau tidak ingin meminum Wine ?"

" Kau saja, setelah rapat kita akan makan siang setelah itu kita akan ke kediaman xin zuan"

" Tunggu sebentar Hanzo, untuk rapat aku menitip absen ku karena hari ini aku ada urusan dengan bibi Azane"

" Baiklah, apakah sekarang kau ingin pergi ?" Ucap Hanzo yang membuka pintu untuk Nagasa

" Ya dan terimakasih telah membuka pintu untukku Hanzo " ucap Nagasa yang melompat dari mobil sembari ia mengeluarkan motor dari pena nya

Nagasa menancapkan gas dengan keras hingga ia meninggalkan mobil dari Hanzo

" Telepon dari Enzo ? Pasti ia menelepon ku untuk hal yang tidak penting" ucap Hanzo menutup telepon dari Enzo

Seketika handphone dari Hanzo berdering lagi, Hanzo melihat bahwa Kazumi meneleponnya hingga Hanzo mengangkat telepon dari Kazumi

" Ada apa mama ?"

" Hanzo maaf menelepon mu saat kerja, Apakah tuan Diablos memberitahu mu kau akan bersekolah ?"

" Saat aku berhenti latihan Diablos memberitahu ku bahwa jadwal terakhir ku adalah mendaftar di sekolah legenda"

" Biar ku tebak mama, Enzo menelepon ku untuk mengucapkan hal itu bukan ?"

" Ya Hanzo da-"

" Dan Enzo berada di sana, jika pembicaraan ini penting aku akan menemui Mama"

" Aku akan segera kesana Mama" ucap Hanzo mematikan telepon dari Kazumi

" Lacak lokasi dari ibuku dan batalkan rapat itu"

" Baik tuan muda Hanzo, Nyonya Kazumi berada di markas rahasia Black Death tuan muda"

" Markas rahasia ? Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Enzo ? Araza gunakan kekuatan itu untuk kesana dengan cepat"

" Baik tuan muda"

Sesaat mobil dari Hanzo menghilang secara perlahan-lahan, Mobil Hanzo berada di sebuah hutan belantara dengan jalan raya yang kosong

" Tuan muda kita akan segera sampai"

Hanzo melihat sebuah markas Black Death dengan sebuah benda lingkaran besar yang ada di atasnya

" Benda apa itu ? Jadi portal sihir yang nenek ceritakan padaku saat aku masih kecil itu nyata ?"

"Kita sudah sampai tuan muda"

" Tuan muda Hanzo selamat datang di markas Black Death codename Portals" ucap Diablos membuka pintu mobil untuk Hanzo

Hanzo turun dari mobil dan mulai melangkah untuk masuk

Di dalam Hanzo melihat para anggota Black Death yang meneliti sebuah batu, kristal, daging dan batu artefak sihir.

" Mari lewat sini tuan muda Hanzo untuk bertemu dengan Tuan dan nona Kazumi "

Beberapa saat Hanzo dan Diablos telah sampai di ruangan Enzo, Diablos membuka pintu dan Hanzo melihat Enzo dan Kazumi yang duduk bersama

" Hanzo kau telah datang" ucap Enzo yang menghampiri Hanzo

" Tidak ada salahnya jika aku mengetes mu bahwa kau asli" ucap Hanzo menusuk Enzo dengan belati nya

" Enzo !"

" Tidak apa-apa Kazumi aku baik-baik saja" ucap Enzo yang memegang belati yang terjatuh karena tubuh Enzo yang keras hingga membuat belati tersebut patah

" Jadi kau asli, diam Mama aku tahu kau akan mengatakan mengapa aku melakukan hal itu, untuk apa kau datang kemari Enzo Valhana ?"

" Hingga kau rela menggunakan tubuh asli mu untuk menemui ku dan Mama, kau telah melanggar tentang perjanjian menemui ku dan ibu ku"

" Hanzo ! Jangan berkata seperti itu di depan ayah kandung mu sendiri !" Ucap Kazumi menghampiri Hanzo dan menamparnya

Tangan Kazumi terlihat merah setelah menampar Hanzo dan Hanzo mengeluarkan perban untuk mengobati luka dari tangan Kazumi

" Sudah aku bilang mama untuk tidak menampar ku, karena tubuh ku sangat keras"

" Jadi Enzo apa yang ingin kau katakan di hadapan ku ?"

