Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Terlarang Dengan Tetangga

Cinta Terlarang Dengan Tetangga

soewarsa

5.0
Komentar
5.8K
Penayangan
30
Bab

Pada suatu malam, Maya, seorang ibu rumah tangga yang merasa terperangkap dalam pernikahannya dengan suaminya yang keras, secara tak sengaja melihat tetangga barunya, Daniel, sedang bermesraan dengan seorang wanita. Melihat bagaimana Daniel mampu membuat pasangannya merasa bahagia, sesuatu yang sangat jauh berbeda dari perlakuan suaminya, Rafael, yang temperamental dan sering kali menyakiti Maya baik secara fisik maupun psikis, membuat Maya merasa terperangkap dalam dilema. Sejak saat itu, ia selalu merasa ada kekosongan di hatinya, yang mulai ia penuhi dengan perasaan yang tak seharusnya terhadap Daniel. Daniel, yang juga sudah menikah, tidak tahu bahwa Maya diam-diam mulai memendam perasaan padanya. Meskipun begitu, perasaan itu perlahan tumbuh seiring waktu, dan Maya merasa terjebak antara perasaan terhadap Daniel dan rasa tanggung jawab terhadap suaminya. Bagaimanakah akhirnya kisah cinta terlarang mereka?

Bab 1 Pertemuan yang Tak Sengaja

Maya duduk di sofa tua di ruang tamu, memandang jendela besar yang terbuka, membiarkan angin malam yang sejuk berhembus masuk. Ia bisa mendengar suara-suara di luar, terdengar samar suara tawa, langkah kaki yang berderap, dan obrolan ringan dari tetangga-tetangganya. Namun, pikirannya melayang jauh. Ia mengamati langit malam yang gelap, seolah mencari sesuatu yang tak bisa dijangkau oleh matanya. Sesuatu yang hilang. Sesuatu yang tidak pernah benar-benar dimilikinya.

Maya menarik napas dalam-dalam dan menatap ponselnya yang tergeletak di meja kecil di sampingnya. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan masuk dari suaminya, Rafael. Hal yang biasa. Rafael selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan semakin lama, Maya merasa semakin terasing darinya. Pernikahan mereka sudah jauh dari bahagia. Setiap kali mereka berbicara, kata-kata terasa tajam, penuh kebencian. Setiap kali mereka bertemu, rasa takut selalu menggelayuti hatinya.

Tiba-tiba, sesosok bayangan muncul di luar jendela. Maya menoleh. Matahari hampir terbenam, dan cahaya oranye keemasan mulai meredupkan warna-warna dunia. Maya melihat sosok pria yang tampaknya baru pulang dari kerja, berjalan menuju rumah baru yang terletak tepat di sebelah rumahnya. Itu adalah Daniel, tetangga barunya yang beberapa hari sebelumnya baru pindah bersama istrinya. Maya tidak bisa tidak memperhatikan wajahnya yang tampan, senyumnya yang ramah, dan aura tenang yang memancar darinya.

Maya berusaha menahan pikirannya yang mulai mengembara, tetapi entah mengapa, sosok Daniel begitu menarik perhatian. Ia tidak tahu mengapa, tapi ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuatnya merasa nyaman, bahkan tanpa sepatah kata pun terucap antara mereka. Mungkin karena Daniel selalu tampak bahagia, tidak seperti suaminya yang temperamental dan cenderung menuntut segalanya darinya.

Beberapa detik kemudian, Maya mendengar suara pintu rumah sebelah terbuka, dan tanpa sengaja, ia melihat Daniel sedang berbicara dengan seorang wanita. Maya menahan napasnya saat melihat mereka berdua berdiri di depan pintu, berbincang dengan tawa ceria yang membuat hati Maya tersentuh. Wanita itu tampak sangat nyaman di samping Daniel, senyum keduanya terlihat begitu tulus. Mereka bercakap-cakap dengan penuh kehangatan, seolah dunia mereka hanya berputar di sekitar mereka berdua.

