/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
Rasa sakit itu luar biasa. Seperti tenggelam dalam kegelapan yang pekat, tubuhnya terasa berat, dan kepalanya seperti dihantam ribuan duri tajam.
Lalu, tiba-tiba, Seraphina Elmswood terbangun.
Dia tersentak, napasnya memburu, mata cokelat kusamnya menatap sekeliling dengan panik. Dada naik turun seiring dengan kebingungan yang menggerogoti pikirannya. Ini... bukan tubuhnya. Ini bukan tempatnya.
Dia mengangkat tangannya-telapak yang kasar, jari-jarinya kaku dengan kuku yang pendek dan tidak terawat. Di cermin di seberang ruangan, seorang wanita berambut kusam dan wajah pucat menatapnya. Lingkaran hitam di bawah matanya menandakan kurang tidur, dan kulitnya tampak kusam, tanpa kilauan kecantikan yang biasa ia miliki.
"Apa ini?" suaranya parau, bukan nada lembut dan penuh percaya diri yang ia kenal sepanjang hidupnya.
Lalu ingatan itu datang menghantamnya.
Eleanor Vienne.
Supermodel internasional, ikon fashion dunia, wajah paling dicari dalam industri kecantikan. Dia adalah lambang kesempurnaan, dengan tubuh tinggi semampai, rambut pirang keemasan yang selalu berkilau, dan mata biru es yang memikat.
Namun, satu kecelakaan tragis telah merenggut segalanya. Mobilnya ditabrak dengan brutal, tubuhnya terlempar, dan rasa sakit yang luar biasa adalah hal terakhir yang ia ingat sebelum semuanya menjadi gelap.
Dan kini... dia ada di tubuh wanita ini.
Seraphina Elmswood. Nama itu tiba-tiba melayang di pikirannya, seakan bukan hanya tubuh wanita ini yang ia tempati, tapi juga memorinya.
Seraphina, menantu keluarga Elmswood yang selalu dianggap sebelah mata. Seorang istri yang dicampakkan, diremehkan, dan diabaikan oleh suaminya sendiri, Lysander Elmswood.
Mata Eleanor-atau sekarang, Seraphina-menatap bayangannya di cermin sekali lagi. Ini tubuh yang rapuh, letih, dan jauh dari pesona yang biasa ia banggakan.
Tapi dia bukan wanita yang mudah menyerah.
"Baiklah," gumamnya dengan suara serak, seolah menerima kenyataan aneh ini. "Kalau ini permainan takdir, maka aku akan memenangkannya."
Seraphina berjalan keluar dari kamar, dan langkahnya membuat seorang pelayan yang kebetulan lewat terkejut.
"Madam? Anda sudah bangun?" tanya wanita itu dengan ekspresi tak percaya.
Seraphina mengangkat alisnya. Dari memori yang melintas di kepalanya, dia tahu bahwa pelayan ini, Alice, selalu melihatnya dengan kasihan.
Dulu, mungkin Seraphina yang lama akan menunduk dan menggumamkan jawaban samar. Tapi bukan kali ini.
"Hari ini aku ingin sarapan di ruang makan utama," katanya dengan nada dingin dan pasti.
Alice tampak kaget. "T-tapi... biasanya Anda makan di dapur bersama pelayan lain-"
"Dan siapa yang menetapkan aturan itu?" Seraphina menyela dengan tajam.
Alice tampak pucat. "Tentu saja, tidak ada, Madam."
"Bagus," Seraphina berbalik, meninggalkan pelayan itu yang masih termangu.
Begitu dia tiba di ruang makan utama, seluruh keluarga Elmswood sudah berkumpul. Lydia Elmswood, ibu mertuanya yang angkuh, sedang menikmati teh di ujung meja. Di sebelahnya ada Clarisse, adik iparnya yang selalu bersikap superior.
Dan di sana, duduk dengan wajah acuh tak acuh, adalah Lysander Elmswood.
Suaminya.
Pria itu benar-benar gambaran sempurna dari seorang bangsawan modern-dengan jas mahal yang pas di tubuhnya, wajah tampan tanpa cela, serta mata abu-abu tajam yang dingin.
Ketika Seraphina masuk, percakapan di meja itu terhenti.
Lydia meletakkan cangkir tehnya dengan anggun, lalu menatapnya dengan heran. "Seraphina?"
Seraphina berjalan dengan tenang ke kursinya sendiri, lalu duduk tanpa ragu. Dia bisa merasakan tatapan Lysander padanya-dingin, menilai, dan sedikit terkejut.
"Kau biasanya tidak sarapan di sini," kata Lydia, nadanya sarat dengan ketidaksenangan.
Seraphina menyeringai. "Mungkin aku bosan dengan kebiasaan lama."
/0/23737/coverorgin.jpg?v=598e30d8e758d849123fa70fb1ffdd77&imageMogr2/format/webp)
/0/14411/coverorgin.jpg?v=bd738e8253e99222619299bc91fa7e0c&imageMogr2/format/webp)
/0/21638/coverorgin.jpg?v=93a4504fb4f119a1df890d35f8343a67&imageMogr2/format/webp)
/0/15227/coverorgin.jpg?v=f9fb3ec54200a24c071370f18b8d2da9&imageMogr2/format/webp)
/0/18338/coverorgin.jpg?v=fd3714856cbd0c5db11cdea2f4de72e9&imageMogr2/format/webp)
/0/10794/coverorgin.jpg?v=6e423b4f4c2a0570dbf32f519b9e30fa&imageMogr2/format/webp)
/0/23841/coverorgin.jpg?v=f504fd44d5add382fb179085698f1b10&imageMogr2/format/webp)
/0/26494/coverorgin.jpg?v=9f3c4b0d80e84312e3f601762d44dbbc&imageMogr2/format/webp)
/0/28985/coverorgin.jpg?v=fc721434ce0a3ff81fe29e14403a93a6&imageMogr2/format/webp)
/0/17433/coverorgin.jpg?v=e3f4aa9d96359f32ce44a09c18f28150&imageMogr2/format/webp)
/0/18655/coverorgin.jpg?v=d3302ecc99c0c438c2826a26e4a1a7f4&imageMogr2/format/webp)
/0/27030/coverorgin.jpg?v=3adb3b532435f54116861edbfffcf587&imageMogr2/format/webp)
/0/29060/coverorgin.jpg?v=097c917dfde2503fd73b66ae586e64f1&imageMogr2/format/webp)
/0/21441/coverorgin.jpg?v=de9550d5adab42b010c2ea1b2c293d53&imageMogr2/format/webp)
/0/2679/coverorgin.jpg?v=31544e64f9661e9bb38d21cfc059b073&imageMogr2/format/webp)
/0/3863/coverorgin.jpg?v=dd541e9306aeca030ade281c09d46f41&imageMogr2/format/webp)
/0/23840/coverorgin.jpg?v=62ff247ea06d0a120068ce0aca9caff2&imageMogr2/format/webp)
/0/2169/coverorgin.jpg?v=bc86ddb37015704947772ba8b283348d&imageMogr2/format/webp)
/0/10417/coverorgin.jpg?v=8155f48e04c97d07c0dc0f90cdce099a&imageMogr2/format/webp)