Sejak pernikahan ibunya, Putri yang berusia sepuluh tahun itu harus terusir dari rumah dan tinggal di desa bersama neneknya. Hal ini membuatnya tumbuh jadi gadis mandiri dan berkemauan kuat. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Putri mengadu nasib ke ibu kota. Takdir hidup membawanya tersesat ke dunia hiburan dan di sini pula dia dijebak oleh rekannya hingga nyaris jadi korban kebejatan produser cabul namun lewat ini pula, dia bertemu dengan pewaris Bharata group, Arya Bharata. Seiring waktu hubungan mereka yang makin dekat mendapat pertentangan sengit hingga Putri memilih mundur. Suatu insiden membuat ayah kandung putri yang selama ini misterius jadi ketahuan identitasnya. Akankah Putri mau menerima ayah yang sudah menelantarkannya sejak muda? Lantas, bagaimana hubungan asmaranya dengan Arya?
"Peserta nomor dua belas, silakan masuk," ujar seorang pria berwajah kelimis dari ambang pintu.
Bersamaan dengan itu, seorang gadis dengan tampilan trendy dan tubuh tinggi masuk ke dalam ruangan. Sejak tadi, wanita ini sudah mencuri perhatian Putri karena pembawaannya sangat berbeda dari peserta lain.
Selain terlihat santai, tubuhnya pun mengenakan barang branded dari atas sampai ke bawah yang tak mungkin bisa dijangkau oleh artis yang tengah merintis karir.
Putri kembali menatap nomor antriannya dengan gelisah. Di atas kartu itu tertulis angka tiga puluh dua, yang berarti ada dua puluh kandidat lagi yang mesti maju sebelum tiba gilirannya.
"Eh, dengar-dengar kita casting cuma formalitas lho. Semua peran yang dibutuhkan sudah terisi." Seorang peserta yang kebetulan duduk di sebelah Putri mulai bergosip dengan rekannya.
"Ah, masak sih sekelas Bharata group curang?" Temannya menanggapi skeptis.
"Pelankan suaramu, bodoh."
Setelah itu keduanya bicara sangat pelan hingga suara mereka menyerupai desau angin. Namun percakapan sekilas tadi sudah cukup bikin hati Putri ngilu.
Dia menarik nafas panjang sambil memikirkan betapa sulit hidupnya biar bisa sampai kemari. Mati-matian membujuk Sophia, cuti dari pekerjaan -- yang sudah pasti dikenai denda --, dan harus merelakan uang lima puluh ribunya untuk ongkos kemari.
'Semoga aku punya kesempatan untuk unjuk gigi.' Putri membatin lagi seraya menatap sekeliling. Ada banyak hal menarik yang bisa dilihat saat ini.
Ketika dia sedang asyik mengamati segalanya, pintu yang tertutup rapat itu tiba-tiba terkuak diikuti oleh pengumuman yang langsung mematahkan hati semua orang.
"Baiklah kakak-kakak, terima kasih atas partisipasinya. Dengan sangat menyesal kami umumkan, semua peran yang kami cari sudah terisi, sampai ketemu di lain waktu. Semoga berhasil."
Dan "baam!" Pintu itu kembali tertutup rapat.
Sontak semua yang menunggu tadi kasak-kusuk. Ada yang protes, ada yang saling tatap dengan ekspresi 'kubilang juga apa' tertempel di wajahnya, ada juga yang langsung menitikkan air mata. Dan Putri termasuk salah satu dari kategori terakhir ini.
Bagi mereka yang di dalam sana, ini mungkin cuma casting biasa, tapi bagi Putri beda lagi ceritanya. Harapannya, kesembuhan neneknya, sangat bergantung pada kesuksesannya dalam meniti karir.
"Ssstttt, lihat ke sana deh... ."
Sayup-sayup suara perempuan yang duduk di sebelahnya tadi mendadak terdengar lagi, namun Putri terlalu malas meladeni. Dia tetap menunduk sambil menenangkan dirinya yang kecewa berat.
Pada saat inilah, suasana di sekelilingnya mendadak hening. Terlalu hening sampai dia jadi merinding.
