Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Shulin adalah seorang pembunuh nomor 1 di kota Z, saat ini usianya baru menginjak 17 Tahun. Dia terkenal amat licik dan sadis dalam memperlakukan Musuhnya, bak seekor Singa yang dapat membabi buta para Musuh yang senantiasa mengganggunya.
Akan tetapi pada tengah malam Shulin terbunuh dalam sebuah kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Karena, Mobil hitam yang dia kendarai sudah dirusak oleh beberapa kelompok Musuh yang menyerang dirinya.
“Celaka! Aku tidak boleh mati, dalam keadaan yang seperti ini!” dalam benak Shulin yang tengah berada didalam Mobil hitam, yang tidak mampu dia kendalikan lagi.
Mobil hitam itu melaju dengan sangat cepat, sampai menabrak palang penjaga yang terbuat dari besi, Mobil yang dikendarai Shulin pun menghantam dengan keras Palang itu, dan mengakibatkan Mobil hitam itu terperosok ke dalam jurang yang sangat dalam dan gelap.
Pada malam yang sama, di dalam Istana Wai Tansu, tampak seorang Gadis yang tengah terjatuh di lantai, dengan mengenakan Pakaian berwarna biru, yang sudah dilumuri dengan darah tepat pada dadanya.
“Ah! Dimana ini? Apakah aku terlahir kembali?” dalam benak Shulin yang tengah memperhatikan sekitaran tempat itu. Lalu Shulin segera bangkit dari tempatnya, kemudian dia mulai memperhatikan Pakaiannya yang telah dilumuri dengan darah.
Tiba-tiba saja, Shulin mendapatkan ingatan yang sangat jelas. Shulin melihat dirinya yang terdahulu telah diperlakukan dengan tidak baik didalam Istananya. “Jadi ini adalah diriku dimasa lalu, hm... Apakah selemah ini tubuhku? Baiklah, aku akan menunjukkan siapa diriku yang saat ini kepada mereka semua!” Shulin dengan cepat berjalan ke arah pintu Kamar yang tertutup, lalu dia dengan cepat membukanya, tidak lama kemudian Shulin mendengar suara seseorang yang tidak jauh dari tempatnya berada.
Shulin menatap ke arah samping kiri, dia melihat tembok yang cukup besar, dan arah suara itu berasal dari balik tembok itu.
“Baguslah kita berhasil melenyapkan gadis tidak berguna itu, jika Ayah kalian bertanya jawab saja saat kalian melihat Shulin, dia sudah seperti itu, kita harus membuat kejadian ini seperti dialah yang mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri, apa kalian mengerti, Putriku?” Seorang wanita dengan menggunakan pakaian berwarna merah dengan rambut yang disanggul tak lupa perhiasan pada rambutnya yang indah, bola mata hitam yang amat tajam, bibir merah merona, siapa lagi jika bukan Permaisuri Xia Li, Ibu tiri dari Shulin.
Shulin berjalan untuk dapat menghampiri tempat mereka berada, dengan langkah yang cukup cepat Shulin akhirnya berhasil menemukan keberadaan dari orang yang telah mencelakai dirinya.
Tap... Tap.... Terdengar suara langkah kaki Shulin yang tengah menginjak tanah kering dan hitam. Tak lama kemudian akhirnya Shulin dapat melihat dengan jelas wajah dari Ibu dan kedua adik tirinya. “Apakah kalian sedang membicarakanku? Sepertinya itu sangat mengasyikkan sekali!” kata, Shulin yang segera mendekati ke-tiga orang itu dengan raut Wajahnya yang dingin.
Permaisuri Xia Li dan kedua Putrinya sungguh sangat terkejut saat melihat kehadiran dari Shulin yang tiba-tiba saja menghampiri mereka, dengan kondisi baik-baik saja. “Shu... Shu... Shulin, ka.. Ka.. Kau?!” dengan terbata-bata, Permaisuri Xia Li sungguh sangat terkejut saat melihat diri Shulin yang tengah berdiri dihadapannya dengan kondisi yang sangat baik. Dan yang tersisa hanya, bekas darah merah yang memenuhi pakaiannya.
“Mengapa bisa, gadis ini dapat bangkit kembali?! Bukankah seharusnya dia telah tiada, akulah yang telah membunuhnya menggunakan Tanganku sendiri, aku juga telah memastikan bahwa dia memang sudah tidak bernyawa lagi! Apakah aku salah mengira!? Tidak mungkin, bagaimana ini bisa terjadi?!” Dalam benak Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat tidak menyangka akan apa yang baru saja dilihat olehnya.
Rufei dan Mei Yin terlihat sangat tertegun tak menyangka dengan apa yang dilihat oleh mereka. “Shulin?! Mengapa kau bisa berada di sini?!” kata, Rufei yang terlihat gugup saat tengah memperhatikan diri Shulin yang tengah berada dihadapannya itu.
Shulin tak menunjukkan diri bahwa dia sedang baik-baik saja, tatapannya amat tajam. Dengan perlahan dia semakin mendekati tubuh dari ketiga orang itu. Permaisuri Xia Li tampak sangat tidak menyangka dengan apa yang tengah dilakukan oleh Shulin. “Apa yang kau inginkan?!” kata, Permaisuri Xia Li yang terlihat sangat gugup dihadapan Shulin.