" Ha... Hari ini kau akan bersekolah di kerajaan ayah nak"

" Kerajaan ? Omong kosong saja kau katakan kepada ku ! Kerajaan kerajaan Kau kira kita hidup di sebuah fantasi ?!"

" Lucu sekali kau ya Enzo, baiklah lanjutkan saja omong kosong mu karena aku datang kemari untuk Mama bukan untuk mu Enzo"

" Hari ini kau akan pergi ke kerajaan ayah dan jabatan mu sebagai ketua Black Death ayah memecat mu"

" Baiklah jika itu yang kau mau" ucap Hanzo mengeluarkan kartu ketua Black Death dan melemparkannya ke Enzo

" Hanzo ! Bisakah kau tidak kasar bersama ayah mu ?! Ayah mu ia memiliki pekerjaan yang banyak !" Ucap Kazumi memegang tangan Hanzo

" Jadi kesimpulannya ia lebih mencintai pekerjaannya dari pada keluarganya bukan ?" Ucap Hanzo membuat Enzo memukul wajahnya tetapi Hanzo menghindar dengan sangat cepat

" Apa-apaan ini ? Kau ingin memukul anak mu sendiri ? Apakah ini sifat seorang raja yang ingin membunuh anaknya ?"

" Ayo kita bertarung Enzo !" Ucap Hanzo membuka bajunya dan memperlihatkan tubuhnya yang memiliki bekas luka yang banyak

" Ha-ha-hanzo kau menyembunyikan bekas luka mu selama ini ?!" Ucap Kazumi yang terkejut melihat bekas luka dari Hanzo

" Nak a-ayah minta maaf untuk hal tadi"

" Minta maaf ? Ayo lanjutkan saja Enzo !" Ucap Hanzo yang berlari dan melompat ke arah Hanzo

Enzo menahan serangan sikut Hanzo, Hanzo menendang rusuk dari Enzo tetapi berhasil ditangkis oleh Enzo, Hanzo melompat ke kepala Enzo dan mengunci lengan Enzo dengan teknik armbar

" Hentikan Hanzo kau melakukan hal yang sia-sia "

" Sial, apa-apaan lengan mu Enzo ? Bagus sekali aku akan mengalahkan mu disini dengan tangan ku !" Ucap Hanzo yang ingin menyerang Enzo

Sesosok pria tua dengan badan kekar menghalangi serangan Hanzo dan ingin menjatuhkan Hanzo tetapi Hanzo dengan kecepatan yang luar biasa dapat berhasil mendarat dengan sempurna

" Kakek Kazuya mengapa kau menghalangi ku ?" Ucap Hanzo yang melihat Kazuya dengan amarah

" Hanzo kakek pernah mengatakan tujuan untuk mengajari mu tentang seni beladiri judo dan karate adalah membela diri mu dari serangan monster"

" Kakek tidak pernah mengajari mu untuk membunuh ayah mu"

" Baiklah kakek aku mengaku salah, maafkan aku Enzo" ucap Hanzo yang meninggalkan ruangan tersebut

" Enzo bagaimana dengan lengan mu ?"

" Saya baik-baik saja ayah mertua, kekuatan Hanzo melebihi ekspektasi ku" ucap Enzo yang menyembuhkan lengannya dari serangan Hanzo

Beberapa saat kemudian Hanzo berjalan-jalan untuk melihat-lihat dari markas rahasia Black Death, Tidak ada satu pun anggota menyapa Hanzo karena mereka mempunyai kesibukan sendiri yang membuat Hanzo senang.

" Ini yang ku inginkan tidak ada yang menyapa ku, karena mereka mempunyai pekerjaan yang hebat"

" Tuan muda Hanzo~" ucap seorang wanita cantik dengan warna rambut pirang emas dan bulu mata berwarna emas menghampiri Hanzo

" Renallesa kau berada disini juga ?"

" Ya tuan muda ~" ucap Renallesa memeluk Hanzo dengan erat

" Tuan muda kata dari master bahwa anda akan pergi sekolah ke sekolah legenda ?"

" Kau benar, Renallesa apakah sekolah itu benar nyata ?"

