Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Hakikat cinta yang kau nodai

Hakikat cinta yang kau nodai

MAMA RAFI

5.0
Komentar
574
Penayangan
31
Bab

Hana harus sabar dengan semua kelakuan Devan yang selalu menodai hakikat cinta mereka berdua dengan perselingkuhan. Berkali-kali Hana memaafkan Devan tetapi setiap kali pula Devan selalu mengulanginya dengan orang yang berbeda. Di saat Hana berusaha untuk bangkit dan meminta cerai dari Devan. Di saat itulah seorang pria hadir dalam kehidupan Hana memberikan kesejukan pada padang pasir yang tandus. Bagaikan sebuah oase yang memberikan kedamaian bagi Hana yang sudah tidak percaya lagi dengan cinta. Ramadhan yang sholeh, lulusan Mesir yang sangat taat beribadah. Rama langsung jatuh cinta kepada Hana, begitu pertama kali melihat Hana yang sedang menangis di bawah pohon setelah resmi bercerai dengan Devan. Akankah kisah perjalanan cinta Hana dan Rama akan berjalan mulus ataukah Devan akan menyesali perpisahannya bersama dengan Hana dan meminta rujuk dengan wanita yang selama 8 tahun selalu sabar dan selalu mentolelir semua kelakuan buruknya yang suka berselingkuh dengan wanita cantik dan seksi. Bagaimanakah reaksi Adrian Abimana dan Syifa saat mereka tahu putra mereka jatuh cinta dengan seorang janda beranak dua? Pewaris Abimana grup jatuh cinta kepada janda beranak dua? Apa kata dunia?? Penasaran kan?Author juga penasaran apakah Babang Rama bisa di terima jadi ayah dari Siti dan Wildan yang selama ini selalu di sakiti oleh Devan yang hobby selingkuh itu. Akankah kisah cinta Sang janda beranak dua dengan pewaris Abimana group akan mulus kisah cintanya? Akankah cinta mereka berdua menang melawan hierarki kerajaan bisnis Abimana Group yang memiliki cabang perusahaan di seluruh dunia? Bagaimana Babang Rama akan menjadi ayah tiri bagi kedua anak Hana dan Devan? Baca ampe tamat ya, biar ga penasaran Jangan lupa subcribe novel author dan follow akun author ya, biar author ga kaburlah dari KBM kalau tahu ada yang menunggu update Rama dan Hana. Thanks you for all reader , love you full ❤ 💋

Bab 1 Awal segalanya

Sudah jam 02.00 pagi akan tetapi Devan belum juga kembali. Hana yang terus mondar-mandir sejak tadi terus melihat ke arah jarum jam yang terus berputar.

"Kemana sebenarnya Mas Devan? Kenapa sudah jam 02.00 malam begini, dia masih belum pulang juga? Apakah dia mengalami kecelakaan ataukah ada apa ini?" ujar Hana yang sudah mulai panik.

Hana kembali melihat jam yang ada di depan nya. Sekarang sudah jam 03.00 pagi dan Devan masih belum juga kembali.

"Kemana kamu sebenarnya Mas? Kenapa kau tidak menghubungiku sih? Kalau misalkan kau sibuk di luar sana? Bikin khawatir saja!" Gumam Hana sambil duduk di sofa ruang tamu.

Karena merasa lelah, Hana akhirnya tidur di sofa. Tepat jam 04.00 pagi terlihat mobil milik Devan masuk ke area pekarangan dan masuk ke garasi rumah Hana.

Devan yang memiliki kunci cadangan rumah mereka, dia langsung membuka pintu rumahnya dan masuk tanpa membangunkan Hana yang sedang tidur di sofa.

Sekilas Depan melirik ke arah Hana yang masih terlelap dalam tidurnya. Devan sekilas hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian dia langsung masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan Hana sama sekali. Wanita yang masih tidur kedinginan di luar karena menunggu kepulangan suaminya yang entah dari mana, sehingga jam 04.00 pagi baru sampe ke rumah mereka.

Setelah melepaskan bajunya Devan langsung pergi ke kamar mandi. Karena Devan ingin membersihkan tubuhnya yang terasa lengket setelah pergumulan serunya bersama Citra, rekan kantornya yang telah menjadi rekan penghangat ranjangnya yang ada di rumah kontrakan yang lokasinya dekat dengan kantor tempat dia bekerja selama satu bulan ini.

Ya! Hobi Devan adalah gonta-ganti selingkuhan yang akan dia bawa ke rumah kontrakan milik dia, rumah rahasia tempat dia bercinta dengan para selingkuhan dia. Devan yang punya jabatan sebagai Direktur personalia, pasti setiap bulan dia selalu mengganti rekan penghangat ranjangnya.

Para wanita bodoh yang mau dia tipu dengan iming-iming akan di berikan pekerjaan di kantornya yang keren dan hebat.

Siapa yang tidak akan tergiur untuk bekerja di kantor Abimana grup? Sebuah perusahaan multi nasional bahkan sudah mengekspansikan perusahaan mereka hingga ke luar negeri sampai ke Eropa. Pusat perusahaan itu ada di Dubai, yang di kepimpin langsung oleh Tuan Adrian Abimana.

Kabarnya Tuan Adrian abimanah memiliki seorang Putra yang sangat tampan dan rupawan bernama Ramadan Abimana.

