Suamiku Sepupuku

Suamiku Sepupuku

puteri rezky

5.0
Komentar
2.8K
Penayangan
30
Bab

Laura, seorang gadis berusia 21 tahun. Memiliki sikap yang sangat ceria jika sedang bersama teman temannya. Namun akan bersikap cuek dan dingin kepada sepupu tunggalnya yang usianya lebih tua 1 tahun darinya, Gabriel. Sejak kecil laura tinggal bersama Om dan Tantenya yang bernama Nayla dan Rafa. Orang tua Laura meninggal sejak Laura berusia 9 tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas sewaktu akan menjemputnya yang saat itu berada di rumah Dita, sang Nenek. Dan saat ini, saat usia Laura menginjak 21 tahun. Laura di hadapkan masalah yang cukup besar. Yakni ketika Gabriel, sang sepupu mulai menunjukkan tanda-tanda ketertarikan padanya bukan sebagai adik, melainkan sebagai wanita. Dan masalah bertambah semakin besar ketika Gabriel dengan sengaja menjebak Laura dengan mengotorinya hingga membuatnya harus menjalani kehidupan yang tak pernah ia harapkan apalagi ia inginkan dengan menerima pernikahan gila ini. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apa yang akan di lakukan Laura pada Gabriel? Serta apa yang membuat Gabriel dengan tega melakukan sesuatu yang gila itu kepada sepupunya sendiri?

Bab 1 Rencana Kotor

Hari ini Laura dan teman-temannya akan melakukan sebuah pesta untuk merayakan kelulusan mereka yang pada beberapa saat lalu memenangkan sebuah kontes menari dan rencananya beberapa hari kedepan mereka akan segera berangkat ke negri impian para Kpopers, Korea Selatan untuk melanjutkan kontes menari mereka ke kontes tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Guys, kita harus mengadakan big party nih buat ntar malam!" Teriak cinta pada teman-teman kelompoknya.

"Oke, sekarang pilih tempat, waktu dan temanya. Aku bakal datang sesuai dengan keputusan kalian," ujar Laura singkat.

"Enak bener kamu, Ra. Ngatur aja taunya, heran ..." sunggut Siska yang kesal.

Malam hari ....

Di sebuah Caffe yang telah disulap menjadi tempat party Laura dan teman-teman, Laura dan yang lain terlihat sudah datang dengan gaun berwarna navy secara serentak.

Hanya ada beberapa orang saja yang saat ini terlihat hadir, karena memang party ini hanya diadakan khusus untuk tim menari Laura dan teman-teman.

Terlihat sang pangeran DJ sudah mulai menunjukkan aksinya dan pada saat yang tepat lampu Caffe yang tadinya berwarna putih, kini berganti dengan lampu kerlap-kerlip dan berwarna-warni hingga memberikan kesan party yang sesungguhnya.

Frans, Riki, Kevin dan yang lain baru saja hadir dengan memakai pakaian yang sama, yakni dengan celana jeans hitam dipadukan dengan kaus putih berbalut kemeja yang tidak dikancing.

"Hai leadis ... " Sapa Kevin yang terkenal sebagai seorang playboy cap buaya.

"Hai boy," jawab Laura singkat.

"Kenapa sih muka kamu cemberut gitu, Ra? Orang mau party juga, seseruan gitu loh." Ujar Riki yang heran melihat wajah kesal Laura.

"Diam kalian! Gak tau apa ya kalian itu buat acara kita terlambat?" Kesal Laura berkacak pinggang.

"Hahahah maaf, Ra." Sambung yang Frans yang merasa gemas dengan Laura.

"Uda cepetan masuk, kita mulai acaranya!" Siska menyela ucapan teman-temannya.

Saat ini waktu menunjukkan jam 21:00 WIB dan saat ini lah party yang sebenarnya baru akan dimulai.

Tiara, Siska dan Cinta sudah berdiri di lantai dance dan menunggu sang DJ memainkan musiknya.

Sedang Frans dan yang lain pergi mempersiapkan makanan dan juga minuman mereka bersama dengan beberapa pelayan dan manager Caffe.

Acara terasa lebih meriah saat lagu sudah di putar dengan disambut oleh tarian freestyle oleh semua orang, termasuk Laura.

Semua orang menggila begitu udara menjadi lebih panas dari sebelumnya, Laura dan teman-temannya menari tanpa harus merasa malu ataupun canggung kepada orang lain.

Ditengah keasikan mereka yang bersenang-senang, di ujung pandangan ada sepasang mata yang sepertinya sedang mengawasi salah satu dari mereka seperti mengawasi seekor mangsa.

Mata itu menatap ke arah Laura tanpa berkedip sedetikpun. Perlahan saat semua orang sedang sibuk menari, seorang pria dengan tubuh kekar dan dengan tatapan dingin bak pembunuh berjalan mendekati meja Laura dan teman-teman wanitanya.

Siapa dia sebenarnya?

Apa tujuannya?

Tidak ada yang tau soal itu, namun yang pasti pria itu pasti memiliki maksud buruk.

Aura yang tadi sempat memanas kini kembali menjadi dingin, ntah kenapa perasaan Laura menjadi tidak enak apalagi tenang saat ini. Namun sebisa mungkin Laura membuang pikiran-pikiran bodohnya itu.

Pria itu mengambil sebuah pil dalam sakunya dan mencampurkannya ke dalam sebuah gelas yang diketahui adalah gelas milik Laura.

Sebelum aksinya di ketahui oleh orang yang mulai curiga padanya, pria itu lantas bersembunyi diantara kerumunan orang yang sedang menari seperti orang yang mabuk.

Benar saja, Laura yang merasa mulai lelah dan haus mengajak Siska dan Cinta untuk beristirahat sejenak dan meminum minuman mereka di meja yang sebelumnya mereka tempati dan di tandain oleh barang mereka.

Glekk ... Glekk ...

Laura meminum habis minumannya tanpa rasa curiga sedikitpun.

Semuanya aman saat Laura baru saja meneguk minuman yang menyegarkan itu, namun saat Laura hendak kembali ke lantai dance, tiba-tiba saja kepala Laura terasa sangat pusing disusul dengan mata Laura yang sangat mengantuk.

Siska dan Cinta yang melihat keadaan Laura berfikir jika Laura sedang mabuk dan mulai khawatir.

Tapi Laura tidak ingin membuat pesta ini hancur karena keadaannya.

"Guys, kalian balik duluan aja ya. Aku capek, mau istirahat sebentar. Nanti juga aku bakal nyusul kalian. Oke?" ujar Laura yang berusaha menahan kantuk.

"Kamu gak apa-apa 'kan, Ra?" tanya Cinta memastikan.

"Tenang aja kali, aku gak apa-apa kok." jawab Laura meyakinkan Cinta dan Siska.

"Tapi beneran ya, Ra. Kamu nyusul kita?" sambung Siska.

"Iya, bawel!" ketus Laura mendorong kedua temannya itu agar kembali bersenang-senang.

Beberapa saat kemudian, sepertinya Laura sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi. Dan di saat itulah pria yang tadi menaruh sebuah pil ke dalam minuman Laura, berjalan mendekatinya dengan smirk di wajahnya.

"Kamu adalah milikku, aku tidak akan melepaskanmu!" ujar pria tersebut dengan nada dingin yang kemudian membawa Laura masuk ke dalam mobilnya dengan menggendongnya.

Tidak ada yang menyadari ketika pria tersebut membawa Laura pergi bersamanya.

Sedangkan Laura, bagaimana dengan Laura?

Laura seperti yang terlihat, ia lemas tak berdaya tanpa tau siapa yang saat ini membawanya.

Pasrah, mungkin hanya kata ini yang dapat menggambarkan situasi Laura saat ini. Laura hanya pingsan, namun ia masih bisa mendengar semuanya.

Semuanya!

Bukankah berarti Laura mengetahui siapa orang yang membawanya dan apa tujuannya?

Benar, pria tersebut adalah Gabriel Wijaya, sepupu Laura yang diketahui sangat terobsesi padanya dan dia adalah orang yang paling ingin Laura hindari saat ini.

Namun nyatanya Gabriel malah membuat dirinya berada di situasi sulit seperti ini.

Pria arogan ini ternyata membawa Laura pergi ke apartemen miliknya yang berada tak jauh dari rumah orang tuanya.

Perlahan Gabriel membawa Laura masuk ke dalam kamarnya dan meletakkannya dengan lembut di atas ranjang king size mikiknya.

Kamar tersebut terlihat berantakan dan dipenuhi oleh botol minuman beralkohol yang kemungkinan saat ini Gabriel sedang dalam keadaan mabuk.

"Maafkan aku, Laura sayang. Tapi aku harus melakukan ini, jangan membenciku," gumam Gabriel yang saat ini menatap Laura dengan mata memerah seperti manahan tangis.

Ntah apa yang saat ini Gabriel pikirkan hingga membuatnya memilih jalan kotor seperti ini untuk menjebak sepupunya ini.

"Aku tidak mau tau, ini bukan kesalahanku! Tapi ini adalah salahmu!! Salahmu! Aku tidak perduli pada apa yang akan terjadi nanti, tapi yang pasti aku tidak akan melepaskanmu! Tidak akan! Aku juga tidak akan membiarkanmu lari dariku walau hanya sedetik!" Teriak Gabriel seperti orang yang kesurupan.

Laura sedikit demi sedikit mulai bisa kembali menggerakkan tubuhnya yang saat ini masih terasa lemas.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Apa yang akan Gabriel lakukan pada Laura?

Mampukah Laura menyalamatkan dirinya sendiri?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku