Cinta yang Tersulut Kembali
Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
SMA NUSA BANGSA
"Eh, Candra" panggil seseorang yang hendak mendekati Candra and the Genk.
"Lo udah tau belum. Di kelas kita kedatangan murid baru. Kata orang orang dia lumayanlah" ucap Dania sahabat Candra sembari mengekspresikan wajahnya tidak suka.
"Lo serius" tambah Bianca serius.
"HAHA,, palingan juga jadi budak kelas kita" ucap Candra sinis. Sedangkan Cika hanya terdiam saja menyimak perkataan ketiga sahabatnya itu sambil mengemil kuaci di tangannya.
"Kayaknya cewe yang ini gak bakal bisa di perbudak deh. Soalnya banyak orang bilang dia dari keluarga terpandang"Ujar Bianca.
"Yaelah ikutin ajah deh alurnya " ucap Candra .
"Eh eh,, liat . Itu gak cewek nya?. Tapi kelihatannya Benner deh kata Bianca, dari stile nya aja keliatan dia cewe berkelas" tambah Cika. Keempat gadis itu pun menatapi cewe yang berjalan di hadapan mereka dengan menggunakan jacket kulit dan rambut panjang terurai.
Candra menatapi gadis itu dari ujung rambut ke ujung kaki ketika gadis itu melintas dari hadapannya
"Biasa ajah" ucap Candra sinis. "Cabut" tambahnya dengan nada datar.
"Eh eh,, candra tungguin kita" ujar Dania sambil berlari mengikuti Candra dan di ikuti kedua temannya itu.
"Takut tersaingi lah tuh" ujar Cika polos dan mampu membuat Nisa dan Bianca tertawa.
_
Kelas XII IPA 2
"Selamat pagi semuanya" ucap lelaki paruh baya sambil memasuki ruangan kelas XII IPA 2 dengan wajah datar dan berjalan ke arah meja guru di kelas itu. Dia adalah guru matematika sekaligus wali kelas itu, dan dia di kenal guru paling ngeri namun sedikit lawak di sekolah itu.
"Sebagian dari kalian pasti sudah ada yang tau kita kedatang murid baru di kelas ini. Adira silahkan masuk".
Adira memasuki kelas dan berhenti di samping pak Harto dengan wajah jutek nya .
"Hai semua,,-" perkataan Adira terpotong dengan jawaban para buaya di kelas itu. " Hai..." Ucap orang orang dikelas itu dengan kuat selain Genk Candra.
" kenalin gw Adira finantika Kanzen. Bisa di panggil Dira , gw pindahan dari sekolah SMA TUNAS HARAPAN. Senang kenalan dengan kalian" ucap Adira dingin.
"Salam kenal Adira"
"Luffyu Adira"
"Semoga jadi bagian hidup gw Adira"
.....
Suasana di kelas itu begitu ribut. Biasa lah kalau kedatang siswi baru apalagi good looking pasti para buaya bersekutu.
Sedangkan di posisi tempat Candra hanya terdiam tidak suka dengan keadaan itu.
" Sudah sudah diam semuanya, ngelihat cewe cakep dikit langsung heboh kalian semua. Apalagi William kaya gak pernah makan ajah" rintih pak Harto dengan suara sedikit keras. Dan semua orang dikelas itu tertawa, namun Adira hanya terdiam saja melihat kelakuan aneh sekelas itu.
"Pak, bukan cakep dikit tapi kebangetan pak" ucap Boni yang paling sok ganteng dikelas itu.
"Boni diam kamu" bentak pak Harto dan mampu membuat orang tertawa pelan.
" Oke Adira sekarang kamu silahkan duduk".
"Baik pak, terimakasih" Adira berjalan dan melihati bangku yang kosong. Kebetulan ada satu bangku kosong di hadapannya di samping seorang cowo yang sedang sibuk dengan buku.
"Ikhh jangan bilang si Adira mau duduk di samping Gibran. Ihh ngeselin banget sih itu orang" ucap Candra geram sambil mengepal tangannya dan mata melotot sedikit seram.
"Hati hati can bisa bisa nanti dia jadi saingan Lo " tambah Bianca.