/0/24873/coverorgin.jpg?v=3bb5d9f52074eb9898689abd6ad7c196&imageMogr2/format/webp)
HAPPY READING
***
Krystal duduk di kursi meja hias, sambil mengenakan makeupnya. Ia berada di kamar ini sejak lima tahun, letaknya berhadapan dengan taman samping yang viewnya lansung ke kolam renang. Namun sudah satu bulan ini ada sesuatu yang mengusik hatinya. Sejak rumah di sebelah itu berpenghuni, tempat favoritnya ada di sini.
Ia menatap ke arah jendela, posisi kamarnya berhadapan dengan jendela kaca berukuran besar di sebrang sana yang hanya di tutupi dengan horden putih transparant. Ia melihat seluet tubuh pria dengan posture tubuh tinggi dan porposional. Jujur ia suka melihat pria bertubuh berotot dibalik horden itu, dia memiliki berbuku enam pada perutnya. Tubuh itu terlihat sangat kuat ia tidak bisa membayangkan bagaimana performa pria itu di ranjang.
Menurutnya pria yang menjaga tubuh dengan baik sama juga dengan mempromosikan bagaimana gaya hidup sehat. Mungkin ada beberapa orang menyukai pria bertubuh biasa saja, bahkan cenderung berlemak. Namun sejujurnya ia lebih tertarik pada pria yang tampil percaya diri dengan tubuhnya. Percayalah bahwa pria yan memiliki tubuh kencang, jauh lebih menarik dari pada pria yang membiarkan tubuhnya bergelambir, karena jarang berolahraga dan gaya hidup tidak sehat.
Ia tahu, bahwa setiap wanita memiliki karakter pria idaman tersendiri, jika masalah penampilan fisik, banyak wanita di luar sana setuju bahwa pria berotot bisa membuat wanita deg-degkan. Ia tidak tahu siapa pria di balik seluet itu, yang pasti dia sangat menarik. Setiap sore menjelang malam, pria itulah yang ia lihat. Ia yakin pria itu baru pulang kerja.
“Liatin siapa?”
Otomatis Krystal menoleh ke belakang, ia memandang Grace yang baru masuk. Krystal menyungging senyum memandang sahabatnya yang berjalan mendekatinya. Dia mengenakan dress floral berwarna kuning. Hari ini mereka rencananya akan makan di Nara.
“Ah, enggak liatin siapa-siapa,” ucap Krystal, ia lalu mengoles lipstick berwarna nude pada bibirnya.
Grace mengintip ke arah jendela, ia melihat seorang pria di sana.
“Lo ngintipin tetangga, lo?” Ucap Grace menyelidiki, ia melihat seorang pria di sana.
“Enggak, kok. Enggak sengaja aja,” ucap Krystal ia tidak ingin Grace tahu bahwa ia sering melihat pria itu di sini sejak lama.
Grace memandang dengan tatapan intens lagi, memperhatikan pria masih di sana, “Tetangga lo, konglomerat, ya.”
“Kayaknya, sih.”
“Rumah lo jadi kelihatan mungil banget, dibanding rumah tetangga,” ucap Grace terkekeh.
“Iya, kayak mungil gitu rumah gue jadinya. Ngeri juga sih, rumah gede-gede kayak gitu.”
“Nah, iya, terlalu besar. Ada lift nya kali ya tuh rumah.”
“Kayaknya, sih.”
“Pasti di basementnya, penuh sama koleksi mobil mewahnya,” timpal Grace.
“Sok tau banget lo,” ucap Krystal.
“Biasa rumah model kayak gitu pasti ada basementnya. Enggak mungkin, nggak punya,” timpal Krystal lagi.
“Iya, sih.”
Krystal meletakan lipstiknya di meja, ia kembali memandang bayangan seorang pria di sana. Namun ia mengambil tas Hermes nya. Ia memasukan ponsel, liptik, eye brow dan dompetnya. Pikirannya sulit fokus, karena setiap ia melihat pria itu. Jujur beberapa kali pernah berkhayal ingin berhubungan intim dengan pria itu. Bisa-bisanya ia memimpikan ingin tidur bersama dengan pria yang sama sekali tidak kenal. Saat ini ia sudah seperti wanita yang haus akan belaian.
