Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Adventure Of Seven Stars

The Adventure Of Seven Stars

Gareci

5.0
Komentar
132
Penayangan
60
Bab

Blurb Kisah persahabatan tujuh anak dari Negara yang berbeda. Bayu Indonesia, Andy Hongkong, Aydin Turkey, Delio Africa, Matthew Australia, Narumi Japan, dan Anjeli India. Usia mereka sekitar sembilan dan sepuluh tahun. Bertempat tinggal, dan sekolah yang sama yaitu Discovery College di Discovery Bay. Lantau Island. Hongkong. Suatu hari mereka menikmati liburan sekolah menjelang tahun baru, dengan bermain bersama di pantai dekat tempat mereka tinggal di hari pertama. Namun ketika salah satu diantara mereka, menemukan bintang laut persegi tujuh, tiba-tiba mereka melayang saat menyentuh bintang laut tersebut secara bersama. Dalam sekejap mereka berada di suatu tempat yang asing. Dari sinillah petualangan mereka di mulai terdampar di hutan belantara, padang pasir, kerajaan bawah laut, istana di atas awan, kerajaan raksasa, kerajaan kuno. Bertemu ratu cantik penguasa bukit zaitun, nenek sihir, dan masih banyak lagi. Ketujuh anak yang bersahabat itu terjebak dalam dimensi lain, hanya ada satu syarat untuk mereka bisa kembali ke dunia nyata. Apakah syarat itu? mengapa mereka bisa ke dunia lain? Apakah ada hubungannya dengan bintang laut? Mampukah mereka kembali ke dunianya, berkumpul kembali dengan keluarga tencinta? Atau terjebak di alam lain selamanya? Yuk ikuti kisah petualangan serunya.

Bab 1 LIBURAN SEKOLAH

Part 1

Liburan sekolah

Suara riang anak-anak, yang baru keluar dari ruang kelas masing-masing, di sebuah gedung sekolah, Discovery Bay International school. Terdengar riuh. Mereka nampak gembira karena hari ini terakhir sekolah.

Liburan panjang telah tiba. Semua anak bersuka cita menyambutnya, dan tentunya sudah memiliki rencana untuk liburan bersama keluarga. Menikmati hari-hari terakhir di tahun 2021 ini.

Karena masih pandemi, sehingga membuat liburan tak seperti dulu- dulu, bisa bebas jalan-jalan ke luar Negeri. Seperti liburan kali ini. Belum ada yang punya rencana hendak liburan ke mana-mana.

"Hey, Bayu! apa rencanamu liburan tahun ini?" tanya Matthew pada salah satu sahabatnya.

Sebelum menjawab Bayu berpikir sejenak. "Entahlah belum ada rencana, kamu sendiri bagaimana?" jawabnya, balik bertanya.

"Aku sama keluargaku, mau menikmati hari natal dan malam tahun baru di Hongkong saja, kami kan belum lama di sini," sahut Matthew.

"Aku, rasa, keluargaku, juga nggak ada niat kemana-mana liburan kali ini."

Baru saja Bayu selesai berkata. Kedua temanya berlari ke arah mereka.

"Bayu, Matthew! tunggu kami dong!" teriak Aydin yang berjalan cepat bersama Delio dan Andy.

"Kalian langsung pulang aja, nggak nunggu kami?" gerutu Delio.

"Ya ampun, orang deket aja mesti ditungguin," sahut Matthew.

"Tandanya setia kawan dong," balas Andy.

"Iya, katanya best friend's," imbuh Aydin.

"Iya, deh maaf," ucap Bayu.

Mereka berlima pun, saling toss satu sama lain. Sebagai tanda persahabatan.

Saat kelima anak laki-laki itu sedang asik ngobrol sambil berjalan pulang, mereka membuat rencana untuk menikmati hari libur pertama, dengan bermain bersama. Tak berapa lama kemudian, dua orang teman mereka yang lain, menyusul.

"Guys! kami ikut kalian dong!" pinta Narumi yang tahu-tahu sudah berada di belakang mereka, bersama Anjeli.

"Boleh," jawab Bayu.

"Boleh banget lah. Kalau kalian ikut kan tambah ramai," Matthew menambahkan.

"Memangnya, pada mau ke mana?" tanya Anjeli.

Semua terdiam, karena memang belum tahu mau ke mana.

"Bagaimana kalau besok kita main di pantai saja," usul Aydin.

"Aku setuju," sambut Andy.

"Aku juga," timpal Delio.

"Okay, aku ikut," tambah Bayu.

