Cinta Terlarang Dengan Tetangga
di luar, terdengar samar suara tawa, langkah kaki yang berderap, dan obrolan ringan dari tetangga-tetangganya. Namun, pikirannya melayang jauh. Ia mengamati
ya, Rafael. Hal yang biasa. Rafael selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan semakin lama, Maya merasa semakin terasing darinya. Pernikahan mereka sudah jau
t sosok pria yang tampaknya baru pulang dari kerja, berjalan menuju rumah baru yang terletak tepat di sebelah rumahnya. Itu adalah Daniel, tetangga barunya yang beber
u mengapa, tapi ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuatnya merasa nyaman, bahkan tanpa sepatah kata pun terucap antara merek
han napasnya saat melihat mereka berdua berdiri di depan pintu, berbincang dengan tawa ceria yang membuat hati Maya tersentuh. Wanita itu tampak sangat nyaman di
dan Rafael selalu berjanji akan bahagia, bagaimana Rafael selalu tampak penuh cinta padanya ketika mereka pertama kali menikah. Namun, belakangan, semua itu be
erhatikan bagaimana Daniel merangkul wanita itu dengan penuh kasih sayang, bagaimana pria itu selalu mampu membuat pasangannya merasa d
Maya dalam hati, mencoba mengusir peras
ang kini sudah masuk ke dalam rumah. Namun, bayangan mereka masih terngiang dalam pikirannya, mengusik setiap sudut hati
el, suaminya yang tampak kelelahan, berjalan masuk tanpa sepatah kata pun. Wajahnya muram, matan
dengan suara kasar, melemparkan
ntuk tetap tenang. "Aku sedang
apur, namun hatinya terasa berat. Ia ingin berteriak, tetapi tidak bisa. Perasaan itu kembali lagi-perasaan yang mulai tumbuh sejak mala
sekali, hanya menatap layar televisi dengan kosong. Maya duduk di seberangnya, menatap suaminya yang
aranya hampir tak terdengar. "Kenapa kita
penuh kekasaran. "Kamu yang selalu menghindar," j
elihatnya lagi. Ia hanya merasa seperti bayangan yang selalu ada, tapi tid
ata-kata itu tak akan pernah mengubah apapun.
ng, memikirkan segala sesuatu yang terjadi. Bayangan Daniel kembali muncul dalam pikirannya. Apa yang sebenarnya
oba mengabaikannya, semakin perasaan itu menyusup masuk. Ia tahu ini salah,
nya terhadap Daniel mungkin hanya akan membawa masalah, tapi hatinya tidak bisa menepis
alam. "Apa yang harus aku lakukan, Tuhan?" bisiknya, seolah berh
anya keheningan yang meng