" Ya tuan muda ~ saya dulunya juga murid disana, ini dokumen kelulusan saya tuan muda" ucap Renallesa memperlihatkan sebuah dokumen dengan sihir cahaya

" Sihir yang bagus Renallesa, dokumen ini sepertinya menarik ku pelajari"

" Mungkin aku tidak memiliki sihir yang pantas untuk masuk ke sekolah itu"

" Tidak tuan muda, anda memiliki sihir yang hebat dari penglihatan mata sihir ku"

" Mata penglihatan sihir ? Bukankah jika kita melihat sihir harus memakai alat bola kristal ?"

" Saya mendapatkan mata penglihatan sihir saat saya masih menjadi murid sekolah legenda, apakah tugas anda telah selesai tuan petinggi jenderal Hanzo ?"

" Sebenarnya belum karena ada pembicaraan penting dengan Mama, sebelum aku pergi meninggalkan mu aku ingin memberikan sebuah cincin kepada mu"

" Cincin ini adalah peninggalan dari 20 harta Dewa Exanious" ucap Renallesa yang melihat kedua cincin dari Hanzo

" Aku menemukannya di kamar ku, kau cocok memakai ini Renallesa" ucap Hanzo memasangkan cincin ke jari manis Renallesa

Cincin tersebut mengeluarkan cahaya yang sangat terang hingga membuat markas Black Death menjadi terang dari luar

" Cincin ini mengeluarkan sebuah cahaya yang terang" ucap Hanzo yang melihat sekelilingnya

" Cincin yang indah tuan muda saya akan menjaganya" ucap Renallesa mencium Hanzo

" Saya akan pergi karena ada misi dari master, saya pergi dulu tuan muda semoga saya dapat ke kerajaan untuk bertemu dengan anda"

" Kerajaan lagi... Haa Nagasa, kakak Kirena dan bibi Leanne ?"

" Hai petinggi jenderal imutku~" ucap Leanne yang memeluk Hanzo

" Bibi Leanne ada hal apa bibi datang kemari ?"

" Bibi ingin mengantar Nagasa bersekolah di sekolah legenda"

" Tunggu sebentar kau juga Nagasa ?"

" Ya... Kakak ku juga akan kembali ke sekolah karena ia akan naik kelas"

" Hanzo~" ucap Kirena memeluk erat Hanzo

" Kakak ! Jangan memeluk Hanzo !" Ucap Nagasa berusaha memisahkan Kirena dari Hanzo

" Apa kau bilang tadi Nagasa ? Diam dan jangan lakukan apapun "

" Ba-ba-baik !"

" Astaga kalian semua telah berada disini, Leanne kau terlihat cantik hari ini"

" Anda juga nona Sakura, anda terlihat cantik dan imut hari ini" ucap Leanne melihat Sakura dengan rambutnya yang dikepang dua

" Terimakasih ~ Hanzo kau sudah sarapan hari ini ?"

" Belum nenek tetapi tidak usah khawatir nenek"

" Tidak-tidak kau harus sarapan dulu !"

" Hanzo akan sarapan di kerajaan wahai istriku" ucap Kazuya yang memeluk Sakura dari belakang

" Astaga suami ku yang tampan" ucap Sakura yang mencium pipi Kazuya hingga Kazuya menggendong nya

" Ayo kita ke portal sihir"

" Baiklah kakek"

Di tempat lingkaran sihir, Hanzo melihat lingkaran besar dengan riasan dedaunan yang indah, para anggota Black Death menyalurkan sihir mereka untuk membuat lingkaran tersebut mengeluarkan cahaya

" Silahkan masuk tuan Kazuya nona Sakura" ucap anggota Black Death yang berlutut dihadapan Kazuya dan sakura

" Kami duluan ya Enzo, Kazumi, Leanne, Kirena, Nagasa dan Hanzo ~" ucap Sakura dengan senyum

Kazuya dan Sakura masuk ke dalam portal sihir

" Ayo Nagasa pegang tangan kakak dengan erat" ucap Kirena menarik tangan Nagasa untuk masuk ke dalam portal

Nagasa dan Kirena masuk kedalam portal, tinggal giliran Enzo, Hanzo dan Kazumi

" Mari Hanzo masuk ke dalam portal bersama Mama " ucap Kazumi memeluk lengan Hanzo

" Baiklah Mama" ucap Hanzo perlahan-lahan melangkah ke portal sihir

Hanzo dan Kazumi masuk kedalam portal, Hanzo melihat sebuah ruangan dengan beberapa pelayan yang berlutut di hadapannya

" Selamat datang kembali Ratu Kazumi dan selamat datang d pangeran Hanzo di Kerajaan Glindtess" ucap Diablos yang berlutut di hadapan Hanzo dan Kazumi

" Diablos sejak kapan kah berada disini ?"

" Sejak anda berada di depan portal sihir pangeran Hanzo, identitas saya adalah seorang Iblis pangeran Hanzo" ucap Diablos mengeluarkan dua tanduknya

" Baiklah, Nagasa berada dimana ?"

" Pangeran Nagasa berada di Kerajaan Xential pangeran Hanzo"

" Kerajaan Xential ? Baiklah kita akan bahas itu nanti mengapa kau memanggil ku pangeran ? Mengapa tidak memanggil ku dengan sebutan Tuan muda ?"

" Karena anda berada di Kerajaan pangeran Hanzo"

" Terserah kau memanggilku dengan sebutan pangeran, Ibunda dimana kamar ku ?"

" Mari ibu antar dimana kamar mu bersama Diablos"

" Silahkan lewat sini Pangeran Hanzo"

Di sebuah lorong Kerajaan Hanzo melihat beberapa lukisan dan foto keluarga, Hanzo terdiam dengan sebuah lukisan Enzo dengan beberapa wanita.

" Hanzo ? Kau sedang menatap lukisan itu ya, ayah mu memiliki 19 istri"

" Sudah ku duga ia menikahi ibu karena memuaskan nafsunya"

" Hanzo ! Kau tidak boleh berkata seperti itu, walaupun ayah mu memiliki banyak istri tetapi ia adil dengan para istrinya"

" Ayo kita lanjutkan saja ibunda ke ruangan ku, aku tidak ingin ibunda marah lagi dengan ku"

Beberapa saat tiba lah di sebuah ruangan dengan pintu yang dilapisi sebuah sihir, Hanzo membuka pintu itu dan melihat kamar dengan beberapa kristal besar

" Diablos apakah kristal ini untuk ku hancurkan ?"

" Pa-pa-pangeran Hanzo anda membuka pintu dengan mudah ?"

" Apa yang kau maksud ?"

" Pintu itu dibuat oleh kakek buyut mu Hanzo" ucap Kazumi yang duduk di kursi

" Diablos jaga ibu ku, aku ingin tahu seberapa kuat kristal ini"

Hanzo melancarkan satu pukulan ke kristal tersebut hingga hancur yang membuat Kazumi terkejut

" Kristal ini lumayan kuat sayangnya hancur oleh satu pukulan ku" ucap Hanzo menghisap darahnya

" Ha-hanzo kau menghancurkan kristal dari Dewa perang ?!"

" Dewa perang ?"

" Pangeran Hanzo anda telah menghancurkan kristal yang dibuat oleh kakek buyut anda yaitu dewa perang Hayate"

" Saya akan mengobati luka anda pangeran Hanzo "

" Tidak perlu Diablos, aku ingin ke ruangan petinggi jenderal ku"

" Baik pangeran Hanzo, mari saya antar kan"

Di dalam perjalanan menuju ruangan petinggi jenderal, sesosok pria tinggi dengan zirah putihnya yang melebihi Hanzo berhenti di depan Hanzo

" Siapa kau ? Aku tidak ingin berkelahi di sini jadi menyingkirlah dari hadapan ku"

" Diablos apakah dia anak terakhir dari Enzo ?"

" Ya tuan Hayate, Pangeran Hanzo perkenalkan dia adalah Dewa perang Hayate"

" Salam kepada kakek buyut" ucap Hanzo berlutut di hadapan Hayate

" Kau menarik Hanzo Valhana, kau satu-satunya yang berhasil menahan aura intimidasi ku"

" Kau ingin kemana Hanzo ?"

" Aku ingin ke ruangan petinggi jenderal kakek buyut "

" Kau seorang petinggi jenderal ?

" Ya kakek buyut"

" Kau memang layak menjadi petinggi jenderal dan aku memberitahu mu bahwa kau lah satu-satunya yang memegang gelar itu di alam semesta ini"

" Jika kau petinggi jenderal maka ikuti kakek buyut untuk rapat kerajaan "

End

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku