Bayarlah Kesalahan Ayahmu Dengan Hidupmu
katan dengan Ferdinand yang terus saja melihat ke arahnya
atas meninggalnya ayahmu dan mohon maaf sekali lagi atas nama ayahku. Permisi!
sudah mencekal tangannya dan menarik dia ke dalam pelukannya s
abul denganku dan menandatangani perjanjian bahwa kau akan menyerahkan seluruh hidupmu k
lama ini selalu membosankan. Hanya sibuk dengan kuliah dan juga praktikum yang bikin pening. Sungguh sangat melelahkan!" ucap A
menarik dan juga menyenangkan!" ucap Ferdinand sambil tersenyum
ni dulu untuk bertemu denganmu dan meminta maaf atas kesalahan ayahku yang sudah membuat ayahmu meninggal di meja operasi!" setelah
ka aku akan memenjarakan ayahmu seumur hidupnya! Kau dengar?" ucap Ferdinand
a tanpa mengatakan apapun dan hal itu sukse
menyenangkan kalau aku nanti bermain-main dengan Dia sebentar!"
mengalami gagal operasi dan meninggal di meja operasi oleh ayahnya Alona yang seka
ker darah dengan tingkat stadium 4 memang ben
untuk menjalani operasi itu yang akhirnya dilakukan
aat operasi sudah berjalan hampir 4 jam lamanya. Hasan mengalami pendarahan dan kekurangan darah. Pihak rumah sakit ti
emperhatikan interaksi antara Alona dan putranya yang
nd. Dia pun mendekati putranya yang masih tampak bingu
rga Craig jadi sangat wajar kalau dia me
g tadi masuk ke dalam kamarmu?" ta
keberatan? Kalau dia masuk ke dalam kamarku?" tanya F
gkah putranya yang selalu saja sepert
kap seperti itu kepada dirinya Padahal dia sudah berusaha
sudah mengetahui kelakuan Sang Ibu yan
elakang sang ayah yang sedang berjuang melawan maut. Hati Ferdina
" protes Silvia sambil mengejar putranya yang sekarang sudah mulai berkumpul
gan yang lainnya. Silvia pun kemudian meng
ang sedang duduk di samping Kevin. Asisten sang ayahny
hadap ibunya yang tidak memikirkan perasaan ayahnya yang ketika itu s
t hebat. Ferdinand sangat kagum dengan ayahnya yang masih
ang ayah yang menerima usulan da
bahwa operasi itu sangat beresiko dan hanya
laksanakan operasi itu dan akhirnya mengakib
dak bisa menemukan donor darah yang cocok untuk ayahnya Ferdinand yang memiliki
and pun kemudian segera mengurus surat-surat pernik
tranya yang melakukan segala sesua
kata-kata untuk bisa berkomu
runding dengan ibumu Apa kau menganggap kalau ibumu sudah mati, huh?" t
gkuhan mama!" ucap Ferdinand dengan sinis, kemudia
e
a dia tadi mendengarkan perkataan pu
h berdiri di tempatnya yang sama dan tidak