Alona harus menerima kenyataan sebagai seorang istri yang tak di cintai oleh suami konglomerat nya. Hanya karena dia adalah anak dari laki-laki yang telah membunuh ayah sang suami. Ferdinand Craig menikahi Alona hanya untuk balas dendam atas kematian ayahnya gara-gara sang ayah yang seorang dokter, tanpa sengaja melakukan kesalahan di saat mengoperasi ayah Ferdi yang kena penyakit kanker darah stadium empat. Mampukah Alona menghadapi pernikahan tanpa cinta berselimutkan dendam ini? Yuk baca novelnya hingga tamat ya, biar ga penasaran Jangan lupa like, komen positif, favorite, vote dan gift semampu kalian ya, thanks you very much 😍
Alona menerima kabar dari rumah sakit bahwa ayahnya masuk penjara karena telah dilaporkan oleh keluarga pasien yang telah dioperasi oleh ayahnya pada hari itu.
Alona merasa terkejut sekali mendengarkan kabar itu. Karena saat ini dirinya hanya memiliki sang ayah di dalam hidupnya. Ibunya telah meninggal sejak dia masih kecil karena sakit keras dab tidak mampu di obati lagi oleh ayahnya yang waktu itu bertanggung jawab sebagai dokternya.
Sang ayah adalah seorang dokter bedah. Dia merasa terpuruk sekali sejak kematian sang istri yang gagal dia obati.
Ayah Alona pernah mengobati ibunya tetapi tidak berhasil. Hingga akhirnya membuat sang ayah terus belajar dan terus berusaha untuk menjadi dokter yang hebat.
Sampai dia melupakan tentang putri tunggalnya yang bisa di katakan selama hidupnya selama 20 tahun hanya di habiskan bersama dengan pembantu di rumahnya tanpa kasih sayang sang ayah yang hanya sibuk dengan pekerjaan dan rumah sakitnya.
Alona mau tidak mau, dia harus mengambil kuliah kedokteran karena suatu saat dia harus mewarisi Rumah Sakit milik sang ayah.
"Bagaimana mungkin orang tua pasien sampai melaporkan Ayahku ke kantor polisi hanya karena pasien yang dia operasi meninggal di meja operasi? Bukankah Ayahku selama ini adalah seorang dokter bedah, paling hebat di negeri ini?" tanya Alona kepada direktur rumah sakit yang dipercaya oleh ayahnya untuk mengelola Rumah Sakit milik keluarga mereka.
"Saya juga tidak mengerti Non Alona. Tapi yang jelas, PR rumah sakit sudah berusaha untuk membantu ayah anda agar tuntutan keluarga pasien terhadap ayah Anda bisa diringankan hukumannya." ucapnya pelan.
Alona yang merasa sedih karena harus menerima kenyataan tentang ayahnya yang masuk penjara karena tuntutan dari keluarga pasien yang tidak terima keluarga mereka meninggal di meja operasi. Karena kegagalan ataupun kecelakaan di saat melakukan operasi dan kebetulan operasi itu dilakukan oleh ayahnya Alona.
"Aku akan mendatangi keluarga pasien Om dan meminta kepada mereka untuk membatalkan tuntutan mereka pada ayahku. Karena bagaimanapun Ayah sekarang sudah tua. Tidak mungkin kalau ayahku harus mendekam di penjara terlalu lama!" setelah mengatakan itu Alona kemudian menutup teleponnya.
Keesokan harinya Alona mendatangi keluarga pasien yang telah menuntut ayahnya. Sekalian Alona juga ingin meminta maaf atas keteledoran sang ayah di meja operasi sehingga pada akhirnya mengakibatkan pasien meninggal.
Selain itu Alona juga ingin menghadiri pemakaman pasien tersebut sebagai bentuk hormat dirinya kepada keluarga pasien yang sedang berduka saat ini.
Begitu sampai di kediaman keluarga pasien. Alona begitu takjub ketika dia melihat rumah yang begitu mewah dan juga elegan. Bukan karena Alona kampungan ya, tapi lebih ke takjub karena rumah itu sangat bagus dan juga luar biasa mewahnya.
"Wah benar-benar orang kaya raya. Pantas saja mereka sampai berani menuntut ayahku yang merupakan pemilik dari rumah sakit kanker yang terbaik di negeri ini!" gumam Alona sambil terus memperhatikan rumah yang ada di hadapannya saat ini.
Alona bisa melihat aura kesedihan di dalam rumah itu. Di mana sekarang sedang dilaksanakan acara pemakaman dari pasien yang telah dioperasi oleh ayahnya dan telah dikabarkan meninggal di meja operasi karena keteledoran sang ayah. Alona dengar dari para perawat yang saat itu ikut juga di ruang operasi bersama sang ayah.
"Maafkan saya. Apakah saya bisa bertemu dengan tuan rumah?" tanya Alona kepada pelayan yang sedang sibuk melayani para tamu yang hadir di rumah itu.
"Saya adalah tuan rumah ini. Apa ada yang bisa saya bantu?" Alona terkejut ketika melihat seseorang telah berdiri di hadapannya dengan begitu gagah dan sangat tampan sekali.