"Kalian gimana girls! ikut nggak? aku sih yes," tanya Matthew pada Narumi dan Anjeli.

Kedua gadis itu pun menjawab kompak." Yes, ikut.

"By the way, besok kita mau ke pantai mana nih?" tanya Narumi.

Mereka semua berpikir, karena di wilayah Discovery Bay, tempat tinggal mereka, ada dua pantai, satu di North Db, yang posisinya di depan perbukitan, banyak pepohonan seperti hutan, dan lokasi tak jauh dari sekolahan mereka.

Sementara pantai satunya berada di South Db, pantai ini lebih luas, tempatnya terbuka, dikelilingi perumahan, juga dekat dermaga penyeberangan kapal ferry, ada tempat bermain untuk anak-anak kecil, dan pantai ini selalu ramai dikunjungi, karena pasirnya bersih berwarna broken white. Tempat bermain yang menyenangkan bagi anak kecil.

Kedua pantai tersebut memiliki warna pasir yang sama, putih cenderung krem, namun kalau untuk anak-anak, terutama balita, pantai South Db, yang lebih cocok untuk bermain.

"Gimana kalau di dekat sini aja," usul Andy.

Mereka saling minta pendapat satu sama lain, akhirnya sepakat menyetujui usulan Andy, North Db, pilihannya, karena tidak banyak anak-anak yang masih kecil bermain di pantai itu.

Mereka pun berjalan bersama, untuk pulang ke rumah masing-masing, yang kebetulan berdekatan di perumahan, apartment yang sama, yaitu Siena One.

Satu persatu anak-anak itu sampai ke rumah masing-masing, terakhir Bayu dan Narumi yang tinggal di block yang sama.

Narumi tinggal di lantai lima, sementa Bayu di lantai tiga, keluarga mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain.

***

Keesokan harinya, pukul 10 pagi ketujuh anak itu pamit pada orang tuanya masing-masing. Karena sudah saling kenal semua, mereka pun mengijinkan, apa lagi orang tua Aydin dan Anjeli memiliki rumah makan di area North Db Plaza.

Bertujuh mereka berjalan kaki, yang hanya butuh waktu sekitar tujuh menit, sambil bercanda penuh riang gembira, sesekali Delio yang suka bercanda membanyol, yang sontak membuat semua tertawa.

Ketika melewati gedung pernikahan, yang berlokasi di sebelah hotel Auberge, Matthew berseloroh. "Eh siapa yah di antara kita yang kelak nikah di tempat ini?"

"Halah masih kecil udah ngomongin nikah aja, you, Matt," ucap Aydin.

Matthew tertawa mendengar ucapan Aydin.

"Emang nih Matthew, jangan-jangan you dah punya girlfriend yah? ayo ngaku!" desak Delio.

"Belumlah, tapi aku lagi suka someone ha ha ha, boleh kan?" jawab Matthew

"Siapa cewek yang kamu taksir, Matt? jangan bilang kalau itu, aku, okay!" sela Anjeli.

"Ha ha ha, Anjeli-Anjeli, bilang aja, kalau kamu pengin aku menyukaimu," ledeknya.

"Ih jangan sok gantenglah, siapa juga yang mau sama cowok usil kaya kamu," kilah Anjeli.

"Udah-udah belum saatnya ngomongin cinta-cintaan, inget! kita ini masih SD," potong Bayu menengahi.

"Kata my Daddy, wajar kok cowok suka cewek, bahkan beliau pertama jatuh cinta umur tujuh tahun. Nah, aku kan udah mau sepuluh tahun," tukas Matthew.

Bagi orang barat memang sangat terbuka antara orang tua dan anak, bahkan banyak dari mereka memanggil orang tuanya hanya nama tanpa embel-embel. Tentu saja itu bertentangan dengan budaya orang timur, terutama Indonesia yang menjujung tinggi nilai tata krama.

"Tapi ada yang lebih penting, kita harus sekolah dulu, meraih cita-cita. Agar kelak saat dewasa, kita punya pekerjaan bagus. Baru deh mikirin tuh punya pasangan," tutur Bayu.

"Iya-iya, aku juga tau. Hanya sekadar suka nggak apalah," tandas Matthew.

"Sudah, guys, ngomong sama Matthew capek, bisa saja jawabnya. dia," ucap Anjeli.

Sontak Matthew tertawa, mendengar ucapan Anjeli yang sewot.

Aydin hanya geleng kepala, begitu pun dengan Delio.

"Akil baligh aja belum, dah suka- sukaan aja," gumam Aydin hampir tak terdengar, hanya Bayu yang paham, ia pun tersenyum, sambil geleng-geleng.

***

Bayu berjalan paling depan, ketika sampai di depan kedai orang tua Aydin. Terlihat ayahnya Aydin.

"Assalamu'alaikum, Uncle," sapa Bayu, pada ayahnya Aydin, yang sedang menata kursi di depan kedainya.

"Walaikum salam, Bayu," jawabnya."

"How are you, Uncle?"

"Alhamdulillah, baik."

"Good morning, uncle!" seru anak-anak yang lain.

"Morning, kid's, apa kalian sudah sarapan?"

Mereka pun menjawab dengan kompak. "Sudah, Uncle, thank you."

"Aydin, Bayu, kalian berdua, jangan lupa waktu sholat yah?" pesan ayah Aydin.

"Okay, Uncle," jawab Bayu, sementara Aydin hanya tersenyum kepada sang ayah dan mengangguk.

"Hey, Aydin, ingat itu yah!" seru sang ayah.

"Iya, Abu, tenang saja. Anakmu yang ganteng ini, akan selalu ingat."

"Bye, Uncle, see you!" seru anak-anak kompak.

"Okay, Hati-hati, kalian!"

"Okay." Kompak anak-anak itu.

***

Mereka pun menuju ke pantai yang jaraknya kurang lebih sekitar 100 meter dari kedai ayahnya Aydin. Juga ayah Anjeli. Sesampainya di sana, Aydin di bantu Bayu, menggelar tikar plastik untuk menaruh barang bawaan mereka.

Matahari yang bersinar cerah, menerpa wajah mereka, dan mampu menghangatkan tubuh, di suhu 15 derajat celsius. Mereka memilih tempat agak jauh, agar tak banyak orang berlalu lalang melewati.

Andy, Bayu, Delio dan Aydin bersiap memasang net untuk bermain bola voli. Walau di Pantai itu, tak ada yang bermain voli. Tidak seperti Pantai satunya. Yang selalu ramai.

"Guys! siapa nih yang bersedia jadi wasit?" tanya Bayu.

"Me," sahut Narumi.

"Okay, thanks ya Narumi!" seru Bayu.

Permainan pun dimulai, Aydin berpasangan dengan Delio, sementara Bayu bersama Andy. Narumi begitu semangat menjadi wasit, sementara Matthew sedang menjahili Anjeli, menakuti dengan melempar mainan menyerupai binatang kelabang, laba-laba dan kecoa.

Anjeli yang kaget sekaligus takut tentu saja menjerit, Matthew pun tertawa senang. Anjeli yang kesal, tak tinggal diam ia mengejar Matthew dengan sekuat tenaga, untuk membalasnya. Akhirnya mereka malah bermain kejar-kejaran, layaknya kucing dan tikus. Anak-anak lain hanya geleng-geleng kepala, melihat kelakuan kedua sahabatnya.

"Lihat tuh! Anjeli dan Matthew kayak lagi main film India," celetuk Narumi. Mereka pun tertawa secara bersamaan.

"Iya pas banget, mungkin kelak mereka berjodoh," seloroh Delio.

"Berjodoh gimana, orang berantem melulu gitu," tutur Andy.

"Nah, justru karena sering berantem itu, aslinya sayang." Narumi menerangkan sambil tersenyum. Keempat anak lelaki itu pun, manggut-manggut dan kompak mengacungkan jempol.

Permainan voli berlanjut, tak lagi memedulikan Anjeli dan Matthew, yang sudah seperti aktor dan aktris Bollywood. Dalam film-film Hindustan.

"Awas kau Matt! kalau kena kucubit sampai merah kulitmu!" teriak Anjeli kesal.

Matthew hanya tertawa melihat Anjeli yang sedang berhenti karena kelelahan, tanpa sadar kakinya tersandung batu, ia pun duduk melihat jempol kakinya yang berdarah.

Anjeli yang melihat Matthew terdiam, bergegas mendekati.

"Kenapa Matt?" tanyanya.

"Kesandung batu."

"Tuh akibatnya suka jail, rasain! lagian nggak hati-hati."

"Seneng yah teman kena musibah. Bukan di malah nyukurin," gerutu Matthew.

"Ya udah ayo kesana kasih plaster," ajak Anjeli akhirnya tak tega.

Mereka pun berjalan bersama kembali ke tempat di mana tikar digelar. Anjeli mengambil botol air minumnya untuk menyiram luka kaki Matthew setelah itu mengelapnya menggunakan tisu, dan mengambil plaster dari dalam tasnya, kemudian menempelkan pada jempol Matthew layaknya perawat.

"Thanks yah, Anjeli, kamu masih baik ke aku, padahal aku kan suka jail ke kamu," ucap Matthew.

"We're, best friend udah seharusnya saling tolong menolong. Walau kamu jail, sering bikin aku sebel, but I know kamu baik." Anjeli tersenyum.

"Kamu tuh kalau senyum gitu cantik, tapi kalau lagi jengkel jelek banget. Tapi aku suka ha ha ha,"

"Matt!" teriak Anjeli sambil mencubit kaki Matthew. Anak lelaki itu pun berteriak pura-pura kesakitan. Teriakan Matthew yang minta Ampun membuat, teman-temannya menoleh.

"Hey! kalian kenapa sih teriak-teriak? itu kakimu kenapa Matt?" tegur Narumi.

"Itu balasan karena ngerjain aku, jadinya kesandung batu," seru Anjeli.

"Ooh, pantesan udah selesai main Tom and Jerry," ledek Narumi.

Matthew dan Anjeli pun akhirnya tersenyum juga. Begitulah anak-anak, yang begitu mudah untuk berbaikan. Beda dengan orang dewasa, yang cenderung gengsi.

Mereka berdua bergabung, menyaksikan permainan voli. Matthew mengambil alih wasit. Narumi menjadi pendukung tim Aydin-Delio, sementara si manis berhidung mancung, Anjeli mendukung tim Bayu-Andy.

Mereka semua menikmati, kebersamaan yang membuat senang. Walau bermain ala kadarnya. Tak perlu jauh-jauh gratis pula, karena dekat dari tempat tinggal.

Pengunjung pantai mulai berdatangan walau tidak banyak. Matahari semakin meninggi, tak terasa mereka bermain sudah lebih dari dua jam. Perut pun mulai lapar. Waktunya minta diisi.

"Guys, istirahat dulu yuk!" ajak Bayu. "Aku sama Aydin sholat dulu yah," pamitnya. Kemudian mereka berdua pun pergi, ke kedai ayahnya Aydin.

"Kalian mau makan apa?" tanya Delio. Setelah duduk diatas tikar.

"Kita makannya disini aja, belinya gantian biar ada yang jaga," ucap Narumi.

"Ya sudah aku duluan deh. Ayo siapa mau bareng?" ajak Anjeli.

"Ayo!" Matthew langsung berdiri dan menggandeng tangan Anjeli, mereka pun meninggalkan Andy, Delio dan Narumi, yang senyum-senyum melihat tingkah kedua teman mereka, yang kadang akur kadang bertengkar.

Selang beberapa lama kemudian. Aydin, Bayu, Matthew dan Anjeli kembali, giliran Narumi, Delio dan Andy pergi untuk membeli makanan.

Setelah berkumpul mereka pun makan bersama, tentunya mereka membeli makanan yang berbeda, sesuai selera masing-masing.

"Aydin, Bayu, kenapa sih kalian nggak makan daging babi? padahal enak loh," tanya Andy.

"Agama, kami yang, melarangnya," jawab Aydin. "Sudah jangan tanya lagi, ayo makan," sambungnya.

Mereka pun nampak sedang berdoa, menurut kepercayaan masing-masing, Delio dan Matthew mengawalinya dengan membentuk tanda salib.

Aydin dan Bayu berdoa selayaknya Muslim, Andy dan Narumi berdoa sesuai ajaran Budha, dan Anjeli berdoa sebagai penganut Hindu.

Selesai berdoa mereka mulai makan. "Anjeli, kata, Narumi, kamu nggak makan daging sapi kenapa?" tanya Matthew.

"Umat Hindu di Negaraku, nggak lazim makan daging sapi, karena sapi adalah hewan yang dianggap suci," jawab Anjeli.

"Sudah gak usah membahas soal itu, sebaiknya makan saja. Nanti habis ini, kita main lagi," tutur Narumi.

"Iya, apa pun agama kita, yang penting, tetap saling menghormati. Kata orang dewasa, semua agama itu baik. Mengajarkan kebaikan." Delio menuturkan.

Mereka pun mengangguk dan mengacungkan jempol. Lalu kembali menikmati makan siangnya dengan lahap. Hingga tandas.

***

Selesai makan mereka istirahat sambil ngobrol. Setelah cukup, mereka pun kembali bermain, bermacam permainan. Dari sepak bola, balapan lari, balapan merangkak, bernyanyi dan belajar menari.

