Akibat hutang yang ditinggalkan sang ayah. Scarlett harus bekerja keras melakukan apa saja yang dia bisa, termasuk menjadi pelayan di klab malam. Karena sering membuat kekacauan, ia diberi pekerjaan lain untuk merawat seorang kakek tua bernama Kakek Adam. Siapa sangka lelaki tua kaya raya itu akan menjodohkan Scarlett dengan cucunya. Tidak disangka, Cucu sang kakek adalah Ethan, mantan pelatih panahan saat SMA dan merupakan cinta pertamanya. Namun, kondisi Ethan ternyata lumpuh.
Scarlett kira orang lumpuh tidak akan punya hasrat apapun. Ternyata Badaka aja lewat...
Sesuatu yang terlihat sehat dan bersemangat, berdiri tegak di antara kedua kaki lelaki itu. Scarlett sampai tidak bisa berkata-kata. Ini pertama kalinya ia melihat hal seperti itu secara langsung. Ia kira benda itu akan ikut lumpuh seperti pemiliknya.
'Waow, luar biasa,' gumamnya dalam hati.
Apa ini tujuanmu ingin membantuku mandi? Ternyata kamu seorang wanita cablu, ya! sindir lelaki itu. Menyadari miliknya sedang menjadi pusat perhatian, ia menutupinya dengan kedua tangan. Jika dalam kondisi sehat, wanita itu sudah ia tendang keluar dari sana.
***
Semua bermula dari sini ....
Malam itu, tempat hiburan malam yang terkenal dengan sebutan 'The Club' memiliki jumlah pengunjung yang lumayan banyak. Semua pelayan yang bekerja di sana, tampak sibuk mengantarkan pesanan. Tidak terkecuali Scarlett, karyawan yang baru sekitar tiga bulan terakhir bekerja di sana, demi mencicil hutang yang ditinggalkan ayahnya.
Hidup Scarlett memang bisa dikatakan menderita. Setelah ibunya meninggal, ayahnya menjadi tukang judi dan mabuk-mabukkan. Bahkan, sekarang kabur meninggalkan hutang ratusan juta, yang mau tidak mau Scarlett harus tanggung. Padahal, Scarlett juga butuh biaya untuk kuliahnya dan sekolah adiknya yang masih SMA.
Scarlett, antarkan minuman ini ke kamar nomor 34! perintah Teijo, yang merupakan kepala pelayan di sana.
Scarlett hanya mengangguk, menerima nampan berisi makanan dan botol minuman keras. Ia membawanya ke ruangan yang disebutkan.
Saat masuk ke dalam, tampak beberapa orang lelaki muda berpenampilan rapi Tengah tertawa-tawa. ditemani para wanita yang mereka sewa, Bisa ditebak mereka sekumpulan pengusaha muda.
Permisi, ucap Scarlett seraya berjalan masuk membawa nampan itu. Ia meletakkan pesanan mereka di atas meja, Rasanya ingin segera keluar dari sana secepatnya.
Eh, kok buru-buru! Duduk dulu di sini!
Salah seorang lelaki itu menahan tangan Scarlett saat ia hendak pergi.
Maaf, Pak. saya harus kembali mengantarkan pesanan yang lain, tolak Scarlett dengan nada yang sopan.
Lelaki itu mengembangkan senyum. Tatapannya seperti orang mesium, mengamati penampilan Scarlett dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Hei, Regan. jangan keterlaluan, dia kelihatan ketakutan. Lepaskan saja dia, pinta temannya yang tengah duduk sambal memeluk dua wanita sekji di sampingnya. Ucapannya membuat yang lain tertawa, seakan kini Scarlett menjadi bahan mainan.
Bukannya mendengarkan perkataan temannya. lelaki itu justru menarik tangan Scarlett hingga jatuh ke pangkuannya.
Maaf, Pak. ini sudah menyalahi aturan, ucap Scarlett tegas. Meskipun ia mau bekerja di sana, ia tidak mau sembarangan orang bisa menyentuhnya. Dia tidak menjual diri seperti wanita-wanita di sana. Ia berusaha melepaskan diri, dari dekapan lelaki kurang ajar yang ditemuinya malam ini.
Sudah, Regan. Wanita lain kan masih banyak. Sepertinya dia memang tidak membuka layanan special untuk pengunjung. Nanti kita bisa kena masalah, tegur temannya yang lain mengingat Regan sydah keterlaluan.
Regan tak mau mendengarkan siapapun. Tatapannya fokus kepada wanita yang kini ada di pangkuannya. Pertama kali melihat, ia sudah merasa jatuh cinta.
Kamu manis sekali. Berapa aku harus membeli waktumu malam ini? Sebutkan saja, aku akan memberikan yang kamu minta, bujuk Regan. Ia memang tipe lelaki yang ambisius, apa yang diinginkan harus ia dapatkan, Termasuk wanita itu.
Maaf, pak. Saya tidak seperti itu, kilah Scarlett.
Lelaki itu menyeringai. Benarkah? Dengan pakaian seperti ini kamu mau menganggap dirimu suci? Jangan sok jual mahal, aku sedang menawar hargamu untuk semalam, katanya.
Tangan lelaki itu tak sabar untuk mengelus paha mulusnya. Sontak Scarlett hilang kesabaran saat tangan itu menyentuh tubuhnya.
Dasar kurang ajar! maki Scarlett seraya melayangkan tinju sekuat tenaga, hingga lelaki itu jatuh tersungkur.
Sejak tadi ia sudah berusaha bersabar dan bersikap sopan, namun tamunya semakin keterlaluan. Perbuatan Scarlett yang melawan membuat semua orang tercengang.
/0/24717/coverorgin.jpg?v=0ff17048716258e637d4afadb673ed65&imageMogr2/format/webp)
/0/20065/coverorgin.jpg?v=20241030112457&imageMogr2/format/webp)
/0/29597/coverorgin.jpg?v=fc9449a3c3e0ea8a611daf9af11d0a48&imageMogr2/format/webp)
/0/3416/coverorgin.jpg?v=eea6e42d6fcf22cb8abaf774bf65528d&imageMogr2/format/webp)
/0/12737/coverorgin.jpg?v=20250123144732&imageMogr2/format/webp)
/0/24611/coverorgin.jpg?v=ec8a20c274b82dd9df63cf3f627d9889&imageMogr2/format/webp)
/0/9732/coverorgin.jpg?v=42d3710d72f3408aadf7ce89a2a16ee2&imageMogr2/format/webp)
/0/10965/coverorgin.jpg?v=20250122183033&imageMogr2/format/webp)
/0/8507/coverorgin.jpg?v=47c5cad4298ef62c045d02d9ea6946d5&imageMogr2/format/webp)
/0/4036/coverorgin.jpg?v=20250121182024&imageMogr2/format/webp)
/0/16118/coverorgin.jpg?v=20240306115635&imageMogr2/format/webp)
/0/23523/coverorgin.jpg?v=20250429182549&imageMogr2/format/webp)
/0/27986/coverorgin.jpg?v=9eba3a339aec35f2ef31734d7b87a830&imageMogr2/format/webp)
/0/12969/coverorgin.jpg?v=20250122183700&imageMogr2/format/webp)
/0/14408/coverorgin.jpg?v=6bc6cd105d40e049637442b365475d36&imageMogr2/format/webp)
/0/25077/coverorgin.jpg?v=dc071e5af099969a92897653b5c920ef&imageMogr2/format/webp)
/0/19910/coverorgin.jpg?v=0b94ad33c6c25cace4d10e28932213a4&imageMogr2/format/webp)
/0/19437/coverorgin.jpg?v=20240830165608&imageMogr2/format/webp)
/0/2846/coverorgin.jpg?v=20250120142850&imageMogr2/format/webp)
/0/14557/coverorgin.jpg?v=20250123120128&imageMogr2/format/webp)