Maya merasa matanya mulai berkaca-kaca. Ada perasaan yang sulit ia ungkapkan, perasaan yang tiba-tiba menghampirinya begitu saja. Ia teringat bagaimana dulu, ia dan Rafael selalu berjanji akan bahagia, bagaimana Rafael selalu tampak penuh cinta padanya ketika mereka pertama kali menikah. Namun, belakangan, semua itu berubah. Rafael berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang penuh dengan kemarahan dan kekerasan. Maya merasa hancur setiap kali ia berhadapan dengan suaminya.

Tanpa sadar, Maya terus mengamati Daniel dan wanita itu, merasa aneh melihat bagaimana Daniel begitu lembut dan penuh perhatian. Ia memerhatikan bagaimana Daniel merangkul wanita itu dengan penuh kasih sayang, bagaimana pria itu selalu mampu membuat pasangannya merasa dihargai. Maya merindukan itu-sentuhan lembut, perhatian tulus yang membuatnya merasa dicintai. Sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Kenapa aku merasa seperti ini?" gumam Maya dalam hati, mencoba mengusir perasaan aneh yang mulai menguasai pikirannya.

Suasana di luar terasa semakin sepi. Maya menunduk, seolah mencoba mengalihkan pandangannya dari Daniel dan wanita itu yang kini sudah masuk ke dalam rumah. Namun, bayangan mereka masih terngiang dalam pikirannya, mengusik setiap sudut hatinya yang terluka. Dengan hati yang kacau, Maya bangkit dari kursinya dan berjalan ke dapur, berusaha menenangkan dirinya.

Saat tangannya membuka kulkas, ia mendengar pintu rumahnya dibuka. Maya menoleh dan melihat Rafael, suaminya yang tampak kelelahan, berjalan masuk tanpa sepatah kata pun. Wajahnya muram, matanya yang tajam seperti selalu mencari kesalahan pada Maya. Maya bisa merasakan ketegangan di udara.

"Mana makan malam?" tanya Rafael dengan suara kasar, melemparkan tasnya ke meja tanpa perhatian.

Maya menelan ludah, berusaha untuk tetap tenang. "Aku sedang menyiapkannya," jawabnya pelan.

Rafael hanya mengangguk sambil melangkah menuju ruang tamu, duduk di sofa dengan sikap acuh tak acuh. Maya melanjutkan pekerjaannya di dapur, namun hatinya terasa berat. Ia ingin berteriak, tetapi tidak bisa. Perasaan itu kembali lagi-perasaan yang mulai tumbuh sejak malam itu, ketika ia tak sengaja melihat Daniel bersama wanita itu. Perasaan yang tak seharusnya ia miliki, namun semakin sulit untuk ditahan.

Maya selesai menyiapkan makan malam, dan membawa makanan itu ke ruang tamu. Rafael tidak menoleh sama sekali, hanya menatap layar televisi dengan kosong. Maya duduk di seberangnya, menatap suaminya yang tampak semakin jauh. Tak ada percakapan, tak ada senyum, hanya keheningan yang memeluk mereka berdua.

"Rafael," Maya akhirnya membuka mulut, suaranya hampir tak terdengar. "Kenapa kita tidak pernah berbicara dengan baik lagi?"

Rafael mengalihkan pandangannya ke Maya, matanya penuh kekasaran. "Kamu yang selalu menghindar," jawabnya singkat, tidak ada empati dalam suaranya.

Maya merasakan sakit di dadanya. Ia tahu Rafael tidak pernah benar-benar melihatnya lagi. Ia hanya merasa seperti bayangan yang selalu ada, tapi tidak pernah benar-benar dipedulikan. Perasaan itu semakin memperburuk hatinya.

"Maafkan aku," Maya berbisik, meski ia tahu kata-kata itu tak akan pernah mengubah apapun. Ia merasa terperangkap dalam hidupnya sendiri.

