/0/13690/coverorgin.jpg?v=34d407bff7def1b62c3b6d9da1a2d824&imageMogr2/format/webp)
"Kak, plis jangan mendekat," pekik Sarah ketika Deon terus saja melangkahkan kakinya semakin mendekat kearahnya.
Mata gadis itu bergulir kesana- kemari mencari celah untuk bisa lolos dari genggaman sang kakak, lebih tepatnya kakak iparnya.
"Kenapa? Sekarang kamu tak bisa lolos lagi Sarah," Sarkas Deon ketika tubuhnya sudah mengukung gadis yang sudah terpojok itu.
"Kenapa kakak lakukan ini hah, kakak gila," Bentak Sarah dengan penuh emosi namun dimata Deon itu menggemaskan menurutnya.
Deon melengkungkan samar bibirnya, pria itu sangat emosi ketika tadi Sarah diantar oleh pria yang seumuran dengannya. Tak taukah gadis itu jika Deon cemburu melihatnya, apalagi melihat di depan matanya.
"Jauhi laki- laki itu atau kau akan tau akibatnya Sarah," Sentak Deon emosi ketika ingatannya bergulir di beberapa jam lalu.
"Kenapa? aku cinta dia dan begitupun sebaliknya. kakak gak perlu ngelarang aku untuk berhubungan dengan siap__mppptt." Belum usai ucapan Sarah, benda kenyal dan basah membungkam bibir itu dengan bringas.
Ya, Deon emosi saat ini. Apalagi gadis didepannya ini secara terang-terangan berucap jika dirinya mencintai pria lain.
Tangan mungil Sarah berusaha melepas pagutan itu dengan mendorong dada Deon yang menghimpit tubuhnya. Gadis itu tak menyangka jika kakak iparnya sudah sangat keterlaluan dalam bertingkah.
Jika bukan karena ibunya yang memaksa dirinya tinggal di rumah milik kakaknya. Tak mungkin Sarah menginjakkan kakinya dirumah ini. Apalagi kakaknya jarang sekali berada dirumahnya.
"Kak, stop hah.. hah... hah..." Ujar Sarah dengan nafas memburu, ia kehabisan oksigen gegara kelakuan Deon sang kakak ipar.
plakk...
"Aku diam bukan karena aku takut sama kakak ya. Jaga attitude mu kak, aku adikmu lebih tepatnya adik iparmu bukan jalang mu," Pekik Sarah dengan nafas memburu, gadis itu memberanikan diri memberi pelajaran pada Deon agar lelaki itu tak seenak jidat melakukan hal senonoh padanya.
"Kau sudah berani sayang," lirih Deon dengan senyuman smirknya, wajahnya terkesan menyeramkan di mata Sarah .
Ahhh....
Sarah terpekik ketika Deon tiba- tiba menggendongnya ala karung beras. Pria itu membanting tubuh Sarah di atas kasur dan secepat kilat menindihnya.
"Kak jangan gila," Bentak Sarah ketika Deon mencoba mencumbui dirinya dengan kasar .
Bahkan pekikan Sarah sempet meluncur ketika Deon menghisap kuat lehernya hingga menimbulkan warna merah keunguan.
"Ini hukumanmu karena telah mengacaukan pikiranku sayang," Ujar Deon dengan nafas memburu, posisi pri itu masih sama mengukung tubuh Sarah yang sudah berantakan di bawahnya.
"Kakak jahat, kakak keterlaluan," Pekik Sarah berusaha memukul tubuh Deon dengan sisa kekuatannya. Air mata gadis itu meluruh bersamaan dengan apa yang dilakukan Deon padanya.
"Aku sudah memperingatkan berkali-kali sayang, jangan pernah dekat dengan siapapun. tapi kau terus membangkang," Sahut Deon merasa bersalah ketika cairan bening itu terlihat dimatanya.
"Apa salahnya, toh aku juga belum menikah. dan kakak sendiri seolah-olah kekasihku yang sangat posesif padaku. ingat kak, kakak sudah punya kak Iren. Dia istri kakak, istri sah kakak. Jangan buat aku dihantui rasa bersalah sama kakakku sendiri karena kelakuan kakak," sungut Sarah dengan mencoba bangkit, ia tak mau ada yang melihat posisi intim dirinya dan kakak iparnya.
/0/17287/coverorgin.jpg?v=bd52ab885dc7ff056a2a0284731cd613&imageMogr2/format/webp)
/0/19053/coverorgin.jpg?v=c89c07f10c79a12901a42e5cc532728f&imageMogr2/format/webp)
/0/21473/coverorgin.jpg?v=6e748de53c1afb08cd2d58e1734edbc0&imageMogr2/format/webp)
/0/15485/coverorgin.jpg?v=a5fc7a9de81abc48fe45f05598ca6529&imageMogr2/format/webp)
/0/17802/coverorgin.jpg?v=f5003c6624880c47706b7f7a18f2466d&imageMogr2/format/webp)
/0/3565/coverorgin.jpg?v=e3cb0343bbd128c218a354b3ab719c21&imageMogr2/format/webp)
/0/19587/coverorgin.jpg?v=20241030112340&imageMogr2/format/webp)
/0/10760/coverorgin.jpg?v=d889c5707dfa6983bfd76d75e6104822&imageMogr2/format/webp)
/0/28398/coverorgin.jpg?v=b6753d55de50fdeda83199c069830624&imageMogr2/format/webp)
/0/15668/coverorgin.jpg?v=3f88a78401dadfc0906470d07dde1aa3&imageMogr2/format/webp)
/0/9925/coverorgin.jpg?v=76704e864aa0c8701137c1f549f0be96&imageMogr2/format/webp)
/0/19256/coverorgin.jpg?v=641b28735d21c5dbfe5b2bfc6ce3493a&imageMogr2/format/webp)
/0/12764/coverorgin.jpg?v=312164d811c5cae3873f2cdf925c7af0&imageMogr2/format/webp)
/0/2471/coverorgin.jpg?v=3227eeca995c0603b7717b752a524884&imageMogr2/format/webp)
/0/21580/coverorgin.jpg?v=af0cab4eb45e24ae39aefd5785fd410f&imageMogr2/format/webp)
/0/16078/coverorgin.jpg?v=c3990aa00c0bc5f2524051abfe2f061d&imageMogr2/format/webp)
/0/6750/coverorgin.jpg?v=e80e5c9cae82761bc7184e9872fd545c&imageMogr2/format/webp)
/0/14522/coverorgin.jpg?v=02d11d14dbe1cf8041fa5b4bd4cc1800&imageMogr2/format/webp)
/0/7539/coverorgin.jpg?v=ed8fe97d5a9ca68a26b7170cd08632de&imageMogr2/format/webp)
/0/20921/coverorgin.jpg?v=23715292097ca61d9f139215a1a906d2&imageMogr2/format/webp)