Bella Storm
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Bella Storm
Janji untuk Berpisah
Romantis Vivian berdiri di depan pintu kantor Darren, menggenggam kontrak yang didesak oleh bagian hukum untuk segera ditandatangani.
Karena kebiasaan, dia hampir mendorong pintu terbuka tanpa mengetuk.
Semua orang di perusahaan mengetahui hubungannya dengan Darren, dan mereka biasa melewati protokol kantor yang umum.
Namun, hari ini, jarinya ragu sejenak di panel pintu sebelum dia mengetuk dengan lembut.
Dari dalam kantor, terdengar suara gemerisik, bercampur dengan tawa pelan seorang wanita.
Hati Vivian terasa seperti disiram air dingin, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mendorong pintu terbuka.
Adegan di dalam kantor terasa seperti kejutan dingin.
Darren bersandar di meja, dengan Khloe hampir bersandar di pelukannya, jemarinya yang lincah dengan cekatan memperbaiki dasi Darren.
Sinar matahari menerobos melalui jendela besar, memancarkan bayangan keintiman mereka.
"Darren, dokumen-dokumen ini..." Suara Vivian terhenti di tenggorokan. Suara Vivian terhenti,
Baik Darren maupun Khloe menoleh. Anda mungkin suka
Harga Simpanan Sembilan Belas Tahunnya
Gavin Suamiku, Christoper Wijaya, adalah playboy paling terkenal di Jakarta, yang terkenal dengan skandal musimannya dengan gadis-gadis berusia sembilan belas tahun. Selama lima tahun, aku percaya bahwa aku adalah pengecualian yang akhirnya berhasil menjinakkannya.
Ilusi itu hancur berkeping-keping ketika ayahku membutuhkan transplantasi sumsum tulang. Donor yang sempurna adalah seorang gadis sembilan belas tahun bernama Iris. Pada hari operasi, ayahku meninggal karena Christoper memilih untuk tetap di tempat tidur bersamanya daripada mengantarnya ke rumah sakit.
Pengkhianatannya tidak berhenti di situ. Ketika lift anjlok, dia menarik Iris keluar lebih dulu dan membiarkanku jatuh. Ketika lampu gantung jatuh, dia melindungi tubuh Iris dengan tubuhnya dan melangkahi aku yang terbaring berdarah. Dia bahkan mencuri hadiah terakhir dari almarhum ayahku untukku dan memberikannya kepada Iris.
Melalui semua itu, dia menyebutku egois dan tidak tahu berterima kasih, sama sekali tidak menyadari fakta bahwa ayahku sudah tiada.
Jadi aku diam-diam menandatangani surat cerai dan menghilang. Pada hari aku pergi, dia mengirimiku pesan.
"Kabar baik, aku menemukan donor lain untuk ayahmu. Ayo kita jadwalkan operasinya." Gairah Nikmat Kopi Susu
Juliana 21+
"Pantas belum jalan, ada maunya ternyata" Ujar Fany
"hehehehe... Yuk..." Ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.
Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
"Pintu sudah dikunci? " Tanya Fany
"Sudah...." Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik Fany
"nyalain Ac dulu" suruh Fany lagi
Sambil melepas sedotannya, Alvin mencomot remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.
Sambil menrunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kontolnya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir vagina Fany.
Fany mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin di vagina Fany yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding vaginanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.
Tidak lama kemudian.....