Setelah makan malam, Rafael beranjak pergi, meninggalkan Maya sendirian di ruang tamu. Maya duduk di sana, merenung, memikirkan segala sesuatu yang terjadi. Bayangan Daniel kembali muncul dalam pikirannya. Apa yang sebenarnya ia rasakan? Mengapa ia merasa nyaman hanya dengan melihat Daniel, meskipun ia tahu pria itu sudah memiliki istri?

Maya merasa bingung. Ia ingin melupakan perasaan ini, tetapi semakin ia mencoba mengabaikannya, semakin perasaan itu menyusup masuk. Ia tahu ini salah, perasaan yang terlarang, namun entah bagaimana, hatinya tidak bisa berbohong.

Malam itu, Maya duduk termenung, memikirkan apa yang harus ia lakukan. Ia tahu perasaannya terhadap Daniel mungkin hanya akan membawa masalah, tapi hatinya tidak bisa menepisnya begitu saja. Apa yang sebenarnya ia inginkan? Kebahagiaan yang selama ini ia impikan?

Maya menatap keluar jendela, matanya mencari bintang di langit malam. "Apa yang harus aku lakukan, Tuhan?" bisiknya, seolah berharap ada jawaban yang akan membawanya keluar dari kebingungannya.

Namun, tak ada jawaban. Hanya keheningan yang mengisi ruang di sekelilingnya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh soewarsa

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Cinta Terlarang Dengan Tetangga
1

Bab 1 Pertemuan yang Tak Sengaja

23/11/2024

2

Bab 2 Bayangan yang Menghantui

23/11/2024

3

Bab 3 Ketegangan yang Semakin Meningkat

23/11/2024

4

Bab 4 Perasaan yang Terlalu Dalam

23/11/2024

5

Bab 5 Konflik yang Semakin Dalam

23/11/2024

6

Bab 6 Saat keluar ke halaman depan

23/11/2024

7

Bab 7 Maya berhenti sejenak di trotoar

23/11/2024

8

Bab 8 kata-kata yang memberikan harapan sekaligus menantang kenyamanan

23/11/2024

9

Bab 9 Menjaga Harapan

23/11/2024

10

Bab 10 Langkah Menuju Kebebasan

23/11/2024

11

Bab 11 Beberapa minggu telah berlalu

23/11/2024

12

Bab 12 Kembali kepada Anak-Anak

23/11/2024

13

Bab 13 Langkah Baru dalam Hidup

23/11/2024

14

Bab 14 Membangun Kembali Harapan

23/11/2024

15

Bab 15 Pertemuan yang Mengguncang

23/11/2024

16

Bab 16 Waktu berlalu dengan cepat

23/11/2024

17

Bab 17 Setelah perbincangan yang singkat

23/11/2024

18

Bab 18 Kejutan dari Masa Lalu

23/11/2024

19

Bab 19 Pilihan yang Sulit

23/11/2024

20

Bab 20 Harapan yang Baru

23/11/2024

21

Bab 21 Sebuah Janji untuk Diri Sendiri

23/11/2024

22

Bab 22 Menghadapi Masa Lalu dan Menatap Masa Depan

23/11/2024

23

Bab 23 Menyusun Potongan-Potongan Kehidupan

23/11/2024

24

Bab 24 Jalan yang Tak Terduga

23/11/2024

25

Bab 25 Pikirannya kembali terfokus pada percakapan dengan Adi

23/11/2024

26

Bab 26 Membangun Kembali Segalanya

23/11/2024

27

Bab 27 pertemuannya dengan Rafael

23/11/2024

28

Bab 28 ada sesuatu yang tetap menggantung

23/11/2024

29

Bab 29 Menyusuri Jejak yang Terlupakan

23/11/2024

30

Bab 30 Maya merasa ada yang berbeda dengan dirinya

23/11/2024