Ia tidak munafik bahwa ia sudah beberapa kali berhubungan intim dengan pria bahkan pernah ia lakukan dengan mantan kekasihnya Ernest. Bentuk tubuh pria itu dan Ernest mereka hampir serupa, ia tahu bagaimana performa mereka saat di ranjang, yang membuat wanita penuh gairah dan tak berdaya. Pastinya mendapatkan kepuasan dan menyenangkan suasana hatinya.
Ia tahu bahwa tubuh itu seakan menentukan banyak kekuatan, karena sering olah raga teratur. Ia yakin betapa sexy ketika pria itu bertelanjang dada, dan mungkin ia akan lupa diri ketika berada di satu ranjang yang sama.
“Tetangga lo itu sexy banget,” ucap Grace ia duduk di sisi tempat tidur, sambil memandang Krystal yang sudah bersiap-siap.
“Kayaknya sih gitu.”
“Tetangga lo siapa, sih?” Grace semakin penasaran.
Krystal mengedikan bahu, “Enggak kenal.”
“Udah lama tetangga lo pindah di situ? Perasaan dulu nggak ada, deh”
“Udah sebulan sih,” ucap Krystal ia mendekati Grace.
Grace memandang penampilan Krystal, wanita itu seperti biasa berpenampilan menarik. Dia mengenakan mini dress berwarna hitam tanpa lengan. Rambut panjangnya yang dulu coklatnya dan bergelombang, kini berganti dangan rambut hitam sebahu dan lurus karena sudah di smoothing. Penampilan Krystal saat ini jauh lebih segar dari pada dulu, karena rambut hitamnya membuat wajahnya tampak semakin putih.
Beberapa menit kemudian Krystal dan Grace lalu turun ke bawah.
“Ernest masih hubungin lo?” Tanya Grace.
“Masih. Tadi masih nelfon mau flight, seperti biasa.”
“Lo sama dia pacaran?” Grace menatap ke lantai bawah, ia memandang bibi sedang menutup pintu samping.
Krystal mengedikan bahu, “Enggak sih, kalau deket sih, mungkin pacaran. Masalahnya gue, susah percaya LDR.”
/0/7016/coverorgin.jpg?v=20250122151724&imageMogr2/format/webp)
/0/16645/coverorgin.jpg?v=ef346df3b63e19bf964828ca82a1a7a0&imageMogr2/format/webp)
/0/21237/coverorgin.jpg?v=7e90218b32918639b2b212e0858d597e&imageMogr2/format/webp)
/0/5575/coverorgin.jpg?v=fc1b12f1b88558f4d5c99de4fc26d905&imageMogr2/format/webp)
/0/5134/coverorgin.jpg?v=e4a5e42f64bc6c2ddd68a5a988c91550&imageMogr2/format/webp)
/0/3926/coverorgin.jpg?v=4197dc5431d625fbde309664f6306c13&imageMogr2/format/webp)
/0/8125/coverorgin.jpg?v=20250122152434&imageMogr2/format/webp)
/0/6810/coverorgin.jpg?v=f14bc6f3ed8bd8b7b68c3bb10cd43b3c&imageMogr2/format/webp)
/0/10832/coverorgin.jpg?v=20250122182906&imageMogr2/format/webp)
/0/12071/coverorgin.jpg?v=20250122183058&imageMogr2/format/webp)
/0/12637/coverorgin.jpg?v=f6d89dd9dde6f49a7a9a94f70a878eae&imageMogr2/format/webp)
/0/12866/coverorgin.jpg?v=fdaf1540e18d535e1b557aba64423218&imageMogr2/format/webp)
/0/13723/coverorgin.jpg?v=04ed4c67faa8214b17a1b990dc5397e5&imageMogr2/format/webp)
/0/29603/coverorgin.jpg?v=6967d2d46e10cc5bc2b5aa5208faea10&imageMogr2/format/webp)
/0/17805/coverorgin.jpg?v=20240528130058&imageMogr2/format/webp)
/0/16922/coverorgin.jpg?v=898ded81e9ef68399a8ca6b2245fad0c&imageMogr2/format/webp)
/0/19023/coverorgin.jpg?v=20240806090119&imageMogr2/format/webp)
/0/5797/coverorgin.jpg?v=c84643e7c71ee55fe97f461f71b19e02&imageMogr2/format/webp)
/0/4309/coverorgin.jpg?v=b5780a5b1873c92bc5151b1dde0265dc&imageMogr2/format/webp)
/0/22405/coverorgin.jpg?v=51f48758e88c4bcd40d9c3f7e5563a82&imageMogr2/format/webp)