/0/28867/coverorgin.jpg?v=7b0e6024e1de511891092aedce1d1655&imageMogr2/format/webp)
Hentakan suara sepatu yang beriringan, napas yang tersengal-sengal. Mata yang tidak fokus, memasuki sebuah apartemen yang dia sendiri belum pernah menapakkan kakinya di tempat ini.
“Astaga … dua botak itu masih mengejar. Ini Selen ke mana, panggilanku kenapa enggak diangkat-angkat?” ungkap gadis yang sibuk melarikan diri dari dua orang yang mengejarnya.
Dia adalah Audra Valentina, seorang gadis yang akan dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak bos petani karet. Dia memasuki apartemen, melihat lift masih tertutup, Audra mendengus kesal. Terus melangkahkan kakinya tanpa tahu arah, melihat tangga sepanjang jalan kenangan.
Audra menganga sempurna. “Badan sudah kurus kering, harus menaiki tangga ini. Huh … Selen keterlaluan banget sahabat satu ini,” gerutu Audra menaiki tangga satu per satu.
“Ke mana perginya? Kayaknya tidak mungkin naik lift. Kita lanjut saja, di sana mungkin ada tangga yang dinaiki Mbak Audra,” ujar salah satu pria.
Audra belum pernah ke apartemen baru Selena, sahabatnya semasa kuliah. Lantaran lulus, makanya Selena ingin mencoba hawa baru. Apartemen kali ini sangat megah, dibandingkan kontrakannya yang lama. Hidup terlahir dengan sendok emas, semuanya sangat mudah bagi semua orang. Tangan meminta, uang sudah ada di depan mata.
Audra sudah berada di tingkatan ketiga, napasnya tidak beraturan. Dia sudah tidak sanggup lagi berlari. Namun, ini tangga terakhir, Audra juga mendengar ketukan kaki yang berjalan dengan sangat cepat.
“Kenapa mereka tidak ada lelah-lelahnya. Badan besar seharusnya mereka berhenti, awas saja kamu, Harjo!” gumam Audra tertatih.
Sudah sampai di lantai empat, Audra bingung dengan bangunan ini yang hampir mirip semua. “Sel, kamar yang mana? Angkat telepon aku,” ucap Audra gusar. Audra mendengar salah satu pintu terbuka, dia berlari cepat.
Di lain tempat, seorang pria sedang memperhatikan dirinya di cermin. Penampilannya sangat berarti, seorang CEO dari perusahaan desain dan fashion, Inigo Elwood.
“Sial! Harusnya dia mengatakan ini lebih awal. Aku tidak akan melepaskanmu secara percuma. Terima hukuman yang akan aku berikan!” umpat Inigo.
Inigo membuka pintunya dengan tatapan tajam, tiba-tiba saja seorang gadis menerobosnya. Mendorong Inigo masuk kembali ke dalam, gadis itu menutup pintu dengan kasar dan menguncinya. Tanpa sadar, dia menjinjit menutup mulut pria berkumis tipis itu, memejamkan matanya dengan deg-degan yang tak terkendalikan, dan Inigo membelalakkan matanya sempurna.
“Siapa gadis yang tidak sopan ini?” batin Inigo.
Audra melepaskan dekapan tangannya di mulut Inigo, mendekatkan telinganya di balik pintu. Tidak mendengar suara apapun, dia membuka pintu dengan hati-hati. Melihat ke kanan dan kiri, benar-benar mereka yang mengejarnya sudah pergi.
Dia merasa lega, ponselnya berdering. Panggilan dari Selena, namun Audra belum mengangkatnya. Dia baru menyadari, ada hal yang lebih penting untuk menyelesaikan masalah yang dia buat sendiri. Dia salah memasuki ruangan, bukan itu. Dia tadi sudah tidak memiliki pilihan, ada kesempatan makanya dia tanpa berpikir panjang masuk ke sini.
Tatapan Inigo sangat mendominasi, Audra dibuat salah tingkah. “Saya minta maaf atas kelancangan saya, tapi ada alasannya. Jadi, saya sedang dikejar-kejar oleh orang jahat. Posisinya saya tidak salah apa-apa. Saya ke sini ingin ke tempat teman saya untuk meminta bantuan, namun dia sulit dihubungi, mendengar kamar anda terbuka jadi saya masuk dengan paksa,” jelas Audra sambil menggigit bibir bawahnya.
Inigo menyilangkan tangannya tampak berpikir. “Sepertinya dia cocok menggantikannya,” batin Inigo.
Audra melambaikan kedua tangannya di mata Inigo yang tidak membalas ucapan maafnya. “Pak, apakah saya sudah boleh keluar?” tanya Audra.
“Saya akan memaafkan kamu, tetapi kamu harus membantu saya. Bukankah harus menerima dan mengambil juga?” sahut Inigo.
Audra terperangah mendengarnya. “Jangan-jangan dia om-om mesum, astaga aku dalam masalah besar,” batin Audra ketakutan memundurkan badannya.
Inigo menantangnya, memajukan dirinya terus mendekati Audra. Semakin membuat Audra ingin melarikan diri. “Bagaimana?” tanya Inigo lagi dengan suara seraknya.
“Tenang, Om. Apa aku boleh tahu bantuan apa yang Om, eh maksud saya, anda inginkan?” ucap Audra dengan suara bergetar.
“Jangan bilang kamu sekarang sedang berpikiran aneh-aneh tentang saya?” ujar Inigo dengan tatapan tajamnya.
Audra menegakkan badannya. “Ti-tidak, saya orang yang positif jadi pikiran saya sehat-sehat saja. Baiklah, saya akan membantu anda,” ungkap Audra menyetujuinya meskipun sedikit gugup.
Audra kembali membuat dirinya dalam masalah, dia izin ke kamar mandi dulu dan memberitahu sahabatnya. Inigo tidak keberatan, membiarkan Audra masuk lebih dalam apartemennya. Dia menunggu, sembari memainkan ponselnya. Dia sedang memesan sesuatu.
/0/15797/coverorgin.jpg?v=7dcd592a4c31e78245e955aed7a3b62a&imageMogr2/format/webp)
/0/18340/coverorgin.jpg?v=0939cf7bed6c65144c61300adc690537&imageMogr2/format/webp)
/0/6373/coverorgin.jpg?v=ba7b426fcbd0c88aa1e9083e031a45a0&imageMogr2/format/webp)
/0/2640/coverorgin.jpg?v=cd404ed8e307d022c965a36eb2d49305&imageMogr2/format/webp)
/0/16993/coverorgin.jpg?v=8f6691abba9009e4c672ce3ff44120fb&imageMogr2/format/webp)
/0/10988/coverorgin.jpg?v=0faf1f56ce1b16ce51c1b7c328343121&imageMogr2/format/webp)
/0/5728/coverorgin.jpg?v=7c3f423fc746ddf9cf76bab4e0153b63&imageMogr2/format/webp)
/0/19038/coverorgin.jpg?v=bc8737a1657af9debfad6717df8020f0&imageMogr2/format/webp)
/0/22424/coverorgin.jpg?v=8d13794c3842638d260fd84e20ae3edc&imageMogr2/format/webp)
/0/6867/coverorgin.jpg?v=66057c19aa0def8f4279b697443577cd&imageMogr2/format/webp)
/0/13073/coverorgin.jpg?v=9738aeefae8728de2c3a472f07b77504&imageMogr2/format/webp)
/0/13964/coverorgin.jpg?v=2468526d64243c997a0b3c93fded9bd5&imageMogr2/format/webp)
/0/18154/coverorgin.jpg?v=aa78a5581eabd80e9db4dcd1184094ec&imageMogr2/format/webp)
/0/17255/coverorgin.jpg?v=a680771c51fe44c046f03e4d568b3cd2&imageMogr2/format/webp)
/0/12837/coverorgin.jpg?v=7dc61bacc0aca4d5f83426a32992dded&imageMogr2/format/webp)
/0/15630/coverorgin.jpg?v=72757b74390901afc31056461730ea66&imageMogr2/format/webp)
/0/17226/coverorgin.jpg?v=00e9516ea5eebaf16dc6f43b23a3a591&imageMogr2/format/webp)