"Halo nama saya adalah Alona. Saya adalah putri dari dokter Alfonso yang telah mengoperasi ayah anda___" belum selesai Alona mengucapkan kata-katanya tiba-tiba saja laki-laki tampan itu langsung menarik tangan Alona menuju sebuah ruangan kosong yang ada di rumah yang lebih pantas di sebut sebagai sebuah istana kerajaan.
"Mau apa kau datang ke rumahku? Apa kau tidak puas juga? Setelah ayah kamu sudah membunuh ayahku? Huh?" tanya pria tampan itu yang ternyata bernama Ferdinand Craig. Pria terkenal di kota mereka tinggal sambil memegang rahang wajah Alona dengan keras dan tampak kemarahan di wajahnya.
Alona sampai terkejut dibuatnya. tubuhnya telah terkunci di dinding dengan tatapan maut seorang laki-laki setampan Ferdinand benar-benar membuat jantung Alona berdegup sangat kencang di buatnya.
"Kau, kau mau apa? Kita bisa bicara baik-baik bukan? Aku datang kemari hanya ingin mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga kamu. Aku tidak tahu apa-apa tentang ayahku yang telah mengoperasi Ayahmu___" sekali lagi Alona belum selesai mengatakan apa-apa Ferdinand sudah langsung menyambar ucapannya dengan penuh emosi.
"Pergi segera dari kediaman kami. Karena aku tidak butuh ucapan belasungkawa darimu atau dari siapapun juga! Aku akan pastikan ayahmu akan membusuk di penjara!" Alona bisa merasakan kebencian yang begitu besar di mata Ferdinand saat menatap ke arahnya.
"Tolong jangan lakukan hal seperti itu. Tolong aku. Ayahku sudah tua. Selama hidupnya dia hanya berjuang untuk para pasiennya. Lagi pula ayahmu memang sudah sakit keras. Kanker stadium 4 itu adalah penyakit yang benar-benar sangat berbahaya dan rawan sekali untuk berada di meja operasi. Apakah kau tidak pernah memikirkan hal itu?" tanya Alona dengan suara gemetar Karena sejujurnya Dia sangat ketakutan melihat mata Ferdinand yang memancarkan aura pembunuhan yang sangat keras dan membuat Alona menjadi membeku rasanya.
"Dia adalah seorang dokter. Seharusnya kalau dia tidak merasa yakin dengan apa yang dia lakukan, tidak usah melakukan sesuatu dan malahan merugikan pasiennya. Ayahmu layak untuk membusuk di penjara!" Alona sudah lemas seketika mendengarkan penuturan dari Ferdinand.
"Tidak! Kau tidak bisa lakukan itu kepada ayahku! Tidak! Kau tidak bisa menuntut Ayahku. Aku mohon cabut tuntutan itu. Aku memohon kepadamu. Aku yang akan menerima hukuman dari kalian. Aku akan berusaha untuk mempertanggungjawabkan perbuatan ayahku itu. Aku mohon cabutlah tuntutanmu!" ucap Alona dengan melipat kedua tangannya di hadapan Ferdinand yang masih mengunci tubuhnya di tembok.
Ferdinand yang sangat geram mendengar perkataan Alona tanpa pikir panjang dia langsung mencium bibir Alona dengan sangat kasar dan ganas.
"Bayarlah kesalahan ayahmu dengan tubuh dan juga hidupmu untuk mengabdi padaku dan juga rumah ini untuk selamanya!" ucap Ferdinand dengan nafas memburu dan ngos-ngosan di antara ciumannya yang menuntut lebih dari sekedar sebuah ciuman.
Alona sangat terkejut mendengar keinginan Ferdinand untuk menebus kebebasan sang ayah yang sangat dia sayangi dengan hidupnya.
Bab 1 Bayarlah kesalahan ayahmu dengan hidupmu
31/10/2023
Bab 2 Terkejut
31/10/2023
Bab 3 Ketakutan
31/10/2023
Bab 4 Pernikahan
31/10/2023
Bab 5 Persaingan
31/10/2023
Bab 6 Kuasa
31/10/2023
Bab 7 Dasar pria gila
31/10/2023
Bab 8 Diskusi terus
31/10/2023
Bab 9 Ancaman
31/10/2023
Bab 10 Menikah paksa
31/10/2023
Bab 11 Malam pertama
04/11/2023
Bab 12 Usaha Alona
04/11/2023
Bab 13 Aku harus bagaimana
07/11/2023
Bab 14 Kesal
07/11/2023
Bab 15 Mau apa kau
07/11/2023
Bab 16 Alona kabur
07/11/2023
Bab 17 Dusta dokter Surya
07/11/2023
Bab 18 Ragu atau Cemburu
08/11/2023
Bab 19 Dilema
08/11/2023
Bab 20 Cemburu
12/11/2023
Bab 21 Menjadikamu milikku selamanya
14/11/2023
Bab 22 Posesif
15/11/2023
Bab 23 Gunjingan
18/01/2024
Buku lain oleh MAMA RAFI
Selebihnya