Meski mereka berbeda. Tetapi anak-anak itu tak pernah merasa berbeda. Bahkan saking akrabnya, orang tua mereka pun jadi bersahabat layaknya keluarga.

Bayu yang sedang bermain pasir tiba-tiba menemukan bintang laut. Ia mengambil dan melihatnya. Lalu bergegas memanggil teman-temannya.

"Guys, sini!" teriak Bayu.

Mereka semua melihat ke arah Bayu. "Ada apa, Bro?" tanya Delio.

"Lihat! Aku nemu ini."

"Cuma bintang laut, kirain apa," ucap Matthew.

"Lihat sini baik-baik, ini bintangnya segi tujuh. Pas banget dengan kita yang bertujuh, sepertinya ada sesuatu dengan bintang ini," ungkap Bayu.

Mereka pun penasaran dan mendekat, benar saja mereka merasa takjub. Masing-masing anak memegang ujung segi bintang itu, tapi ... tiba-tiba keanehan terjadi, tubuh mereka melayang ke atas.

"Hey, kok kita bisa melayang begini," ucap Delio keheranan.

Belum sempat ada yang bicara, gerakan mereka berputar dari lambat makin lama semakin cepat putarannya. Ketujuh anak itu serentak berteriak.

"Aaaaaaaaauuuuugh"

Wussssssssssssssss!

Dalam sekejap mereka telah lenyap.

***

Kemana mereka menghilang?

Ikuti kisah selanjutnya dalam cerita.

The Adventure Of Seven Stars.

💖Gareci💖

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
The Adventure Of Seven Stars
1

Bab 1 LIBURAN SEKOLAH

04/03/2022

2

Bab 2 Negeri Seribu Bunga

04/03/2022

3

Bab 3 Pangeran Satriajinara

04/03/2022

4

Bab 4 Sungai di Tengah Padang pasir

04/03/2022

5

Bab 5 Mainan Raksasa Istana Rimbarang

04/03/2022

6

Bab 6 Dokter Narumi

05/03/2022

7

Bab 7 Putri Azzeona

05/03/2022

8

Bab 8 PULAU BALI

05/03/2022

9

Bab 9 Perseteruan Pangeran Satriajinara dan Ratu Syantari

08/03/2022

10

Bab 10 Hadiah Yang Tertunda

08/03/2022

11

Bab 11 Juragan Salam yang Licik

11/03/2022

12

Bab 12 DESA SANDIKALA

12/03/2022

13

Bab 13 Istana Negeri Jumantara

12/03/2022

14

Bab 14 Misteri Payung Kertas

14/03/2022

15

Bab 15 DESA PEMANGSA

15/03/2022

16

Bab 16 Misteri Dibalik Gedung Tertinggi

16/03/2022

17

Bab 17 AIR SUSU DIBALAS AIR TUBA

17/03/2022

18

Bab 18 MISTERI DIBALIK LUKISAN

18/03/2022

19

Bab 19 JADILAH PEMBERANI

19/03/2022

20

Bab 20 KREASI DARI BAMBU

20/03/2022

21

Bab 21 Twins Princess From Under The Sea

21/03/2022

22

Bab 22 SERANGAN KASAT MATA

22/03/2022

23

Bab 23 JANGAN PERNAH MENYERAH

23/03/2022

24

Bab 24 KARPET ALADIN DAN DORAEMON

24/03/2022

25

Bab 25 MENOLONG AYSI

25/03/2022

26

Bab 26 Anak Jalanan Tak Kenal Pulang

26/03/2022

27

Bab 27 SARANG SEMUT

28/03/2022

28

Bab 28 NEGERI UNGGASIA

29/03/2022

29

Bab 29 GADIS KECIL

30/03/2022

30

Bab 30 TEROR MAHLUK ANEH

31/03/2022

31

Bab 31 MERPATI DAN KUTILANG

01/04/2022

32

Bab 32 CACING TANAH

04/04/2022

33

Bab 33 DESA GAGAK

05/04/2022

34

Bab 34 Menari Di Atas Air

06/04/2022

35

Bab 35 GAGAL PANEN

07/04/2022

36

Bab 36 SEAFOOD

08/04/2022

37

Bab 37 Kijang Bertanduk Mutiara

11/04/2022

38

Bab 38 Loves Butterfly

12/04/2022

39

Bab 39 SIPUT DAN KANCIL

13/04/2022

40

Bab 40 Lentera Jingga

14/04/2022