/0/3905/coverorgin.jpg?v=80685fced6d4403a026d3d4bb7660cff&imageMogr2/format/webp)
1. PROLOG
Reyna Marta Dinata, seorang gadis desa yang cantik tetapi tomboi. Dia terkenal sebagai murid teladan di sekolahnya. Dia kini menempuh pendidikan di Universitas terfavorit di kotanya masuk dengan jalur beasiswa.
Reyna adalah anak pertama dari tiga bersaudara di keluarga yang sederhana. Begitu banyak beban pekerjaan rumah yang dia harus lakukan sebelum berangkat sekolah. Dari memasak, menyapu, menimba air di sumur, sampai menyiapkan adik adiknya sekolah.
Sementara orang tuanya sibuk mencari uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Di bangku kuliah dia menerima cinta dari seorang teman laki-laki sekelasnya yang bernama Riko. Tetapi ternyata Riko adallah tipe pacar yang posesif. Riko mengikat Reyna dalam belenggu hubungan pacaran.
Reyna harus menjauhi teman-temannya yang biasa dia ajak mengobrol. Teentu saja karena Reyna seorang gadis tomboy tentu saja banyak teman-teman laki-lakinya. Namun ketika ada cowok lain menyapa Reyna, Riko langsung memarahi Reyna.
Setelah berpacaran dengan Riko, Reyna seakan akan tidak punya teman dekat lagi. Cara berjalan dan berpenampilan pun dia dituntut harus feminim. Reyna terbiasa menggunakan motor balap temannya pun sekarang tidak diperbolehkan lagi. Banyak cowok disekolah nya yang mendambakan Reyna menjadi pacarnya, tapi Reyna malah memilih Riko menjadi pacarnya.
Setelah menjalin hubungan dengan Riko, seolah hilang sudah semua kebebasannya disekolah dan diisi dengan Riko Riko dan Riko. Sementara itu beberapa bulan terakhir orang tuanya sering cek-cok karena masalah ekonomi keluarga. Karena sudah tidak punya teman dekat lagi, satu-satunya tempat bercerita hanya Riko.
Ya sebagai pacar yang baik tentu dia memberikan kehangatan untuk Reyna. Dan disinilah awal mula kehancuran hidupnya Reyna.
"Aku sudah tidak tahu harus bagaimana sekarang Rik. Di rumah aku tidak betah orang tua ku bertengger terus menerus tiap hari,"
Ucap Reyna sambil menangis mengisahkan orang tuanya di rumah kepada Riko
"Sabar ya sayang, kamu pasti bisa kok melewati semua itu,"
Riko mencoba menenangkan Reyna
"Tapi sampai kapan Rik?"
"Sudahlah jangan putus asa aku selalu menemani mu jangan menangis lagi ya,"
Riko meraih tubuh Reyna dalam pelukannya.
Kehangatan yang Reyna butuhkan pun kini dia dapat dari Riko. Tangan Riko yang mulai bergerilya di punggung Reyna sontak membuat Reyna Bergidik geli, Reyna merasa ada sesuatu yang berbeda dia rasa dari dirinya. Tanpa disadari bibir Riko telah menyentuh bibir ranum Reyna.
Ya itulah ciuman pertama Reyna. Tapi tiba² Reyna tersadar dari kenikmatan ciuman Riko. Reyna mendorong tubuh Riko.
"Hentikan Riko..!!! Ini tidak benar Riko,"
Sambil Tangan Reyna membungkam bibirnya.
"Apanya yang Tidak Benar? Kita pacaran kan? Aku sebagai pacarmu harus memberikan kehangatan untukmu. Aku tidak mau kamu bersedih sayang," Riko kembali memeluk Reyna.
"Aku benar-benar Bingung harus bagaimana Rik."
"Jangan sedih aku selalu ada untukmu Rey, aku akan menemanimu terus."
"Makasih Rik, tolong antar aku pulang ya Rik. Aku kepikiran adik-adik ku jangan sampai mereka mendengar orang tuaku bertengkar."
"Baiklah aku akan mengantarmu pulang Rey, Tapi...." Dengan secepat kilat Riko kembali mencium bibir Reyna.
Tapi kali ini tidak ada penolakan dari Reyna. Riko semakin melumat bibir ranum Reyna.
Karena ini ciuman pertama Reyna, dia merasa aneh dengan rasanya. Ciuman Riko tanpa balasan dari Reyna, seakan membuat Riko semakin memburu bibir Reyna dengan liarnya.
Alhasil Reyna mendesah kenikmatan yang luar biasa yang baru dia rasakan.
Tanpa disadari tangan tangan Riko mulai bergerilya ditubuh Reyna.
Reyna mulai mengikuti permainan Riko.
Riko mengelus punggung, sehingga membuat Reyna bergetar.
"Ah...." Reyna mulai mendesah.
Riko tersenyum mendengar desahan sang kekasih. Riko mencium Reyna semakin dalam. Tangan Riko tiba-tiba sampai di salah satu gundukan kembar milik Reyna.
/0/2554/coverorgin.jpg?v=4f1df17654105019535f89dd1fbdd854&imageMogr2/format/webp)
/0/23463/coverorgin.jpg?v=14b6c476052f0f49b30a09048b18a451&imageMogr2/format/webp)
/0/2115/coverorgin.jpg?v=e4ae29ff6d52435c428aad2b450be390&imageMogr2/format/webp)
/0/2419/coverorgin.jpg?v=462a4c7bac147094351852aaaeb01035&imageMogr2/format/webp)
/0/2366/coverorgin.jpg?v=1f087ed3558433361f70830bcc5c820a&imageMogr2/format/webp)
/0/3864/coverorgin.jpg?v=fb517fbd766873ee6aec0f2e1ad72e5a&imageMogr2/format/webp)
/0/4111/coverorgin.jpg?v=49c8a6f31c26fa66a2a354791239267b&imageMogr2/format/webp)
/0/3273/coverorgin.jpg?v=6b5abea709d0f3629ef7d1641741ebf8&imageMogr2/format/webp)
/0/6457/coverorgin.jpg?v=5dd8743fe501710526e667bea827bd10&imageMogr2/format/webp)
/0/8466/coverorgin.jpg?v=2a633d324e4202ed8e99ff7f4fafcc1f&imageMogr2/format/webp)
/0/12844/coverorgin.jpg?v=74b469f26b6c25ab228148ba0cf7e518&imageMogr2/format/webp)
/0/2647/coverorgin.jpg?v=5ac96eafb64a5652c4a3110785d3957c&imageMogr2/format/webp)
/0/11013/coverorgin.jpg?v=ade0957bd67f326e8b4485caf543d313&imageMogr2/format/webp)
/0/21995/coverorgin.jpg?v=a1cf998a1b689e6411fb8c81debcacc5&imageMogr2/format/webp)
/0/2489/coverorgin.jpg?v=6b31df2b22d4c53b3731b2584080db0b&imageMogr2/format/webp)
/0/5021/coverorgin.jpg?v=bc6abd5782a5baabd2e1e23c49ab8aa9&imageMogr2/format/webp)
/0/9123/coverorgin.jpg?v=df3ed85080829d0f669d3faefd033b48&imageMogr2/format/webp)
/0/22007/coverorgin.jpg?v=20250118172802&imageMogr2/format/webp)
/0/13199/coverorgin.jpg?v=20251021180939&imageMogr2/format/webp)