Putri menatap perempuan di sisinya yang tadi terisak kini malah sibuk merapikan rambut. Perempuan yang duduk di depannya, mengangkat sebelah kakinya hingga bagian pahanya yang cuma ditutupi sehelai rok mini jadi terekspos.
'Kenapa orang-orang ini bertingkah aneh?'
Di tengah keheranannya, Putri mendongak hingga matanya bersirobok dengan netra yang dinaungi sepasang alis hitam pekat itu.
Apa yang lebih mengejutkan adalah warna pakaian mereka yang sama persis. Kemeja putih dan jins biru. Bedanya, pria jangkung itu menggulung lengan bajunyanya sampai siku dan memasukkannya ke dalam celana.
Putri bagai tersihir sebelum buru-buru menundukkan pandangan. Demi menjaga kesadarannya tetap berpijak di bumi, dia berulang-ulang mengucapkan mantra yang sama dalam benaknya.
'Yang terlalu indah mendatangkan petaka... yang terlampau bagus mengundang bahaya... .'
Putri baru berhenti merapal mantranya ketika keheningan di sekelilingnya berubah jadi kasak-kusuk tak berkesudahan.
"Ampunn ... tak sia-sia aku datang. Bisa bertatapan dengan pewaris Bharata group adalah impian terbesarku."
"Sekarang aku percaya bila dibalik kemalangan akan selalu ada hikmahnya."
"Dia sangat tampan seperti dewa Yunani."
"Kurasa dia sangat pantas jadi tokoh CEO dalam cerita romansa. Tubuhnya atletis dan jantan, memikirkannya saja bikin rahimku menghangat... ."
Putri menarik nafas panjang mendengar komentar-komentar lucu ini. Dewa Yunani katanya? Apa mereka pernah ketemu dewa? Tahu CEO itu singkatan dari apa? dan lagi... rahim hangat?
Astaga! Demi tongkat petir Zeus, baru tahu seseorang bisa merasakan sensasi hangat di rahim sendiri.
Puas menggelitiki telinganya dengan ocehan para wanita yang mabuk kepayang, Putri pun terhuyung meninggalkan gedung milik keluarga Bharata. Entah bagaimana caranya menceritakan kegagalan ini pada Sophia nanti.
Bab 1 Casting
01/04/2024
Bab 2 Petaka
01/04/2024
Bab 3 Tersesat
01/04/2024
Bab 4 Konfrontasi
01/04/2024
Bab 5 Insiden
01/04/2024
Bab 6 Drama
01/04/2024
Bab 7 Salah Orang
01/04/2024
Bab 8 Siasat
01/04/2024
Bab 9 Keluarga
01/04/2024
Bab 10 Perselisihan
01/04/2024
Bab 11 Mon Tresor
01/04/2024
Bab 12 Meeting
01/04/2024
Bab 13 Diluar Dugaan
01/04/2024
Bab 14 Waspada
01/04/2024
Bab 15 Asing
01/04/2024
Bab 16 Terdesak
01/04/2024
Bab 17 Rencana
01/04/2024
Bab 18 Dipecat
01/04/2024
Bab 19 Oriental Palace
01/04/2024
Bab 20 Konfirmasi
01/04/2024
Bab 21 Bekerja sama
01/04/2024
Bab 22 Berakting
12/04/2024
Bab 23 Rival Baru
12/04/2024
Bab 24 Putus
13/04/2024
Bab 25 Angkuh
13/04/2024
Bab 26 Tenar
14/04/2024
Bab 27 Mendadak Seleb
14/04/2024
Bab 28 Senja
15/04/2024
Bab 29 Tawaran
15/04/2024
Bab 30 Talkshow
16/04/2024
Bab 31 Licik
16/04/2024
Bab 32 Teman Bicara
17/04/2024
Bab 33 Dipecat (lagi)
17/04/2024
Bab 34 Kagum
18/04/2024
Bab 35 Viral
18/04/2024
Bab 36 Paksaan
19/04/2024
Bab 37 Klarifikasi
19/04/2024
Bab 38 Menyerah
21/04/2024
Bab 39 Saudara
21/04/2024
Bab 40 Kalap
22/04/2024
Buku lain oleh Auphi
Selebihnya