Godaan yang Terlalu Memikat

Godaan yang Terlalu Memikat

Rucaramia

5.0
Komentar
4.5K
Penayangan
83
Bab

Tak ada satu pun cara menjadi ibu yang sempurna. Namun ada banyak cara untuk menjadi ibu yang baik. Jika merayumu dapat mengembalikan putraku dan membuat mereka aman, maka aku akan melakukannya tidak peduli resiko seperti apa yang harus aku tanggung. Kamu harus tahu bahwa aku bukanlah seorang perempuan berhati emas yang pantas untuk kau cintai sepenuh hati. Aku hanyalah perempuan egois jika menyangkut kedua anakku. Lagipula bukankah sebelumnya kita memang tidak saling mengenal? Jadi ketika kita kembali asing itu bukanlah masalah. Malah, mungkin lebih baik begini. Melepasku adalah cara terbijak bagimu untuk mencintaiku. Bencilah aku karena aku sudah memperalatmu, dan lupakanlah aku. Kau seorang pemuda yang baik, karena itulah kau pantas bersama dengan gadis yang sama baiknya. Bukan janda beranak dua yang licik sepertiku.

Bab 1 Awal Mula

Josep bergidik tatkala pintu kamarnya di buka paksa. Saat itu dia sedang tidak mengenakan apa-apa dan menikmati acara bercinta dengan seorang gadis muda. Siapa pun yang mendobrak pintu kamarnya jelas sudah dia telah kehilangan akalnya.

"Seperti yang sudah kuduga," kata seorang perempuan dengan nada yang bosan, berdiri di ambang pintu kamar tanpa merasa perlu merasa malu atau bahkan terganggu dengan fakta seorang pria sedang berada dalam sesi bercinta di ranjangnya. Teriakan kaget seorang gadis yang berada dalam dekapannya lantas membuat si pria langsung berbalik murka.

"Deshara!" Pria itu memekik, mata hitamnya yang bulat langsung menatap tajam. "Berani sekali kau masuk ke tempat ini! aku sedang tidak berpakaian!" teriaknya lebih lantang. "Apa kau tidak punya malu?"

Deshara menatap ke arah gadis bau kencur yang tubuhnya bergetar karena takut dan terkejut. Bola mata si wanita memicing sebelum memberikan jawaban pada sang Paman. "Tentu saja tidak," jawab Deshara lugas. "Kau belum membaca kolom gosip? Disana tertulis kalau rasa malu tidak pernah ada dalam diriku."

Wajah Josep nyaris menyamai kepiting rebus. Urat-urat menonjol di dahi, tanpa dia sedang berpikir keras. Dengan cepat, pria itu menarik jubah mandi yang tercecer di lantai. Dia berteriak pada penjaga di luar, sementara Deshara berpaling muka tanpa mau begerak dari tempatnya.

"Tidak perlu panik, Paman," tutur Deshara kemudian dan kembali menatapnya setelah si tua bangka memakai jubah mandinya. Wanita itu bersedekap dada seraya menatap tajam pada pria tua itu. "Aku kemari bukan untuk mengganggu acara bercintamu. Aku hanya ingin bertemu putraku. Dimana dia?"

"Jangan hanya berdiri disana bodoh!" sergah Josep pada para penjaga yang bertubuh besar yang hanya berdiri tanpa melakukan apa-apa. Mengabaikan Deshara dan tak ingin menjawabnya. "Keluarkan wanita jalang itu dari sini sekarang juga. Usir dia, kalau perlu seret saja!"

"Sedikit saja kau menyentuhku maka orangku yang akan membunuhmu, penjaga," sahut Deshara pada para penjaga hotel yang hendak menyergapnya. Untung saja mereka pecundang sehingga memilih untuk melarikan diri alih-alih mengikuti permintaan si pria bangkotan.

Atensi Deshara kini kembali terpusat pada Josep setelah gangguan telah berhasil dia enyahkan. "Sekarang, jawab pertanyaanku, Paman," ujar Deshara dengan sorot mata tajam mengerikan andalannya. "Dimana anakku?"

Josep menatap Deshara, sedikit panik lantaran tidak punya siapa-siapa untuk bergantung. Hanya ada si pelacur dan tentu saja dia tidak bisa digunakan untuk menyerang Deshara. Pria itu tahu bahwa Deshara adalah seorang wanita yang sangat gila dan bisa berbuat apa saja. Dia tidak mau mengambil resiko untuk melawannya secara fisik karena saat ini dia membutuhkan Deshara untuk urusan yang lain. "Aku tidak berkewajiban untuk memberitahumu soal keberadaannya," sahut Josep mendelik marah. "Kau tidak bisa berbuat apa-apa. Kau hanya seorang wanita," sambungnya lagi dengan nada main-main menyebalkan yang Deshara ketahui sebagai bentuk provokasi sementara.

"Aku berhak tahu karena aku ibunya."

"Tapi aku wali sahnya dimata hukum."

"Dimana mereka?" Josep mendapati adanya benda berkilau yang dipegang oleh perempuan itu, alhasil pria itu memilih sedikit mundur dari posisinya sambil mengangkat kedua tangan di udara.

"Bagaimana kau tahu aku disini? kukira kau sedang berada di Paris," kata Josep mencoba tenang dan mengulur-ulur waktu tatapannya masih bertahan pada benda yang ada di saku blazer yang wanita itu kenakan.

"Aku punya mata dan telinga di setiap penjuru tempat. Kau juga sadar betul soal itu, kau beruntung anakku ada padamu jadi aku tidak bisa menyentuhmu selama ini," kata Deshara dingin.

"Kau tidak membaca pesanku?" lanjutnya dengan nada meremehkan. "Ah, kurasa tidak. Kau pasti terlalu sibuk menyenangkan para pria hidung belang di luar sana ketimbang peduli soal anakmu."

"Aku tidak menerima pesan apa-apa," potong Deshara. "Kau mengikis kesabaranku. Anakku tidak ada di tempat seharusnya dia berada. Kau pasti berbuat sesuatu. Kau mengeluarkan dia dari asrama, memindahkan dia entah kemana. Kau menyembunyikan dia!"

"Kalau kau membaca pesanku, mestinya kau sudah tahu dimana anakmu berada," kata Josep pada Deshara. "Aku tidak mau rugi menyekolahkan dia di tempat semahal itu, dia hanya membuang uangku. Kau kan tahu kalau sekarang aku sedang sulit, aku punya banyak hutang yang perlu dilunasi."

Deshara menatapnya tajam. "Lantas mengapa aku harus peduli pada hutangmu?"

"Karena tentu saja, kau harus membayar hutang itu untukku," jawab Josep seolah Deshara adalah orang dungu. "Karena aku tidak bisa membayarnya, dan kau kaya raya," tutur Josep lagi tanpa tahu malu. "Ketika keponakanku masih hidup, dia selalu membayar hutangku. Aku sudah menjelaskan semua itu padamu dalam pesan yang aku kirimkan padamu," sambungnya lagi dengan senyum pongah menyebalkan yang membuat kepala Deshara makin mendidih.

"Kalau pun suamiku memang benar membayar hutangmu, itu tidak ada kaitannya denganku!" jelas Deshara menahan emosi. "Hanya karena ada ikatan pernikahan dimasa lalu, sekarang aku tidak ada hubungan apa-apa denganmu. Kenapa harus aku yang bertanggung jawab atas itu?"

Josep menghela napas. "Jika anakmu sudah dewasa, putramu itulah yang bertanggung jawab mengurus hutangku. Andaikan aku bisa mengambil harta warisannya aku sudah melakukannya sejak lama, tapi pengacara sialan itu tidak membiarkan aku menyentuh sedikit pun uang putramu. Satu-satunya cara agar aku bisa mendapatkan hakku adalah darimu. Kau harus menggantikan putramu bertanggung jawab atas hutangku. Kalau kau menolaknya aku tidak akan pernah membiarkan kau menemui anakmu selamanya."

"Lucu sekali, kau meminta aku mengurus hutangmu hanya karena aku ingin bertemu putraku?" tanya Deshara kesal.

"Uang tidak ada artinya buatmu, 'kan?" katanya berapi-api. "Berapa banyak pria yang berhasil kau tipu untuk mendapatkan uangnya? Hutangku tidaklah seberapa dibandingkan dengan pendapatanmu dari semua laki-laki itu."

"Cari sendiri uangmu."

"Aku seorang pengusaha kaya, aku tidak akan menjual barang-barang dirumahku untuk hutang kecil."

Deshara tertawa gusar. "Ya, tapi kau memilih memeras seorang wanita dan menjadikan putra keponakannya sebagai umpan."

"Kau menolak syaratku?"

"Sampai mati aku tidak sudi membayar hutangmu," ujar Deshara cepat.

"Kalau begitu kau tidak akan pernah bertemu anakmu."

Deshara terbahak. Dia menatap sang Paman lekat-lekat. "Kudengar kau akan menikahkan salah satu anakmu dengan seorang pewaris perusahaan. Kira-kira bagaimana tanggapannya jika mengetahui bahwa calon mertuanya adalah tukang judi dan pecinta perempuan malam bahkan menculik putra keponakannya untuk mendapatkan uang demi bisa bersenang-senang. Kira-kira apakah dia masih mau menikahi putri dari bajingan sepertimu?"

Josep tidak bisa berkutik, air mukanya tegang bukan kepalang mendengar Deshara mengungkapkan sesuatu soal rencananya. "Dasar jalang! Kau mau membahas soal karakter?" teriaknya marah. "Andaikan kau mengatakan semua keburukanku. Aku cukup mengatakan bahwa aku adalah wali sah dari anakmu. Sudah kewajibanku menjaga dia dari pengaruh buruk ibunya. Kau hanya berlindung dibalik wajah cantikmu untuk menyembunyikan karakter aslimu. Tapi aku tahu semuanya. Aku tahu semua hal bahkan hingga anak diluar nikahmu, serta perjanjian yang kau buat untuk melindunginya."

Mendengar soal itu, Deshara tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Bedebah!" Kegusaran muncul pada air mukanya. Tidak ada yang tahu soal itu, sungguh. Deshara sudah menyimpan rahasia itu rapat-rapat. Tapi rupanya dia mungkin ceroboh hingga pria brengsek itu mengetahui soal putrinya yang lain.

Melihat Deshara yang mulai sentimental, Josep menggunakan itu sebagai sebuah kesempatan. "Aku cukup baik karena menutup mulutku meski tahu soal fakta mengerikan yang kau sembunyikan. Keponakanku yang malang rupanya masih sempat menuliskan sesuatu yang mengejutkan untuk dia tinggalkan. Sebagai pamannya, sudah tugasku untuk mengambil alih surat wasiatnya. Aku tahu bahwa akan tiba saatnya benda itu bisa aku gunakan."

Deshara tidak tahu bahwa dia akan kembali diserang balik seperti ini. Dia tidak mengira bahwa pamannya cukup lihai dan licik karena yang satu itu, tidak Deshara ketahui sejak lama. Harusnya dia menaruh curiga, Deshara menyesal karena tidak mewaspadai si tua bangka bejad yang kini berdiri dihadapannya.

Satu tarikan saja, tangan Deshara tidak gentar ketika menodongkan pistol ke arah Josep. Dia memicingkan mata, amarah berkobar dan membara di dalam dirinya. Jika memang perlu, dia akan membunuh orang ini tanpa ampun. Kebencian padanya sudah sangat mengakar hingga Deshara nyaris gila mencoba untuk menekan amarah dan bersabar pada seluruh tingkah polahnya yang tidak masuk akal. Deshara melepaskan satu peluru dari pistolnya, mencipta jeritan dari si wanita muda yang masih berada diatas ranjang yang meringkuk sambil menutup telinganya.

"Kalau kau menarik pelatuknya, maka sama saja kau mengubur keberadaan putramu selamanya, Deshara. Jika sesuatu terjadi, aku akan mempublikasikan soal anak diluar nikahmu itu kepada semua orang dan membuatnya menjadi gadis yang tidak akan hidup tenang seumur hidupnya- ah, Aletha kan namanya? Dia akan tahu kalau sebenarnya orang yang mengaku sebagai bibinya ternyata adalah ibu kandungnya. Kehidupannya akan hancur dan anakmu yang resmi dari keponakanku akan menolakmu dan tak akan sudi mengakuimu sebagai ibunya bahkan yang lebih buruk dari itu, bisa saja putramu sendiri menyingkirkan adik perempuannya. Apa itu yang kau inginkan?"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Rucaramia

Selebihnya

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku