Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
“Erik itu namaku” saat aku mengenal pria itu,”angel” kusebut namaku.
Pria itu kukenal dari seorang rekan kerjaku,awalnya aku hanya iseng ingin mengenal dia tapi ntah kenapa keissengganku itu membuat aku asyik dan pegen lebih kenal dia,kata temanku
“ini aku yang mau dengan kenalan dengan “ kata temanku Jawabku
“oke aku mau aku tolonglah bagi nomor hp atw wanya
“kamu serius mau kenal”kata sahabatku
“Benar …..siapa takut”.
Akhirnya kudapat nomor Hpnya….Kucoba menghubungi nomor itu setelah dia ingin mengangkat telponnya kumatikan kembali,akhirnya dia menghubungi aku dan bertanya
“ini dengan siapa”katanya
tanpa pikir panjang aku Tanya kembali “disitu siapa”dengan Tanya menanya seperti itu akhirnya kami kenalan
“Yes, Berhasil “kataku
Seiring dengan berjalannya waktu walaupun kami belum bertemu wajah satu sama lain tetapi kami akrab seperti sudah lama layaknya orang yang sedang jatuh bila dia tidak menghubungi aku pasti menghubungi dia karena kegelisahan itu akan datang bila dia tidak menyapa…seperti orang jatuh cinta pokokknya saling membutuhkan dan saling mengingatkan akan segala hal.Pada saat aku mengenal dia profesiku adalah seorang pegawai toko toserba di kotaku sedangkan dia menurut informasi yang diberikannya adalah seorang pegawai bengkel yang tempatnya dia tidak sebutkan sebelumnya.Hari kehari setelah perkenalan kami dia berkata kepadaku
“kapan kita ketemu”
dengan lantangnya kujawab “sekarang juga bisa “
padahal dalam hati Tuhan aku takut bertemu pria ini dan dia menantangku “bagaimana kalau kita bertemu di hari minggu ini”
“oke”jawabku
Mulai saat itu setiap hari disela sela aku menjalankan aktifitasku rasa was was rasa takut itu datang menghantui dalam hatiku aku berbicara sendiri”kalau nanti ketika aku bertemu dia kenyataannya dia seorang penjahat aku diculiknya aku dilarikannya aku diperkosa bagaimana ya”
“tidak tidak pasti dia orang baik”kataku di dalam hatiku….
”kalau dia itu sebenarnya suami orang dan istrinya datang melabrak aku bagaimana ya”
hari ke hari rasa was was itu selalu menghantui sampailah hari sabtu malam dia mengabari aku “hai…lagi ngapain ini”sapanya kepada ku lewat telepon genggam dengan rasa was was yang masih ada dengan gemetar kujawab
“hai..”
untuk menghilangkan rasa gemetarka kujawab “ lagi merindukannmu” dengan nada gemertar
katanya menjawabku “kok sama ya…aku juga lagi merindukanmu” rasanya kala itu denyut jantungku kedengaran sejauh 100 meter karena kuatnya detakannya,akhirnya aku diam kehabisan kata kata,
katanya “kok kamu diam…ngomong dong katanya rindu….
” Spontan aku berbicara “aku takut kalau aku merindukannmu ada yang marah”
katanya “ memang ada yang marah karena aku sudah ada yang punya “ tanpa pikir panjang langsung kumatikan telepon genggamku
Saat itu di dalam hatiku “Tuhan ternyata benar aku sudah mengenal seorang pria yang dia sudah orang lain…..dia suami orang….” Gumamku dalam hati “ampuni aku Tuhan aku tidak akan menghubungi dia kembali” tak berselang lama telepon genggamku bordering dan kulihat yang memanggil adalah pria itu kataku dalam hatiku “aku tidak akan mengangkat telpon ini” berdering untuk kedua kali…ketiga kali…keempat kali….akhirnya berdering kembali kuberanikan diri untuk mengangkat telpon itu “lho kok telponya tadi mati….kenapa….aku menganggu ya”katanya “tidak…tidak aku disuruh ibu ke warung” kataku “wkwkwkwkwkwk kayak anak kecil aja di suruh ibu ke warung”dengan salah salah tingkah kujawab lagi “bukan bukan tadi aku ke toilet”