/0/15854/coverorgin.jpg?v=b594a04d014046248ebf9b1fc39c8739&imageMogr2/format/webp)
Stadion Olimpiade Jamsil (Seoul – Korea Selatan)…
Suasana di dalam gedung tampak begitu sibuk, setiap crew EO (Event Organizer) sibuk memeriksa persiapan untuk konser malam ini. Konser terakhir dalam rangkaian tur dunia yang diadakan di 26 kota di seluruh dunia. Tur dunia yang sungguh melelahkan. Tur yang memakan waktu sampai tiga bulan lebih!
Aura Gracesyella Park, solois berusia 25 tahun yang berdarah campuran Indonesia Korea, sedang asyik bersenandung di dalam ruangan yang khusus disediakan untuknya. Memastikan vocal yang dimilikinya dalam kondisi prima. Aura ingin menyajikan penampilan terbaiknya. Penampilan yang tidak akan dilupakan oleh penggemarnya sebagai penutupan dari konser dunia yang diadakannya sejak beberapa bulan lalu.
Dan setelah konser ini berakhir, Aura ingin liburan sejenak. Melepas penat dari segala macam persiapan konser yang menggila dan tidak ada habisnya. Belum lagi dengan latihan vocal dan tarian koreografi yang menguras tenaganya.
“Nona, persiapan untuk gladi resik sudah selesai. Saya akan mengantar anda ke area panggung,” ucap Max, salah seorang bodyguard kepercayaan Aura yang memang selalu mendampinginya kemanapun sejak empat tahun lalu.
“Okay!”
Aura melangkah tegas mengikuti jejak langkah Max hingga menuju ke area panggung, tempat dimana dirinya akan mengadakan konser malam ini. Aura menatap sekeliling, menyadari kesibukan yang terasa mencekik, bukan hanya dirinya yang memiliki tekanan, tapi seluruh crew yang berhubungan dengan acara konser juga memiliki bebannya masing-masing. Beban yang tidak bisa dianggap remeh.
Beban Aura hanya satu, yaitu memuaskan penggemar dengan penampilan vocal dan juga tariannya, berbeda dengan para crew yang sedang lalu lalang, mereka harus memastikan banyak hal yang pastinya jauh lebih berat dan tidak kalah penting!
Aura menggeleng, mencoba konsentrasi. Aura ingin menyuguhkan penampilan terbaik di konser penutupnya hari ini. Aura tidak ingin mengecewakan penggemar yang sudah rela mengeluarkan uang untuk menonton konsernya. Yang sudah rela antri untuk masuk ke dalam stadion ini. Yang sudah rela menunggu dengan sabar hingga hari ini.
“Ini mic anda, Nona.”
“Thanks, Max!”
Aura berdeham, memberi kode pada pemusik dan juga penari latar untuk memulai gladi resik yang akan menentukan sukses tidaknya acara konser malam ini!
Dua jam kemudian…
Aura duduk di salah satu kursi, membiarkan make up artist memoles wajahnya dengan make up tipis. Korean look yang flawless, natural dan fresh agar membuatnya terlihat lebih muda, make up yang disukai Aura.
Sejak dulu Aura tidak suka menggunakan make up tebal, entah kenapa. Dirinya lebih suka tampil dengan bare face (tanpa make up) sebenarnya, namun karena ini untuk keperluan konser jadi dirinya harus mengalah dan membiarkan make up artist bekerja sesuai dengan yang diperlukan. Aura hanya perlu duduk manis.
“Ini minuman anda, Nona.”
Aura tersenyum, menerima minuman hangat berupa perasan jeruk nipis bercampur madu yang disodorkan oleh Max.
“Kamu memang paling tau apa yang aku perlukan sesaat sebelum konser, Max.”
“Itu karena saya sudah bekerja pada anda sejak empat tahun lalu, Nona.”
“Ya benar, makanya sangat disayangkan karena setelah ini kamu harus pergi meninggalkanku, Max. Aku tidak tau apakah ada bodyguard yang lebih handal darimu atau tidak,” keluh Aura membuat Max meringis, merasa tidak enak hati.
“Maaf, Nona. Anda tau sendiri alasan yang mendasari saya untuk melepas pekerjaan ini.”
“Ya, aku tau. Karena istrimu tidak suka dengan pekerjaan yang beresiko ini, belum lagi dengan jam kerja yang sering tidak menentu, tapi tetap saja aku akan merasa kehilangan.”
“Maaf, Nona.”
Hanya itu yang dapat diucapkan oleh Max. Aura mengibaskan tangan, tidak ingin mendengar ucapan maaf yang penuh dengan rasa bersalah lagi.
“Sudahlah jangan minta maaf lagi, aku juga tidak menyalahkanmu. Aku hanya merasa sedih karena akan kehilangan bodyguard sekaligus teman baik sepertimu.”
“Kita masih bisa bertemu sesekali di waktu luang anda, Nona. Dan saya juga akan membawa istri saya untuk diperkenalkan kepada anda. Anda tau sendiri kalau istri saya merupakan salah satu fans anda yang cukup fanatik,” kekeh Max.
“Ya, itu ide bagus. Aku juga sudah lama ingin bertemu dengan istrimu. Sejak dulu rencana itu selalu gagal karena kami berdua terlalu sibuk!” sesal Aura.
/0/12517/coverorgin.jpg?v=7ed580ed51cf1ad046de4ea9df6ab30d&imageMogr2/format/webp)
/0/12689/coverorgin.jpg?v=5f18ad5d904360b470f1120a07894116&imageMogr2/format/webp)
/0/9450/coverorgin.jpg?v=d11f7d23467c368108f94bae2251abd9&imageMogr2/format/webp)
/0/7073/coverorgin.jpg?v=20250122151807&imageMogr2/format/webp)
/0/16545/coverorgin.jpg?v=4f70e22dd60d7dd78ffb06b4e475bd0c&imageMogr2/format/webp)
/0/19437/coverorgin.jpg?v=10f7a26f993d2fbbc8598e531f76a716&imageMogr2/format/webp)
/0/7843/coverorgin.jpg?v=fd5abd8393c59ee69f53adb1cf5258c0&imageMogr2/format/webp)
/0/17868/coverorgin.jpg?v=8203640a57faef12a0e2fecc1f55cabb&imageMogr2/format/webp)
/0/12072/coverorgin.jpg?v=20250122183056&imageMogr2/format/webp)
/0/10786/coverorgin.jpg?v=20250122182835&imageMogr2/format/webp)
/0/10356/coverorgin.jpg?v=8ddc7ba8a74b17160cd9b5a3b2b1cf07&imageMogr2/format/webp)
/0/17417/coverorgin.jpg?v=e881884a6bb9067a07ed89da094bfa22&imageMogr2/format/webp)
/0/17676/coverorgin.jpg?v=c838b304dcffa7016fddab1360bd3c1c&imageMogr2/format/webp)
/0/16738/coverorgin.jpg?v=78834ef12abc12ccf44e059c7fbc7d75&imageMogr2/format/webp)
/0/21474/coverorgin.jpg?v=3c0dabddd10d96d6a46e25c83ae3acc7&imageMogr2/format/webp)
/0/7117/coverorgin.jpg?v=0488c2f07bd899e58e09bfd23532f27d&imageMogr2/format/webp)
/0/21036/coverorgin.jpg?v=20250124101253&imageMogr2/format/webp)