Cinta Terlarang Dengan Tetangga
n menguasai dirinya. Setiap kali ia bertemu dengan Daniel, baik secara kebetulan ataupun sengaja, hatinya berdebar kenca
seakan semuanya terjepit di dalam hatinya. Ia bisa mendengar langkah kaki Rafael yang berat, pintu yang diban
takut kalau harus berhadapan lagi dengan ledakan kemarahan suaminya. "Aku bekerja keras setiap hari, dan yang k
. Selalu seperti itu. Setiap kali ia mencoba berbicara, Rafael akan memotongnya dengan kekesalannya. Tapi ada
Ia mencoba untuk tidak menunjukkan kelemahan di hadapan suaminya, meskipun hatin
gaimana harus bersikap? Kamu pikir kamu lebih tahu?" Ia melangkah lebih
ta-katanya hampir tak terdengar. "Aku hanya... ingin kamu lebih lembu
mukul. Maya menutup mata, siap menerima pukulan yang mungkin da
fael menyeringai sinis. "Tungg
intu, muncul Daniel. Tatapan mereka bertemu, dan Maya bisa melihat ekspresi Daniel yang agak
yakan apakah ada yang bisa saya bantu," kata Daniel, suaranya tetap
"Apa urusanmu dengan kami?" jawabnya kasar
el, berharap bisa meredakan situasi. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Daniel. Ter
ap tenang, seolah tahu ada sesuatu yang lebih besar sedang terjadi. "May
ak. "Ya, saya baik-baik saja. Terima kasih,"
kata Daniel, tetap dengan suara lembut
jam. "Kamu pikir siapa kamu datang ke sini tanpa permisi? Kalau ada urusan, datanglah
gin memastikan semuanya baik-baik saja," jawabnya deng
h dengan langkah tenang. Maya merasa seakan ada yang terlepas dari dirinya, seakan
dia? Kamu pikir kamu lebih butuh perhatian dari dia daripada dari suamimu sendiri?!" teriak Rafael, tangann
aya dengan suara pelan, hampir tidak terdengar.
tanpa mengatakan apa-apa lagi. Maya berdiri terdiam di tempatnya, mera
kkan perhatian yang tulus, Maya merasa ada harapan, meskipun ia tahu itu adalah jalan yang berbahaya.
ahu bahwa ia harus berhati-hati. Sebuah hubungan yang terlarang tidak akan pernah bisa berakhir dengan bahagia, dan Maya tahu r