Cinta Terlarang Dengan Tetangga
embuatnya semakin terperangkap dalam kesepian. Rafael, suaminya, semakin tidak bisa diajak bicara baik-baik. Setiap kali mereka berbicara,
batin yang terus-menerus, tapi hatinya terasa begitu gelisah. Ia ingin berbicara dengan seseorang, denga
egup lebih cepat. Ia tahu perasaannya terhadap Daniel semakin dalam, semakin sulit untuk disembunyikan
tampak lebih tenang. Namun, Maya tahu bahwa kedamaian itu hanya sementa
tanya Rafael, matanya tajam menat
ng menghimpitnya. "Aku hanya... duduk dan berpikir," jawa
g sulit dibaca. "Pikirkan apa? Tentang diriku atau tentang
adanya jarak antara mereka. "Aku tidak tahu apa yang kamu maksud, Raf
lan menuju kulkas. "Kamu pikir aku bodoh? Aku tahu kamu memi
ini mulai terbongkar, dan itu membuatnya takut. Takut jika Rafael mengeta
u sudah berusaha, Rafael. Aku sudah mencoba untuk mencintaimu, tapi bagai
di sana. "Jadi, kamu menyalahkan aku atas segalanya?" tanya Rafael, meskipun suaranya mulai melembut. "
hampir hilang, digantikan oleh kebencian dan ketidakpastian. Na
niel berdiri di sana, tampak ragu sejenak sebelum akhirnya melangkah masuk. "Maya, a
i mungkin akan mengubah segalanya. Rafael menatap Daniel dengan tatapan taja
a Rafael dengan suara kasar, meskipun
enjawab, "Saya hanya ingin memastikan Maya baik-bai
ahu bahwa Daniel tidak hanya sekadar peduli, tetapi ada sesuatu yang lebih.
Menyibukkan diri dengan urusan orang lain? Kalau ada masalah, selesaikan dengan
u mengganggu kamu, saya akan pergi," jawabnya tanpa ekspresi, me
g semakin panas. "Rafael, tolong... jangan seperti ini,"
ari ruang tamu, meninggalkan Maya dan Daniel. Maya merasa tubuhnya mel
tangan Maya dengan lembut. "Maya, kamu tidak sendirian," katanya, suaranya pe
aan ini tidak bisa dihentikan. Dalam hatinya, ia merasa bersalah, tetapi juga merasa ada sesuatu yang
idak akan mudah. Ada terlalu ban