Menikah dengan kakak ipar

Menikah dengan kakak ipar

nuni

5.0
Komentar
2.2K
Penayangan
10
Bab

Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?

Bab 1 Bertemu

Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya

Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila

Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?

Pagi hari Naila ingin pergi ke kampusnya kakaknya menyuruh dia agar berangkat bareng dengan suaminya tapi Raihan menolaknya karena bukan mahramnya

"Mas Naila berangkat bareng mas aja yah" kata Hanifah dia adalah istri Raihan yah Naila tinggal bersama kakaknya dan orang tuanya juga tapi orang tuanya lagi ke luar negeri mengurusi pekerjaannya

"Kenapa? Dia kan bisa naik taxi" ucap Raihan menduduki kursi makan disamping istrinya

"Kak yang dikatakan kak Raihan benar kok aku masih bisa naik taxi" ujar Naila

"Gak nanti kamu bisa telat nai" balas Hanifah

"Mas kasihan Naila nanti bisa telat mas ayolah mas" bujuk istrinya dengan memeluk tangan suaminya Hanifah ingin mendekatkan adiknya dengan suaminya agar mereka bisa bersatu dengan ikatan pernikahan

"Hadeehhh pake drama segala deh" batin Naila dengan tidak suka dengan keromantisan mereka

"Ok ini demi kamu ya sayang" mencubit hidungnya Hanifah

"Ihh sakit tau" rintihan Hanifah

"Kalo gak niat nganterin gak usah gw bisa naik taxi sendiri" meninggalkan mereka yang masih mesra

"Mas susul Naila sana" rayu Hanifah sebelum menyusul Naila Raihan mencium kening istrinya dan Hanifah pun mencium tangan suaminya lalu mengejar adik iparnya yang masih berada di depan pintu rumah

"Nai tunggu biar saya yang mengantarkan kamu" kata Raihan tidak ambil pusing Naila langsung masuk ke mobil Raihan dan Raihan pun melajukan mobilnya diperjalanan tidak ada suara pun kami saling diam Raihan pun mengajak Naila berbicara

"Hmm..." Deheman Raihan agar suasana tidak hening Naila langsung melihat Raihan yang berdehem

"Nanti pulangnya saya anter" dengan datar lalu Naila pun mengangguk dan menatap jendela menurut dia lebih baik menatap jendela dari pada harus berbicara dengan kakak iparnya itu dia begitu dingin, datar, cuek berbicara pun hanya singkat dan hanya keperluan saja berbeda jika Raihan bersama istrinya pasti manja, penyayang, bawel deh pokoknya

Sesampai di kampus semua menatap kami mungkin karena Naila berangkat bersama Raihan yah dia menganggap Naila itu pelakor karena selalu dekat dengan suami kakaknya walaupun Raihan datar dia banyak sekali fansnya menurut fansnya dia itu tampan, kaya, pintar ngaji, tapi datar menurut mereka dia itu suami idaman tapi menurut Naila sih biasa saja

Dasar pelakor

Suami kakaknya aja diembat

Cantik kagak jelek iya

Mendingan kakaknya cantik kemana-mana

Gak punya hati

Dasar bad girl

Naila hanya berdiam menurut Naila semua itu benar dia memang seperti pelakor merebut suami kakaknya tapi Raihan tidak menanggapi semua perkataan mereka dia cuek, datar, dingin dia beda jika bersama istrinya pasti lembut sekali Sampai di koridor gw berpisah dengan Raihan

"Gw duluan pak" pamit gw baru saja berjalan sedikit tapi Raihan memanggilnyaNaila pun berhenti dia mendengar Raihan memanggilnya

"Nanti pulang bareng saya" kemudian Naila melanjutkan perjalanannya di kelas dia bertemu dengan pacarnya yah dia sudah punya pacar yaitu Raka

"Selamat pagi Sayang" panggil Raka dengan mengucapkan kata sayang dia mencium pipinya Naila dan Naila pun tersenyum kemudian Raka duduk disamping Naila

"Nanti pulang bareng aku yah" kata Raka sambil mengusap paha Naila yang putih itu dengan tangan nakalnya itu yah dia memakai pakaian sexy dia tidak pernah protes jika Raka mengusapnya karena menurut Raina itu hanya biasa saja

"Maaf yah aku gak bisa soalnya aku bareng kakak ipar ku" ucap Naila

"Malam kita jalan yuk mau gak" tanya Raka

"Ok tapi jemput aku yah" rengek Naila dengan mengusap dada bidang Raka dia memang selalu membuat Raka tergoda

"Kamu udah nakal yah jangan bikin imanku lemah sayang" kata Raka yang memeluk pinggang Naila tanpa mereka sadari dosen sudah datang yaitu kakak iparnya sendiri "Kalo mau pacaran jangan disini" datar Raihan kami pun berpindah tempat duduknya masing-masing

"Buka bukunya halaman 87" Raihan pun memulai pelajarannya memulai pelajarannya

Setelah selesai pelajaran kami pun pulang Naila menunggu kakak iparnya itu di parkiran dari tadi kakak iparnya belum datang lama kelamaan Raihan pun datang

"Lama amat sih panas tau nanti gw gosong disini mulu" omel Naila dia tidak menanggapi ocehan adik iparnya Raihan langsung masuk ke mobilnya

"Dasar batu es dinginnya kebangetan ngalahin es batu" gerutu Naila

Diperjalanan Raihan mengajak ngobrol Naila menanyai persoalan tadi di kelasnya bersama pacarannya

"Tadi siapa kamu" tanya Raihan dengan dingin sambil menatap Naila

"Pacar gw emang kenapa" jawab Naila yang menatap ke arah sampingnya

"Mending kamu jauhin deh cowo itu kayanya dia bukan cowok baik-baik liat saja dia sudah berani menyentuh kamu segala" jelas Raihan masih fokus dnegja nyetir mobilnya

"Itu urusan gw seterah gw mau ninggalin dia atau gak itu bukan urusan bapak" omel gw setelah sampai dirumah Naila keluar dari mobilnya dan masuk ke rumahnya Raihan pun sama keluar dari mobilnya Hanifah yang berada di dalam aneh melihat tingkah Naila yang nyelonong aja biasanya dia tidak begitu

"Naila kenapa mas" tanya istrinya itu mendekati suaminya mencium tangannya

"Aku nyuruh dia buat jauhin lelaki gak benar itu tadi dikelas aku melihat cowok itu

mengusap pahanya dan memeluknya cowok itu gak benar Han" jawab Raihan dengan jelas apa yang dia lihat dikelas tadi

"Naila Sudah punya pacar mas" kata Hanifah

"Mungkin itu pacarnya dia kelihatan sudah akrab" jelas Raihan

"Mas jagain adikku yah kalo perlu kalo cowok itu ngituin Naila mas marahin dia aku gak suka adik ku diginiin sama cowok gak benar itu" kata Hanifah

"Aku akan selalu jaga adikmu dari cowok gak benar itu sekarang kamu gak usah sedih lagi yah senyum dong" menenangkan istrinya itu dengan mengusap pipinya itu

Malam hari kami makan bersama di ruang makan kami saling diam Setelah selesai makan Hanifah berbicara dengan adiknya itu permasalahan cowoknya

"Nai kakak minta putusin cowok itu" pinta kakaknya

"Kak aku cinta sama dia aku gak bisa memutuskan hubunganku" kata Naila

"Nai dia itu bukan cowok baik-baik sekarang kakak minta putuskan hubungan kamu sebelum terjadi apa-apa sama kamu" kata kakaknya

"Pasti bapak kan yang mengadu ke kakak saya mending bapak urusin aja kehidupan bapak gak usah ngurusin hidup orang" omel Naila

"Rai saya cuma gak mau adik ipar saya mendekati pergaulan yang tidak benar" kata Raihan kemudian mereka mendengar ada yang mengetuk rumahnya mungkin itu Raka pikir Naila yah mereka memang sudah janjian

"Siapa malam-malam begini datang ke rumah" kata Hanifah

"Aku aja kak yang buka pintunya" ucap Naila

"Gak usah kamu disini saja" kemudian Hanifah langsung membukakan pintu rumahnya "Maaf siapa yah" tanya Hanifah

"Kenalin kak saya pacarannya Naila" sambil ingin bersalaman dengan kakaknya tapi

Hanifah menangkupkan kedua tangannya didada

"Putuskan hubungan kalian" pinta kakaknya itu

"Loh kenapa kak kami saling mencintai" tanya Raka dengan heran

"Kalo kamu mencintai adik saya kamu tidak akan mengajak adik saya pacaran ngerti" omel kakaknya Naila pun menghampiri kakaknya Raihan mengikuti Naila dibelakang

"Kamu Raka" kata naila

"Hai sayang jadi kan malam ini kita main" ucap Raka dengan menggoda

"Lebih baik kamu masuk nai dan putuskan hubungan kalian" pinta kakaknya

"Kakak gak bisa gitu dong sampai kapan pun aku gak bakal putuskan hubungan kita" tolak Naila

"Kakak bilang masuk nai" marah Hanifah dengan membentaknya

"Lebih baik kamu turuti kakakmu" saran Raihan yang berada di samping Naila

"Bapak gak usah ikut campur" sindir Naila

"Naila jaga ucapan mu mending sekarang kamu masuk ke dalam atau kakak bakal bilang ke Abi dan umi kalo kamu pacaran" marah Hanifah dengan sedikit membentak

"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah putus kan hubungan ini" kata Naila kemudian pergi ke kamarnya

"Sekarang kamu pulang saja" usir Hanifah kemudian Raka pun pergi meninggalkan rumah nya

Hanifah dengan suaminya menghampiri Naila ke kamarnya tapi pintu kamarnya dikunci

"Nai buka pintunya kakak mau bicara sama kamu" teriak kakaknya sambil menggedorgedor pintu kamarnya

"Kakak pasti mau bilang nyuruh aku pustusin Raka kan" jawab Naila yang masih berada di dalam kamarnya

"Kakak lakukan ini semua demi kamu nai kakak cuma gak mau kamu tersesat Naila kalo kamu pacaran sama aja kamu menjerumuskan Abi dan umi ke neraka memangnya kamu mau orang tua kita masuk ke Neraka cuma karena kamu nai pacaran" nasihat Hanifah Naila pun berpikir dia juga tidka tega jika orang tuanya masuk neraka kemudian Naila membukakan pintu kamarnya dan memeluk kakaknya dengan erat

"Maafkan aku kak aku gak mau Abi sama umi masuk neraka hiks...hiks... Maafkan aku kak" tangisan Naila yang memeluk kakaknya itu Raihan melihat itu pun ikut bersedih dia tahu jika Naila sebenarnya anak baik mungkin karena orang tuanya sibuk kerja jadi pergaulannya gak benar kaya gini deh

"Saya tau kok sebenernya kamu orang baik hanya saja kamu salah pergaulan" kata

Raihan dengan tersenyum

"Bapak gak usah ikut campur deh ini urusan perempuan" omel Naila hanifah pun ikut terkekeh melihat tingkah suaminya dengan adiknya

"Kamu mau kan pustuskan hubungan kamu dengan Raka" tanya Hanifah lalu Naila mengangguk dia harus rela pustuskan hubungan ini demi Abi dan uminya

"Terima kasih dek udah mau meringankan tanggung jawab abi" dengan memeluk adiknya itu

Esoknya Naila dan Raihan berangkat ke kampus bareng mereka sedang makan bersama berkumpul di ruang makan

"Mulai sekarang kamu harus berangkat bareng sama kak Raihan yah" kata Hanifah

"Aku gak mau kak aku bisa naik taxi kok" tolak Naila

"Gak ada bantahan" ucap Hanifah

"Udah sih ikutin aja apa susahnya" kata Raihan

"Bapak enak bicara begitu lah saya setiap hari di omongin sama fans-fans bapak" ucap

Naila smbil menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya

"Emang fanss mas Raihan bilang apa" tanya Hanifah dengan kepo jika ini masalah menyangkut suaminya

"Itu gak penting sayang udah gak usah dengerin Han" jawab Raihan

"Masa sih dia bilang..." Ucapan Naila terpotong dengan ucapan Raihan

"Naila jangan teruskan atau nilai kamu saya kurangi" tegas Raihan

"Apa sih pak main ancam aja" kata Naila

"Udah ngomong aja sama kakak gak usah takut sama mas Raihan" ucap Hanifah dengan penasaran

"Dia bilang..." Ucapan Naila terpotong oleh Raihan lagi

"Saya gak segan-segan memotong nilai kamu" ancam Raihan

"Apa sih mas gak usah ancam adik aku deh" omel Hanifah

"Udah terusin aja" lanjutnya degan masih penasaran

"Kalo fanss kak Raihan bilang aku ini pelakor kak ngerebut suami kakak katanya" kata Naila

"Udah kamu gak usah dengerkan apa kata mereka dia hanya iri sama kamu" ucap Hanifah

Kami berangkat bersama ke kampus di perjalanan tidak ada sahutan dari Raihan, Naila hanya menatap jendela saja sampai di kampus Naila berjalan menuju kelasnya dia menemui Raka yang menghampirinya dengan mencium pipi ku yah seperti biasa kami selalu begitu

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh nuni

Selebihnya

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku