/0/24057/coverorgin.jpg?v=fd1094b94f91e88087ae939108913a37&imageMogr2/format/webp)
Seorang wanita cantik berhijab syar'i bernama Khadijah Aisyah, atau yang sering disapa Aisyah tengah menyiram tanaman di halaman rumahnya. Terlihat dia sangat bahagia melihat semua tanamanya tubuh subur. Tiba-tiba saja Aisyah dikejutkan oleh kedatangan sang sahabat baik.
"Assalamualaikum Aisyah!" Difa mengucapakan salam dengan lembut, sembari tersenyum manisnya dan menghampiri wanita muda itu.
"Waalaikumsalam," jawab Aisyah dengan nada lembut, dan senyuman berbinar-binar dari wajahnya.
Difa menghampiri Aisyah. Kemudian, diam seribu bahasa. Sebab, ia sedikit ragu mengungkapkan sesuatu yang akan sangat menyakiti ibu beranak satu tersebut.
Aisyah merasa tidak enak hati. Karena, tidak seperti biasanya Difa gugup di hadapannya. Namun, ia masih berpikir positif bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
"Aisyah, bisa kita berbicara di dalam? Apakah di dalam ada suamimu?" tanya Difa dengan ragu-ragu. Sebab, takut Aisyah marah.
Namun, Aisyah tersenyum sambil menganggukan kepala tetap berpikir positif kalau semua baik-baik saja. Kemudian, mereka bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. Pada saat itu juga suaminya Aisyah datang dan duduk bersama mereka.
Tiba-tiba saja jantung Aisyah berdetak dengan kencang, saat melihat tatapan suaminya untuk sang sahabat. Wanita itu berpikir apa yang sebenarnya terjadi?
"Aisyah maafkan aku," ucap Putra dengan tutur kata yang lembut.
Sontak saja membuat Aisyah langsung menatap wajah Putra. Kemudian, dia melirik sekilas ke arah Difa. Hatinya benar-benar kacau, pikirannya terbang melayang karena mendengar kata maaf dari sang suami.
"Ma-maaf untuk apa, Mas?" tanya Aisyah gugup.
Sebab, dia tidak sanggup jika yang ada di dalam pikirannya terjadi. Aisyah benar-benar gelisah ingin segera mendapatkan jawaban dari sang suami.
Putra berpindah posisi mendekati Difa, membuat Aisyah susah bernapas, seperti kehilangan oksigen dan menerka-nerka mereka memiliki hubungan spesial. Bulir-bulir bening mulai menghiasi kelopak matanya yang indah.
"Kami akan segera menikah," ungkap Putra sambil memegang tangan Difa dengan sangat mesra, di hadapan sang istri.
Aisyah langsung menitihkan air mata, dia tidak percaya apa yang ia dengar barusan dari mulut sang suami yang ingin menikah Difa. Wanita itu kesulitan bernapas saat ini seperti kehilangan oksigen.
Putra langsung menghampiri sang istri. Kemudian, memeluk Aisyah dengan lembut. Sedangkan wanita itu sudah terisak-isak mendengar suaminya ingin menikahi Difa sang sahabat baik. Padahal, usia pernikahan mereka baru menginjak dua tahun.
Namun, Putra sudah izin untuk menikah lagi. Apakah alasannya. Mengapa mereka tega mengkhianati dirinya seperti ini?
"Mengapa Mas?" tanya Aisyah lirih, dengan nada bergetar menahan tangisannya.
Putra terdiam. Karena, dia tidak mungkin berucap jujur. Sebab ia takut Aisyah semakin sedih mendengar kejujurannya .
"Katakan Mas!" pinta Asiyah lirih, air matanya mulai mengalir deras membasahi seluruh wajahnya yang cantik.
Putra menghela napas panjang. Karena, perkataannya ini akan sangat menyakiti hati Aisyah. Kemudian, dia melirik ke arah Difa yang sejak tadi hanya diam seribu bahasa.
/0/16233/coverorgin.jpg?v=6646abcb187027bfce9a2b55dd0fcb1e&imageMogr2/format/webp)
/0/4315/coverorgin.jpg?v=3c2388cbc4c07973f4d314bebc315f5d&imageMogr2/format/webp)
/0/24665/coverorgin.jpg?v=a18e649a39800399143780954e35dbd1&imageMogr2/format/webp)
/0/22532/coverorgin.jpg?v=e66aef6c2174b42a1b1c5f5202e3b305&imageMogr2/format/webp)
/0/30325/coverorgin.jpg?v=e6674cb1c8d1bd7fdda14072fb08a3ab&imageMogr2/format/webp)
/0/3905/coverorgin.jpg?v=80685fced6d4403a026d3d4bb7660cff&imageMogr2/format/webp)
/0/17367/coverorgin.jpg?v=909647909d0e9d97dbec4136afd21463&imageMogr2/format/webp)
/0/5575/coverorgin.jpg?v=fc1b12f1b88558f4d5c99de4fc26d905&imageMogr2/format/webp)
/0/26696/coverorgin.jpg?v=300828bfd37e392b6872c98b1c79a79a&imageMogr2/format/webp)
/0/16559/coverorgin.jpg?v=e2071e6c7a02478e542e0f7ba23df599&imageMogr2/format/webp)
/0/17534/coverorgin.jpg?v=20240419170158&imageMogr2/format/webp)
/0/17924/coverorgin.jpg?v=076d5a12ad453e264fe263be9d64a4cb&imageMogr2/format/webp)
/0/23335/coverorgin.jpg?v=449cea810c5ef59b88cedb2b49dc88c2&imageMogr2/format/webp)
/0/28653/coverorgin.jpg?v=4f477156a4117dcd43622329613b127a&imageMogr2/format/webp)
/0/28201/coverorgin.jpg?v=d70806dc01d394b2e9ba7a60eac795f4&imageMogr2/format/webp)
/0/28977/coverorgin.jpg?v=20251204202450&imageMogr2/format/webp)
/0/3853/coverorgin.jpg?v=b9640e1bc4332274459607b536ffc0db&imageMogr2/format/webp)
/0/23705/coverorgin.jpg?v=6209c31bca2b5f0db9b5e010ebeac781&imageMogr2/format/webp)
/0/2850/coverorgin.jpg?v=97f0192d4a1aae7e692969c4bbac8de6&imageMogr2/format/webp)