Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Alya tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis saat memutuskan menggantikan ibunya yang sakit untuk bekerja sebagai pembantu di rumah Aris dan Lina. Dia datang ke Jakarta dengan satu tujuan: mendapatkan uang untuk biaya pengobatan ibunya di kampung. Namun, kebutuhan mendesak ini membuatnya terjerat dalam situasi yang jauh lebih rumit daripada yang pernah dia bayangkan.
Malam itu, Alya sedang merapikan kamar tidur utama ketika pintu terbuka. Aris, majikannya, masuk dengan langkah tenang. Alya merasakan ketegangan merambat di kulitnya, seolah-olah udara di ruangan itu tiba-tiba menjadi lebih berat.
"Alya," panggil Aris dengan suara lembut namun tegas. "Aku ingin bicara denganmu."
Alya meletakkan seprai yang sedang dipegangnya dan berbalik menghadap Aris. Matanya menatap pria di depannya dengan penuh waspada. "Ada apa, Tuan?"
Aris melangkah lebih dekat, matanya menyapu tubuh Alya dari atas ke bawah. "Aku tahu tentang ibumu yang sedang sakit. Kamu butuh uang, bukan?"
Alya merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Tentu saja dia butuh uang. Tapi dia tidak tahu ke mana arah percakapan ini akan membawa mereka. "Ya, Tuan. Saya sangat membutuhkannya."
Aris menyeringai tipis, tangannya bergerak perlahan ke arah wajah Alya. "Aku bisa memberimu uang yang kamu butuhkan. Tapi, kamu harus melakukan sesuatu untukku sebagai gantinya."
Alya menggigit bibirnya, mencoba menahan rasa takut dan kecemasan yang kini menggelayuti pikirannya. "Apa yang Tuan inginkan dari saya?"
Aris tidak menjawab segera. Sebaliknya, tangannya menyentuh pipi Alya dengan lembut, ibu jarinya mengusap kulitnya dengan gerakan lambat dan menggoda. Alya tahu ke mana arah pembicaraan ini, namun dia masih belum siap untuk mendengarnya.
"Aku menyukai tubuhmu, Alya," bisik Aris dengan suara rendah. "Aku ingin kamu melayaniku... secara pribadi. Kamu tahu apa yang kumaksud, bukan?"