Pria tampan itu dikabarkan sudah kembali dari kuliahnya di Mesir dan sudah siap untuk mengabdikan ilmunya di perusahaan sang ayah.

Mari kembali lagi melihat kehidupan Hana dan Devan.

Setelah selesai mandi Devan langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan mulai memejamkan matanya. Tampak sebuah senyum terbit di wajahnya yang tampan.

"Citra memang keren! Ah, gak sia-sia aku mengangkat dia sebagai sekretaris Pak Andre! Service dia mantap sekali! Pantas saja Pak Andre begitu menurut sama dia. Pasti dapat jatah juga dari si Citra!" Ucap Devan sambil tersenyum smirk.

Setelah merasa puas membayangkan kembali percintaannya dengan Citra tadi malam, Devan pun kemudian tidur lelap.

Keesokan paginya Hana bangun dari tidurnya.

"Apakah Mas Devan sudah pulang? Ah kenapa dia tidak membangunkanku?" tanya Hana ketika dia melihat mobil suaminya sudah terparkir di garasi rumah mereka.

Setelah melaksanakan sholat subuh, Hana langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan sebagai keluarga kecilnya.

"Sarapan sudah siap. Sekarang aku tinggal membangunkan Mas Devan saja. Dia pasti bangun tidurnya kesiangan deh, karena dia pasti pulang terlalu malam!" ucap Hana merasa iba kepada suaminya yang telah bekerja keras di luar sana.

Hana kemudian membangunkan Devan yang masih begitu lelap dalam tidurnya.

"Mas bangun dong. Sudah siang ini. Nanti Kau terlambat shalat subuh loh!" Ucap Hana sambil menggoncangkan tubuh Devan agar bangun dari tidurnya.

Akan tetapi Devan malah menepis tangan Hana dan mengusirnya keluar dari kamar.

"Aku masih ngantuk Hana tadi malam aku pulang jam 04.30 aku lelah sekali! Aku bekerja seharian di luar sana. Kamu mah enak di rumah Cuman kerjanya nonton TV dan gosip sama tetangga kita!" Ucap Devan sambil ngedumel dan menarik kembali selimut yang tadi ditarik oleh panah ketika membangunkannya.

Hana yang tidak terima dengan perkataan suaminya dia kembali menarik selimut itu dan berkaca pinggang di hadapan Devan.

"Dulu kan Mas yang menyuruhku untuk keluar dari kantor dan Mas yang suruh aku buat fokus mengurus rumah tangga kita. Kenapa sekarang Mas mengatakan itu padaku hah? Seolah-olah hanya kau yang bekerja keras di rumah ini!" Amuk Hana sambil menggoncangkan tubuh Devan agar segera bangun dari tidurnya.

Devan yang merasa terganggu dengan amukan Hana. Dia pun kemudian bangun dan menatap tajam pada Hana yang mulai terlihat garang karena kesal mendengar perkataan Devan yang sudah merendahkannya.

"Aku semalaman ya, menunggu Mas pulang. Jam 03.00 pagi aku baru tidur. Karena kelelahan menunggumu. Seharian aku bekerja mengurus rumah ini dan juga anak-anak kita. Seenaknya saja Mas bilang kalau aku hanya bergosip bersama tetangga huh? Tolong dijaga ya Mas mulutnya!" Amuk Hana sambil terus menetap tajam Devan yang mulai salah tingkah di buat nya.

Devan kemudian mengingat alasan kenapa dia terlambat pulang ke rumah tadi malam. Dia pun akhirnya merubah mimik wajahnya. Karena bagaimanapun dia takut kalau sampai Hana akan curiga dengan alasan dia pulang terlambat tadi malam. Karena bergumul dengan Citra sang janda kembang di kantornya.

"Ya udah, maafin Mas ya, sayang? Mas bangun sekarang!" Dengan perasaan malas Devan pun kemudian bangkit dari ranjang dan segera menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah melaksanakan salat subuh, Devan langsung pergi ke meja makan untuk bertemu dengan Hana dan putra-putrinya yang sudah bersiap berangkat sekolah.

"Ayah jangan selalu pulang terlalu malam. Kasihan ibu yang selalu saja kekurangan tidur gara-gara menunggu ayah pulang terlambat setiap hari!" tegur Siti, putri sulung Hana yang sudah kelas 1 SD, sementara Wildan baru berusia 4 tahun.

Devan mengerutkan keningnya mendengarkan teguran dari putrinya.

"Ayah pulang terlambat karena bekerja ya! Kau masih kecil. Jangan sembarangan bicara yang aneh-aneh! Kau kira kau bisa jajan enak, bisa membeli apapun yang kau mau., Kau kira semua uangnya dari mana huh? Hana! Kau ajari anakmu itu untuk tahu sopan santun terhadap ayahnya!" Ucap Devan sambil melemparkan sendok yang tadi hendak dia gunakan untuk makan.

Hana menatap Siti yang tampak sangat ketakutan. Kemudian dia pun mengejar Devan yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor.

Devan sebenarnya tidak benar-benar hendak pergi ke kantor. Tetapi dia hendak pergi ke kontrakannya untuk tidur kembali di sana. Matanya masih sepet dan ngantuk sekali, akan tetapi, kalau dia tidur di rumah pasti akan di omelin oleh Hana seharian. Makanya Devan memutuskan untuk lanjut tidur saja di kontrakannya nanti. Lumayan satu dua jam bukan untuk tidur lagi?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh MAMA RAFI

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku